"Aku kira? Cuma gula doang yang manis, ternyata kamu juga."
•Arkean Zico Pradipta•
Zico dan kedua teman seabsrud 'nya sudah berada di kantin. Siang ini, Zico sedang berbaik hati untuk mentraktir kedua sahabatnya itu. Eits! Ini bukan pertama kali ya, melainkan Zico hampir setiap hari mentraktir dua bocah ingusan itu.Mereka bertiga sedang melahap makanan yang sudah mereka pesan tadi. Mie ayam buatan bu Ike memang paling top! Hampir setiap hari mereka suka menghabiskan tiga mangkok mie ayam, bayangkan saja jika selama hampir mereka bersekolah disini?
Zico tidak sengaja melirik kearah pintu kantin. Mata hitam pekat milik Zico, tidak sengaja bertemu dengan mata coklat milik Ara. Gadis itu sedang berdiri di pintu kantin bersama temannya, Ara yang gugup saat Zico terus menatapnya langsung memalingkan wajah kearah Dinda.
Dinda menoleh kearah Ara yang sejak tadi memperhatikannya, "Apa?" tanya Dinda.
Ara tersenyum kecut, "Balik ke kelas yok? Tiba-tiba aja gue gak laper hehe," alibi Ara padahal gadis itu sedang menjauh dari tatapan Zico.
Dinda berdecak kesal. Padahal saat dikelas tadi, gadis itu terus saja merengek untuk menenaminya makan dikantin. Tapi, saat sudah berada dikantin? Gadis itu bilang , tiba-tiba saja selera makanannya hilang. Memang teman laknat!
"Sekarang gue yang laper." ucap Dinda.
"Tapi gue gak laper!" ucap Ara.
"Lo gak laper? Tapi gue yang laper!" protes Dinda cepat.
Gadis itu langsung menghampiri stage Bakso. "Bu! Bakso satu ya," ucap Dinda lalu menoleh kearah Ara. "Mau gue pesenin gak, Ra?" tanya Dinda.
Ara menggeleng pelan. Ia sebenarnya lapar, namun entah kenapa? Selera makannya seketika hilang saat melihat Zico. Gadis itu duduk dimeja barisan kedua, sementara Zico duduk dibarisan pojok.
Zico memperhatikan Ara yang sedang bermain ponsel. Apakah gadis itu tidak lapar? Ah! Zico tahu, pasti Ara memberinya kode agar cowok itu memesankan makanan untuk dirinya.
"Zi! Lo kenapa?" tanya Ogi yang sejak tadi memperhatikan Zico yang sibuk melamun.
"Gapapa,"
"Btw, kita berdua belum dapetin nomor hp si Ara nih," ucap Ogi.
Zico mengangguk pelan. Memang susah untuk meminta nomor hp gadis itu, apalagi memintanya untuk menjadi ibu dari anak-anak mereka nanti.
"Gak papa, lagian gue bisa sendiri hehe." jawab Zico santai.
Dinda menghampiri Ara yang sudah duduk terlebih dahulu. Gadis itu duduk disamping Ara.
"Lo yakin gak mau? Tadi aja dikelas, lo ngerengek minta kesini." ucap Dinda.
Ara tersenyum kecil, "Gue gak laper,"
Dinda menjawab. Gadis itu langsung melahap makanan yang sudah ia pesan tadi.
Zico mengerutkan kening saat melihat Ara. Benar saja! Gadis itu tidak memesan makanan sama sekali. Zico bangkit dari tempat duduknya hendak memesan makanan buat Ara.
"Mau kemana?" tanya Seka kali ini.
"Ada perlu sebentar," jawab Zico lalu pergi ke stage mie ayam.
Ogi dan Seka hanya menatap kepergian temannya itu. Mereka kemudian memilih untuk melanjutkan makan lagi.
"Bu! Mie ayam satu agak pedas," ujar Zico.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arzico
Teen FictionPublish : Kamis, 16 Juli 2020 Finish : -- Rank: #1 In Fristkiss[17072020] #1 In Ogi[18082020] #1 In Ceritaremajasma[23072020] #1 In Seka[25012021] #5 In Fristlove[18042021] #9 In Kinara[17042021] _______ Cover by Pinterest Arkean Zico Pradipta, cowo...