go juu ichi: final citbang cup

4 1 0
                                    

Semester genap kali ini memang terbilang cukup gila. Semua hectic dengan citbang cup, persiapan prom, uas, belum lagi unas yang semakin dekat untuk para senior. Only Citra Bangsa can pull things like this.

Ran yang diwanti-wanti untuk tidak terlalu capek juga tidak luput. Semua temannya capek, dia juga harus banyak membantu. Semua dapat jobdesc double, bahkan triple.

Hari ketiga ini dan penutupan besok untungnya Sabtu dan Minggu. At least mereka tidak capek duluan dengan pelajaran.

Mahesa masih ngambek ke Lia. Padahal pacarnya itu sudah bagaikan personal cheerleadernya hari ini. Ya, di hari ketiga yang dimulai lebih pagi ini adalah final untuk basket, tennis, dan voli. Ditambah penampilan dari blue band dan SMA lain yang berpartisipasi.

Tugas Ran hari ini adalah menjadi staff pengurus band bersama Michelle. Dua gadis itu bahkan membagikan minuman ginseng kepada semua anggota band.

"Semuanya silakan ambil satu-satu ya. Diminum sekarang biar gak lemes waktu tampil." Kata Michelle waktu membagi pouch warna merah itu.

"Wiihh, beli dimana ginian kak?" Tanya Hasan sebelum meneguk isi sachetnya.

"Ada di toko obat cina gituuu. Eh Bintang, Sam, ini diminum dulu." Jawab Ran.

Bintang tau kok Ran tidak menaruh perhatian khusus padanya. Gadis itu memperlakukan mereka semua sama rata. Tapi tidak ada salahnya kalau dia senang akan harapannya sendiri, kan?

"Sound check jam 11 tepat di panggung ya." Kata Michelle lagi sebelum keduanya keluar ruangan. Mereka juga mau nonton pertandingan basket.

Memasuki lapangan indoor, mereka sudah disambut pemandangan Lia yang cemberut karena dikacangin Mahesa. Ekor mata Ran menangkap Angkasa di tribun yang juga sedang melihat ke arahnya.

Rasanya mendadak canggung dan dia memilih untuk bersembunyi dengan badan Michelle.

Alasannya tidak lain dan tidak bukan karena Rei mengiriminya satu folder berisi foto-foto Angkasa selama acara.

"Apa ini Rei?" Tanyanya begitu notifikasi drive masuk ke tabletnya.

"Buka aja."

Rei melirik kakaknya yang mendadak diam. Takut Ran kesambet karena gadis itu senyum-senyum sendiri.

"Ganteng..."

"Hah? Kenapa ane?"

"Ng-nggak. Sana tidur, besok kita berangkat pagi loh."

Rei terkekeh, "Ya... ya... Semoga mimpi indah, ane."

Begitulah. Adiknya sendiri yang mengombang-ambingkan perasaannya.

Berlanjut ke pertandingan basket, anggota yang di lapangan saat ini ada Allen, Abbyan, Mahesa, Januar, Dion, dan Nando. Semuanya kelihatan keren dan masih segar karena jam baru menunjukkan pukul 9.30 pagi.

Angkasa yang hari ini kembali ke jobdesc tatib berdiri di tribun supporter lawan. Doi kaget karena tiba-tiba ada yang berteriak,

"NOMOR PUNGGUNG 8 CITBANG KALO DAPET POIN KITA JADIAN!"

Si nomor punggung 8, Mahesa, mendengarnya tapi hal itu tidak memecah konsennya. Walhasil, dia berhasil mencetak 3 poin.

Sekarang gantian Lia yang kebakaran jenggot.

"Sabar sabar..."

"Tenang, li. Kalem aja kalem."

Hibur Katy dan Dino sambil mengipasi gadis itu pakai kertas rundown acara.

Mahesa yang melihat Lia kesal kemudian terkekeh.

Siapa sangka Mahesa yang seadem ubin masjid ternyata cemburuan dan ngambekan begitu.

kisah-kasih di sekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang