Random Things

6.3K 142 36
                                    

"Ha Jin. Yak, Lee Ha Jin".

"Aku mendengarmu, Mommy Jane".

Jane adalah orang yang bergelut dalam dunia menyenangkan ini selama hampir dua puluh tahun.

Tunggu, Apa dunia yang memberinya banyak uang dan kemewahan ini bisa disebut menyenangkan?

Silih berganti berbagai macam bentuk manusia datang padanya untuk mencari kepuasan dunia, Kepuasan yang membuatnya menimbun semakin banyak uang

"Apa yang kukatakan padamu soal menjaga bentuk tubuhmu?".

"Kau melarangku untuk mengonsumsi cokelat, Melarang untuk tidak boleh lagi makan diatas pukul tujuh malam lalu...". Ha Jin membuat dirinya seolah berpikir keras dengan kembali berkata, "Apalagi yang kau larang? Aku lupa".

"Ouwh, Jika tak mengingat kau adalah asset berhargaku sudah lama aku menendang pantat-mu keluar".

"Mommy Jane, Nyata-nya sampai detik ini aku masih menjadi mesin uang-mu nomor satu".

Jane mendelik lalu melempar sebuah amplop ke hadapan Ha Jin yang sedang duduk diatas sofa, "Itu bayaranmu untuk malam ini".

"Wah, Kejam sekali. Aku bahkan baru pulang lima belas menit lalu setelah menyelesaikan pemotretan bikini musim panas itu, Sekarang kau sudah menyuruhku kembali untuk melayani seorang pria? Katakan, Kali ini pria itu seperti apa? Apa aku harus melayani pria tua seperti yang terakhir kali?".

Jane menelan permen kapas-nya dengan seringaian tajam lalu berkata, "Aku hanya mengetahui namanya, Cho Kyuhyun".

"Kenapa begitu?".

"Apanya?".

"Tak biasanya. Selama ini kau tak pernah mau menerima pelanggan tanpa identitas jelas dan sekarang kau bilang hanya mengetahui namanya?".

"Lihatlah dulu berapa banyak lembaran yang ada di dalam amplop itu".

Ha Jin membuka isi amplop dan seketika itu membulatkan kedua matanya melihat lembaran uang yang ia yakini tak bisa ia hitung dalam waktu lima menit.

Berapa banyak uang ini?

"Itu uang muka dan semuanya milikmu".

"Ye?".

"Sisanya dia akan berikan padamu saat kau selesai memberikan pelayanan padanya".

Ha Jin menyimpan amplop itu lalu berjalan kearah Jane dengan mendelik, "Kuulangi sekali lagi tak biasanya kau seperti ini, Menerima pelanggan tanpa identitas jelas".

"Percayalah sayangku, Aku pun menolaknya diawal".

"Lalu?". Jane tersenyum, Ha Jin melanjutkan, "Bisa kau jelaskan lembaran uang itu?".

Jane bersandar pada kepala kursi untuk kemudian tersenyum dan berkata, "Dia menawarkan banyak uang. Melalui orang kedua yang ia suruh, Dia mengatakan jika identitas-nya harus di rahasiakan sebab dia tak ingin dunia tahu jika ia bermain dengan seorang jalang".

Ha Jin mengernyit.

Bukan karena kata terakhir Jane tapi kenapa dirinya dan apa semua ini?

"Kenapa aku?".

"Pria ini sangat menjaga citra-nya yang selama ini baik. Tepatnya aku tidak tahu dia siapa atau bekerja sebagai apa, Yang kutahu dia ingin memesan seseorang yang tak murahan. Walau hanya semalam tapi dia ingin bersama dengan wanita yang elegant sekaligus dapat memuaskannya juga bisa dipercaya untuk menjaga ini tetap aman dari semua orang".

"Dan kau pikir orang yang tepat adalah aku, Begitu?".

"Tepat sekali sayang".

Ha Jin menaikkan bahunya acuh lalu kembali berjalan kearah sofa untuk mengambil amplop berisi uang itu, "Aku tidak peduli siapapun pria yang harus kupuaskan asal aku mendapat uang". Tersenyum sebentar, Ha Jin melanjutkan, "Mommy Jane".

Secret RomanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang