Part 15

50 12 0
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak!

Selamat membaca❤️

__________

Mereka bertiga akhirnya masuk ke dalam kamar inap milik Seka. Ogi menatap lekat tubuh sahabatnya itu, yang kini sedang terbaring lemah diatas brankar. Rasa iba dan takut kehilangan menyelimuti jiwa cowok itu.

"Kalo gue ada disamping lo, mungkin lo gak bakalan kaya gini." ucap Ogi pelan.

Zico yang melihat Ogi sedang menunduk, akhirnya langsung menghampiri cowok itu. Ia tahu jika mereka bertiga selalu bersama sejak waktu SMP sampai sekarang, hanya Seka yang mampu membuat mereka mengerti apa itu persahabatan yang sesungguhnya.

"Lo gak boleh rapuh kaya gini, apalagi dihadapan Seka! Yang ada dia malah sedih kalo ngeliat temannya juga sedih," ucap Zico.

Jujur saja! Zico juga sebenarnya sangat merasa bersalah, disaat temannya sedang memiliki masalah. Justru, Zico tidak mengetahuinya.

"Cepat sembuh, Sek. Kita rindu tingkah absrud lo! Yang selalu bikin kita berdua ketawa," ucap Ogi, walaupun ia tahu jika Seka tidak akan mendengarnya.

Zico menoleh ke arah Ara. Gadis itu sedang menatap tubuh Seka iba, "Kalo capek, duduk aja." titah Zico.

Ara menoleh ke arahnya, "Enggak! Baru aja gue berdiri," ucap gadis itu.

Klek,,,

Pintu kamar inap Seka terbuka. Adam masuk sambil membawa sekantung plastik berwarna putih, cowok itu langsung menghampiri Zico.

"Makan gih! Gue tahu lo bertiga belum makan kan?" tanya Adam.

Mereka bertiga hanya mengangguk. Zico, Ogi dan disusul Ara langsung duduk di sofa yang berada disamping tempat tidur milik Seka. Ketiganya langsung melahap makanan yang sudah dibeli Adam tadi.

"Dam?!" panggil Zico disela-sela makannya.

Adam menoleh ke arah Zico, "Apa?"

"Lo masih ingat? Sama orang-orang yang udah bikin Seka celaka?"

"Sedikit sih, tapi nanti gue inget-ingat-ingat dulu." ucap Adam.

"Seka kritis?" tanya Ara, yang sejak tadi hanya diam.

Zico dan Ogi menoleh secara bersamaan, "Iya," ucap mereka bersamaan.

"Kok bisa?"

"Kalo gue ceritain nanti panjang," ucap Zico.

"Oh gitu," Ara tidak bertanya lebih dalam lagi.

"Kalo lo udah ingat, jangan lupa kabarin gue." ucap Zico dan Adam hanya mengangguk.

Zico menoleh ke arah Ara yang sudah menghabiskan makanannya, "Mau pulang gak?" tawar Zico.

Ara tersenyum kecil, "Iya, soalnya udah terlalu sore." jawab gadis itu.

Zico menoleh ke arah Ogi, "Apa?!" tanya Ogi langsung.

Zico langsung menyengir saat Ogi menatapnya kesal, "Anterin Zi! Kasian cewek," Adam bersuara.

ArzicoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang