🍁🍁🍁
"Hai guyyss.. kembali lagi bersama Ita di Cerita Fateh Ceritak.Ita. baru tadi siang ya up nya serang dah up lagi😁... biarin dah biar kepo nya kalian ga tinggi:v so cuy langsung baca aja"
Happy reading guyss...
...
"Hooeekk...,"
"Hoek..."
Fateh terus memuntahkan isi perutnya walau tak ada lagi yang keluar. Tapi entah kenapa mual itu masih ada dan kini perutnya sangat sakit seperti dililit tali.
"Hoek... hiks... sa..kit..." rintih Fateh.
"Isshh...," Fateh mendengus kesal, belum juga mual nya hilang kini kepalannya kembali pusing dan mimisan.
"U..ummi.. hiks..."
Tok
Tok
Tok"Bang Ateh... udah belom?" Teriak Muntaz dari luar.
"Ben... ekhm.. Bentar,"
Fateh langsung membasuh mukannya agar tak terlalu pucat. Dan untungnya mimisannya sudah berhenti.
Clek
"Yuk," ucap Fateh.
"Lama banget bang. Abis ngapain sih? Yang lain pasti udah nunggu nih," kesal Muntaz.
"Iya iya. Maaf," kata Fateh sambil mengacak rambut Muntaz.
"Paan sih bang,"Mereka pun tiba direstoran, namun mereka tak melihat keberadaan keluarga gh lain nya apalagi kru.
"Eh? Pada kemana?" Tanya Muntaz.
"Ya abang juga ga tau Taz," jawab Fateh.
"Bukan di restoran ini kali bang," kata Muntaz.
"Trus dimana? Kan jauh lagi restoran itu. Ini udah yang deket, lagian kita transit cuma 2 jam," kata Fateh.
"Apa udah pada masuk pesawat?" Ucap Muntaz.
"Ya udah. Ayok cepet kita ke pesawat," Fateh menarik Muntaz. Dengan sekuat tenaga mereka berlari, namun seketika mereka berhenti saat melihat pesawat yang mereka pakai sedang take off diluar sana.
"No no no no... itu bukan pesawat kita kan bang?" Tanya Muntaz panik sambil mengguncang tangan Fateh.
"Jangan lagi...," lirih Fateh.
Oh ayolah kalian ingetkan, dulu dia pernah tertinggal dirumah sendiri lalu tertinggal di Dubai dengan bang Arif. Dan sekarang... Fateh tertinggal lagi ya walau dekat tak sejauh Dubai dan LA tapi tak ada orang dewasa apalagi sekarang bersama Muntaz, ia harus menjaga Muntaz.
"Bang... gimana ini?" Tanya Muntaz panik.
"Sstt.. tenang Taz. Jangan panik," ucap Fateh.
Didalam pesawat, gh dan kru nampak tenang, yah walau ada yang usil atau ngvlog tapi tak ada satu pun yang sadar jika Fateh dan Muntaz tertinggal pesawat. Wajar sih karena duduk mereka terpisah pisah.
"Lihat guys... bang Atta dan kak Sohwa plus Qahtan udah kaya keluar ga bahagia aja," ucap Thoriq yang lagi ngvlog.
Puk
"Emang keluarga bang Oliq..." gemas Saaih.
"Maksud abang. Kek suami istri dan anak gitu..," jelas Thoriq.
"Ngaur bang," komen Iyyah.
"Hai guyss... kita udah berangkat ke Korea nih...," ucap Jidah.
"Hai guys... ikuti terus kita ya," kata Fatim.
"Jangan lupa fi suscrabe ya," ucap Solehah.
"Bang... gimana ini...," rengek Muntaz.
"Kita harus beli tiket lagi Taz," ucap Fateh.
"Ya udah ayo beli. Kenapa sih mereka sampe ga inget kita? Kan tadi udah izin ketoilet. Malah ditinggal," gerutu Muntaz.
"Untung ini masih deket Taz jarak nya," kata Fateh.
"Ya tapikan tetep aja. Abang juga kenapa bisa santai sih?"
"Kan ini bukan hal pertama. Dua kali abang ditinggal dan ini ketiga kalinya abang ketinggalan."
"Permisi. Saya mau beli tiket ke Korea tapi pesawat berikutnya. Sebenarnya kami itu ketinggalan pesawat tadi," kata Fateh pada petugas.
"Ada dek. Cuma ini pesawat terakhita dan take of jam 2," ucap petugas.
"Ya udah gapapa. Dua kursi," ucap Fateh.
Setelah membeli tiket mereka menunggu sekitar 3 jam an. Fateh baru menyadari bahwa Muntaz tak menggunakan jaket, ia pun melepas jaketnya lalu memakaikannya di Muntaz.
"Ihh.. bang.. kenapa di Muntaz in?" Protes Muntaz.
"Ya kamu nya ga pake jaket," kata Fateh.
"Jaket Muntaz di kak Fatim. Eh iya bang kita belum kabarin yang lain. Pasti mereka udah pada sampe," ucap Muntaz.
Fateh pun mencoba menelpon dan nge wa mereka namun tak ada satu pun yang balas.
"Ga di jawab Taz," ujar Fateh.
"Ikhh... kesel Muntaz. Cape lagi...," keluh Muntaz.
"Abang juga cape Taz. Tapi ya gimana lagi,"
Jujur sejak tadi Fateh masih pusing dan mual nya juga masih ada. Tapi ia harus kuat sebagai abang. Fateh menyandarkan tubuh lelah nya ditembok untung tempat ini sepi. Perlahan Fateh luruh terduduk dilantai menenggelamkan kepalannya diantara lututnya, sesekali tangan nya memijat kepalanya yang terasa seakan mau pecah.
"Eh? Bang Ateh..."
Tinggggg...
Cie... dapet double up:v
Udah ya besok lagi...
Dadah met bobo... mimpi indah...
"Segini aja dulu Cerita Fateh malam ini. Terimakasih yg udah baca cerita Fateh. Saya Fateh Halilintar. Stay cool."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Fateh (Gen Halilintar)✔tamat
Novela JuvenilINI CUMA CERITA KHAYALAN AUTHOR. TAPI ADA BEBERAPA YANG AUTHOR AMBIL DARI DUNIA ASLI KAYA KONTEN-KONTEN MEREKA DI YOUTUBE DAN TRAVELINGNYA YEH WALAU ADA PERUBAHANYA KARNA INI CERITA KHYALAN AUTHOR OKEEEE.. ASHIAAAPP Awalnya semua berjalan lancar sep...