33

554 37 19
                                    

🍁🍁🍁

"Haii guyss... kembali lagi dengan Ita di Cerita Fateh Ceritak.Ita

Huuwwaahhh😭😭 hiks...

Maaciww yang udah jawab pertanyaan Ita tadi siang...hiks... Ita terhura sungguh suer✌ akhh... pokonya kalian the best lah Ita suka😙

Ehek. Ita jadi semangat ngebacot nya😎 eh? Maksudnya bikin ceritanya jadi semangat😘

Awww...

Udah ah..

Intinya makasih ya udah jawab pertanyaan Ita dan bikin Ita terharu dan gemezz dengan jawaban jawaban kalian. Oya sampe Ita mati kutu pas ada yang minta part panjang wahhh panjanganya masyaAllah sampe Ita auto balik kanan sembunyi di belakang Hetaf😁

Ehek

Udah ah

Cuy langsung baca ya...

Happy reading guyss...

...

Dirumah sakit.

Semua telah kembali berjalan normal, Fateh kini sedang bercanda dengan ketiga adik nya para kakak plus umi dan Thoriq sedang berbincang-bincang ria.

"Bang, kalo abang sembuh kita bikin konten yuk berlima, abang, bang Muntaz Sol sama Qahtan jalan-jalan ke mall makan bareng belanja makanan yang banya... pasti seru," ucap Solehah.

"Qahtan setuju. GH kids udah lama ga bareng bikin konten pasti seru banget," timpal Qahtan.

"Iya tapi bang Fateh nya harus sembuh dulu," ucap Muntaz.

"Hahah.. kalian ini. Abangkan udah besar, abang bukan lagi GH Kids," kata Fateh.

"Baru juga 14 tahun Teh," sarkah Jidah.

"Udah besar kak. Kan udah lebih dari 10 tahun," ujar Fateh tak terima.

"Belom 17 tahun Teh. Itu masih dibawah umur," kata Sohwa.

"Ikh... pokonya Ateh udah besar titik," kesal Fateh.

"Umur Fateh masih kecil... tapi pemikiran Fateh udah dewasa," ucap umi melerai.

"Noh...,"

"Badan juga lebih besar Muntaz," ucap Thoriq.

"Tapi masih tinggi Ateh,"

"Tapi bentar lagi nyusul," ujar Fatim.

"Kak Atim btw kita sepantar loh," ucap Fateh.

"Serah dah,"

"Umi... boleh kan kalo bang Fateh udah sembuh kita jalan jalan," ucap Qahtan.

"Kita ke ancol yuk," ujar Solehah antusias.

"Wahh seru nih kak Iyyah ikut ya," ucap Iyyah.

"Bang Oliq juga,"

"Ettss... tidak boleh," ucap Muntaz sambil mengacungkan jari telunjuknya.

"Kenapa?" Tanya Sohwa.

"Karna..."

"THIS IS SPECIAL KIDS,"

"Wooww..."

"Hahah... gemoyyy,"

"Para sesepuh jangan mau kalah kita. Kita juga harus bikin judulnya... HARI PARA SESEPUH," ucap Thoriq.

"Hahahah setuju setuju," ucap Fatim. Sang Grandma.

"Maaf saya masih muda. Masih abege," ucap Sohwa.

"Me two,"

"And me,"

"Fatim kayanya hari sesepuh hanya kita berdua," ucap Thoriq.

"Iya. Tak apa nenek tau cucu cucu nenek masih abege," ucap Fatim.

"Iiii...."

Fateh melihat saudara/i nya yang begitu bahagia. Tapi ada sebuah tanda tanya besar dalam kepalanya, apa dia akan bisa merasakan hari kids special kids itu?

"Mun," panggil Fateh.

"Hm?"

"Bang Saaih abi kemana? Kok abang ga liat mereka," ucap Fateh.

"Ooo itu abi bang Saaih dan bang Atta pulang dulu katanya ada urusan," jawab Muntaz.

"Bang Atta?"

"Iya tadi bang Atta kesini trus ikut abi pulang," jelas Muntaz.

"Oouu...,"

Clek

Semua melihat kearah pintu dan muncul lah abi Atta san Saaih dengan ekspresi wajah yang er... tak bisa dijelaskan.

Kenapa Fateh merasa aneh dan tak nyaman bahkan takut?

"Abi? Kenapa kalian lama sekali?" Tanya umi.

"Tak apa," jawab abi.

Umi mengerutkan keningnya tumben sekali abi menjawab sesingkat itu. Ini aneh.

Saaih melihat Fateh namun hanya sekilas ia langsung duduk disofa memejamkan mata.

"Atta masih ada kerjaan jadi Atta ga bisa disini lebih lama," ucap Atta. Oke ia berbohong.

"O gitu ya?! Ya udah gapapa. Jangan lupa istirahat sayang," ucap umi. Atta hanya mengangguk lalu menyalimi tangan kedua orang tuanya lalu pergi.

Semua kembali berjalan normal namun tidak dengan Fateh. Kenapa mereka tak biasanya seperti itu?!

"Bang Saaih biasanya paling over ke Ateh," batin Fateh.
"Bang Atta sibuk banget ya?" Batin Fateh.








Beberapa hari kemudian Fateh sudah diizinkan pulang dengan pantangan ia harus tetap istirahat dirumah. Belakangan ini Fateh juga menjadi pendiam karna prilaku Saaih Atta dan abi nampak aneh dan itu membuat Fateh bingung setengah mati.

"Bang Saaih," panggil Fateh. Saaih menghentikan langkahnya saat hendak menaiki tangga.

"Bang Saaih kenapa? Ateh rasa bang Saaih jadi beda," ucap Fateh.

"Ga papa," jawab Saaih dingin lalu melanjutkan jalannya.

"Bang... sebenernya ada apa? Apa Ateh ada salah sama abang?" Tanya Fateh sambil menggengam tangan Saaih menahannya agar tak pergi.

"Diam. Jangan ganggu," Saaih menepis kasar tangan Fateh membuat Fateh mundur beberapa langkah.

"Bang abang kenapa sih? Apa ini prank?" Tanya Fateh seraya melihat kesegala arah berharap menemukan kamera tersembunyi.

"Ck,"

"Maafkan abang Teh. Saat ini rasa kecewa abang mampu mengalahkan ego. Maaf," batin Saaih.













Dorrr

Maaf telat

Ita ketiduran😂😂

Wkwkwk...

Maaf juga pedek heheheh😄

Stay cool

Cerita Fateh (Gen Halilintar)✔tamatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang