ni juu shichi: her

9 2 0
                                    

Let's talk about her, the girl who has a crush on Angkasa.

Salah satu penghuni 12 IPS 3, Christina. Dia anak yang pendiam, tidak banyak teman di sekolah, rata-rata nilainya juga standard. Tidak banyak yang benar-benar mengenalnya karena dia terkesan agak menutup diri.

Christina juga selalu memakai seragam berlengan panjang yang sempat menimbulkan kecurigaan. Padahal ya, suka-suka dia aja sih?

Di ekskul tennis, dia termasuk anggota yang pasif. Sering membolos membuatnya kurang dianggap. Pikir yang lain, "Ada atau gak ada dia gak ngaruh ke kita."

Meski begitu, dia bisa diajak kompromi kalau kerja kelompok kok.

"Nanti kita kerja kelompok dimana? Di rumah Christina aja gimana?" Saran Elliandra yang sekelompok dengannya, Billy, dan Sandi.

Dengan cepat gadis itu memberi alasan, "Eh— jangan di rumah gue, masih berantakan..."

"O-oh... ya... di rumah Sandi deh?"

"Di rumah gue aja lah, gak rame kok."

Maka diputuskanlah sore ini mereka ke rumah Billy. Lebih tepatnya, rumah neneknya. Elliandra dan Sandi daritadi sudah berpikir macam-macam. Terakhir cewek itu bilang pindah rumah sih di awal semester, masa sampai sekarang rumahnya masih berantakan?

"Agak gak make sense sih kata gue..." Bisik Elliandra ke teman-teman semejanya di kantin.

"Ya mungkin emang ada sesuatu yang lain makanya begitu?" Carissa (chengxiao) mencoba positif thinking.

"Tapi nih ya kalo diperhatiin dia kayaknya emang agak aneh gak sih? Dan agak caper ke cowok."

"Bukan ke cowok dan, lebih tepatnya ke Angkasa." Kata Helen ke Danisa. Mereka berdua sekelas dengan Angkasa, sementara Carissa dan Elliandra sekelas dengan Christina.

"Untung aja si Ayu sabar, kalo modelan Calia kayanya udah lama dilabrak."

Hitungannya Carissa adalah salah satu anak paling ramah di kelasnya. Yang paling sering mengajak ngobrol Christina atau mengajaknya jajan ke minimart bareng. Elliandra sih ogah ya setelah cewek itu ngomporin Angkasa soal Ran di parkiran.

Pernah suatu hari Carissa bertanya kenapa Christina lebih banyak diam di kelas.

"Lo kenapa kalo di kelas kaya diem aja gitu?"

"Nggak apa-apa sih, gue males bersosialisasi aja..." Jawabnya dengan senyum tipis.

"Makanya lo lebih sering sendiri kemana-kemana ya?"

Gadis itu mengangguk. Jalan ke minimart dengan Carissa seperti ini rasanya biasa saja sih, tapi dia lebih suka sendirian. Lagipula dia sudah sangat terbiasa sendirian.

Dibandingkan di sekolah, Christina lebih akrab dengan teman-teman di gereja. She's not sure why, lebih asik saja menurutnya.



Gadis dengan rambut hitam panjang itu sudah naksir Angkasa mungkin sejak kelas satu. Cowok itu mungkin tidak ingat, tapi dia pernah beberapa kali menolongnya. Saat vending machine di lorong macet, field trip kelas satu, dan menghalangi bola sepak yang hampir saja mengenai kepalanya.

Yang membuatnya kecewa adalah ternyata Angkasa tidak mengingatnya sama sekali. Perkenalan resmi mereka baru terjadi di kelas dua ketika Christina memberikan brownies buatannya.

"Hai! Angkasa, umm... ini gue bikin brownies kebanyakan. Buat lo..."

"Oh? Makasih ya!"

"Hehe iya, semoga suka ya..."

"Eh sorry, nama lo siapa?"

Bagai disambar petir, hatinya ngilu mengetahui fakta bahwa Angkasa tidak mengenalinya. Sakitnya semakin terasa ketika dia tau kalau Angkasa membagi browniesnya dengan Ran.

kisah-kasih di sekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang