san: official

53 8 0
                                    

"Ayuu!! Pulang sama aku aja— hah... hah..."

Ran menoleh kaget, ada Angkasa ngos-ngosan karena ternyata mengejarnya dari tadi. Ia tidak dengar karena kupingnya disumpal airpod.

Hubungan mereka saat ini sudah di tahap PDKT dengan chatting intens di WhatsApp, tapi belum juga kencan berdua. Makanya Ran kaget ketika petang ini Angkasa sampai berlari mengejarnya.

"Udah jam segini, bahaya kalo naik angkot. Aku anter aja."

Dengan senang hati gadis itu mengiyakan.






"Masuk ke portal yang itu kak, lurus aja. Nah itu yang pager kayu coklat."

Angkasa mengamati rumah bernuansa modern Japanese ini sementara si gadis turun dari varionya. Pagarnya tinggi dan cukup rapat, tidak banyak celah untuk mengintip di antara batang kayunya.

Keduanya canggung, memikirkan harus bilang apa.

"Makasih—"

"Kamu s—"

Keduanya tertawa, Angkasa mengisyaratkan untuk gadis itu bicara duluan.

"Makasih tumpangannya kak, hehehe."

"Oh hehe, iya santai aja. Mmm... ngomong-ngomong kamu suka nonton film horror gak?"

"Suka sih lumayan..."

"Sabtu nonton Annabelle yuk?"

"Boleh! Aku juga pengen nonton itu sih dari minggu lalu." Mini Angkasa di dalam otaknya sedang selebrasi sekarang.

"Okay deh, aku jemput ya—"

"Eeee nggak usah kak! Ketemu disana aja okay?"

Angkasa agak kaget mendengarnya, tapi yasudah tidak apa.

"Oh— okay nanti aku kabarin lagi. Kalo gitu duluan ya, Ayu."

"Iya, hati-hati kak..."

Bersamaan dengan perginya Angkasa, tetangga sebelah Ran keluar buang sampah.

"Eh Ran, baru pulang?" Sapa pemuda bernama Juniar itu. Tidak lupa dengan senyuman yang semanis es krim cookies and cream.

"Iya kak Jun. Masuk duluan ya."

Laki-laki yang setahun lebih tua itu keliatan agak kecewa waktu Ran masuk. Mereka tinggal sebelahan tapi jarang bertemu dan dia ingin ngobrol-ngobrol sebentar, tapi mungkin gadis itu capek baru pulang sekolah.

"Oh well, see you later." Gumamnya sebelum kembali ke dalam rumah.


😾😾😾😾

Kencan pertama mereka berjalan dengan sukses dan di kencan-kencan berikutnya, Angkasa mengantar dan menjemput Ran di rumahnya.


"Orang rumah pada keluar? Kok kayaknya sepi." Katanya setelah Ran keluar dari pagar dengan setelan boyfriend jeans dan graphic shirt serta jaket denim.

"Iya, Rei juga lagi nginep di rumah temennya."

Angkasa langsung memasangkan helm ke kepala Ran yang hari ini rambutnya diikat rendah.

Hari ini mereka mau ke arcade di sebuah mall. Kakinya Angkasa gatel pengen nginjek mesin pump.

"Kak Angkasa kan tiap minggu latihan dance terus kakinya masih gatel mau ngepump apa gak capek??" Tanya gadis itu sesaat sebelum Angkasa swipe kartunya di mesin.

kisah-kasih di sekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang