ni juu roku: takut

9 2 0
                                    

"rei, bisa minta tolong nggak?" tanya kak katy waktu anak broadcasting sedang membantu anak jurnalistik untuk majalah edisi bulan september.

"boleh dong. apa tuh kak?" tanya rei selagi katy duduk di sampingnya.

"kemarin anak jurnalistik habis ngumpulin vote tempat favorit di citra bangsa. nah, kamu bisa motoin tempatnya nggak? rencananya itu mau dimasukkin ke majalah edisi bulan september sih." jelas kak katy.

"dengan sangat senang hati. kira-kira list tempatnya apa aja ya kak?" tanya rei lagi.

katy mengeluarkan selembaran kertas note kecil yang berisikan list tempat favorit di citra bangsa.

"ada kantin, taman deket lapangan luar, minimarket, dan lapangan belakang." jawab kak katy.

rei langsung tersenyum begitu mendengar lapangan belakang. selama ini tempat itu sangat bermakna bagi rei dan abbyan.

"okedeh kalo gitu. hari ini mungkin aku bisa mulai kerjain."

ditemani oleh hasan dan fahri, rei pergi ke minimarket dan juga taman yang selalu ramai saat jam istirahat. kebetulan juga rei hari itu membawa kamera karena semenjak rei cuti siaran, ia ambil alih jadi fotografer.

ramainya minimarket membuat rei sangat bersemangat dan bergairah. ia memfoto dengan sangat hati-hati sampai memperhatikan seluruh detail yang ada di dalam fotonya. mulai dari suasana, banyaknya orang, barang-barang, dan pencahayaan.

hasan fahri tentu bagian cek hasil foto sekaligus nyemil di minimarket yang kebetulan ada kenzo dkk di sana lagi nongkrong di depan minimarket.

"widih, sibuk bener ya kembaran gue." celetuk farhan sambil memasukkan choco balls ke dalam mulutnya.

"makanya sibuk." sahut fahri sembari menyaut jajan milik kembarannya.

"RAKYAT-RAKYATKU!" teriak hasan begitu keluar dari dalam minimarket bersama rei yang sibuk dengan kameranya.

"san, lo nggak cocok sok berwibawa gini. diem aja udah jadi penyiar." kata rama.

"ih, gini-gini gue orang penting ya di broadcasting. macem-macem lo." balas hasan.

"OHAYO REI-CHAN!" sapa galih sambil bangkit dari posisi duduknya.

rei yang fokus melihat gambar lantas tersenyum lalu menari ala-ala bersama galih. rei sangat dekat dengan hasan dkk.

"fotoin kita dong rei. lumayan kan masuk majalah sama mading sekolah hehe." canda galih.

"boleh-boleh. sana pose." perintah rei sembari menyiapkan kameranya.

galih langsung berlari menghampiri yang lain lalu berpose dengan yang lain sambil memegang cup froyo, makanan langganan murid dan staf sekolah citra bangsa.

hasilnya tentu sangat bagus sampai-sampai semuanya request minta dikirimin ke kontak masing-masing. rei iya-iya aja lalu pergi ke taman kembali ditemani oleh hasan dan fahri yang sibuk nyemil.

taman luas nan hijau dengan rumput pendek yang selalu dipotong tiap minggunya menjadi recommended place to go and having fun saat bersekolah di citra bangsa.

taman yang berdekatan dengan lapangan sepetak itu menjadi tempat yang digemari anak laki-laki sampai perempuan untuk melihat para laki-laki bermain. tidak sedikit dari mereka yang jatuh cinta pada pandangan pertama di taman itu.

di belakang sana hasan dan fahri mengawasi rei walaupun ia bisa mendengar jelas para murid membicarakan rei khususnya perempuan. bagaimana mereka menghina rei dan mengatai rei seorang perempuan murahan.

"gimana? udah dapet yang pas?" tanya hasan dengan senyuman.

rei berdiri di antara fahri dan hasan yang kemudian dua laki-laki itu melihat foto-foto yang rei ambil di taman.

kisah-kasih di sekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang