Prolog

351 51 97
                                    

"BANGSAT! WOI, KELUAR LO!"

Zico menghampiri mobil silver yang hampir saja ingin melayangkan nyawanya.

"WOI! PUNYA TELINGA ENGGAK SIH!" bentak Zico lagi.

Zico berusaha mengetuk kaca mobil itu. Cowok itu berharap, orang yang hampir saja ingin menabraknya harus bertanggung jawab.

"BANGSAT!!" bentak Zico kembali.

Cowok itu hampir saja akan memukul kaca mobil itu. Namun, Zico urungkan kembali karena pemilik mobil itu akhirnya keluar.

"Lo gila ya!"

Zico hanya tersenyum kecil. Bukan senyum terpesona! Melainkan tersenyum mengejek.

"Gue? Lo kali!" balas Zico.

Gadis itu menatap Zico tajam. Jika akhirnya seperti ini, lebih baik ia memilih untuk menabrak cowok gila didepannya ini saja! Daripada harus berdebat dipinggir jalan seperti ini.

"Minggir! Gue mau lewat," ucap gadis itu.

Zico hendak menampar namun ia urungkan, sebab tidak mungkin seorang Arkean Zico Pradipta! Cowok terganteng di SMA Angkasa, melakukan kekerasan fisik pada seorang perempuan. Yang ada? Malah dialah yang akan diamuk oleh sang papah.

"Tanggung jawab!" ucap Zico dengan datar.

"Gue gak salah!" balas gadis itu.

Saat hendak berbalik, lengan gadis itu langsung ditahan oleh Zico.

"Tanggung jawab!" ulang Zico lagi.

"Lo bud-"

"Lo hampir nabrak gue!" potong Zico cepat.

Gadis itu berdecak kecil, "Dan lo sekarang masih hidup kan?"

Gadis itu menarik nafas pelan, "Jadi, permisi! Gue mau pergi ke sekolah." finish gadis itu.

"Gue gak ngizinin lo pergi dari sini, sebelum lo tanggung jawab!" ucap Zico.

Gadis itu menghela nafas kasar. Entah mimpi apa ia semalam? Pagi-pagi begini ia harus berurusan dengan cowok gila didepannya itu.

Gadis itu berbalik menatap Zico tajam, "Tanggung jawab? Sedangkan gue, sama sekali gak bikin lo sakit kan?"

Zico tersenyum kecil, "Lo gak bikin gue lecet, selecet apapun."

"Nah! Lo tau, jadi salah gue apa?"

"Tapi, lo udah bikin jantung gue berdetak lebih cepat, setiap gue ngeliat lo." ucap Zico. Anjir, modus bang!

Gadis itu terdiam! Ia terkejut karena ucapan dari Zico tadi, bukannya ia baper! Melainkan gadis itu ingin membunuh cowok gila itu.

Ia langsung menepis pikirannya itu. Sebelum ia pergi, gadis itu sempat memperhatikan Zico dari atas sampai bawah.

"Cowok gila kayak lo. Gak bakalan bikin gue baper, inget!" ucap gadis itu.

Zico malah semakin tersenyum lebar. Baru pertama kali, ada gadis yang tidak terpesona dengan ketampanannya ini.

"Hati-hati dijalan, sayang!" ucap Zico sambil melambaikan tangannya.

ArzicoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang