juu roku: isi hati rei

14 3 3
                                    

"rei, are you okay?" tanya kak kino setelah kakak-kakak yang lain khawatir sama rei selama siaran tapi nggak berani tanya.

rei yang sedang merapikan buku catatannya sedikit terkejut. ia lantas menolehkan kepalanya menatap kak kino.

"baik kok kak. kenapa?" tanya balik rei dengan senyuman lebar.

hasan memang sudah mengenal rei cukup lama bahkan sedari awal mpls sampai banyak yang mengira mereka berpacaran dan sebagainya. ia tau rei seperti apa dan melihat rei tersenyum berbohong seperti itu sedikit membuatnya marah.

hendry nggak tega liat rei murung seperti itu semenjak hari senin sampai sekarang hari kamis. apalagi minggu depan, 10 besar yang lolos, akan melaksanakan rapat pertama untuk babak selanjutnya.

rei, ditemani oleh hasan dan hendry, pergi keluar dari ruang broadcasting dengan suasana yang agak canggung karena rei masih terlihat murung.

selama perjalanan menuruni anak tangga, tidak sedikit dari mereka yang membicarakan rei. entah itu tentang dirinya maupun kakaknya. rei ingin melakukan sebuah konfrontasi kepada mereka yang menghina kakaknya tapi semua itu terasa sia-sia jika ia tidak langsung melakukannya kepada si penyebar gosip.

"hasan sama kak hendry duluan aja ke kantin. aku nggak laper." kata rei setelah berhenti secara tiba-tiba dan menatap mereka dengan senyuman tipis.

"rei.." panggil hasan lirih.

"chill, san." kata rei dengan senyuman lebar lalu menepukan pundak hasan dan kak hendry secara bergantian. "duluan!!"

pergilah rei meninggalkan mereka berdua. ia berjalan lemas menuju kamar mandi untuk mencuci mukanya dan buang air kecil. ia terlalu banyak meneguk air putih karena ia tidak bisa berhenti memikirkan berita buruk mengenai kakaknya.

"seriusan ayu itu pernah pacaran sama kak jacob terus begitu jacob lulus dia sama angkasa?" kata perempuan di kamar mandi ketika rei hendak keluar dari kamar mandi.

"malah kabarnya sebelum sama jacob sempet sama kak mikail. nggak tau lah cabe banget tuh si ayu kayaknya dicobain satu-satu." timpal yang lain.

rei tidak sanggup mendengar suara omongan buruk mengenai kakaknya. dengan berani ia keluar dari dalam kamar mandi dan sebisa mungkin terlihat biasa saja saat ia mencuci tangannya.

para gadis itu mengamati rei dan tampak terkejut begitu tau ternyata sedaritadi ada rei di dalam kamar mandi.

rei mengambil tisu untuk mengeringkan tangannya dan saat berbalik badan hendak berjalan keluar, ia berkata, "bajingan" sambil keluar dari dalam kamar mandi. setidaknya ia sudah lega mengungkapkan apa yang ia katakan kepada orang-orang tersebut.

ia kemudian pergi ke taman sekolah mencari teman-temannya yang katanya sedang menunggunya di sana. pergi sendirian maupun tidak, ia akan terus menjadi bahan pembicaraan orang-orang tentang mengapa ia lolos 10 besar dan kakaknya.

di lapangan berukuran sepetak tersebut terdapat hasan dkk yang sedang bermain dengan panahan milik wasa. tentu saja coba-coba karena mereka kepo. wasa yang baik hati jelas tidak marah saat mereka meminjamnya. malahan laki-laki itu duduk menikmati aksi kocak teman-temannya.

saat itu juga, busur yang hendak dilepas oleh hasan, terpental begitu saja mengenai pelipis rei yang sedang berjalan melewati lapangan. perempuan tersebut langsung memegangi pelipisnya sementara para lelaki berdiri layaknya meerkat.

beda dengan yang lain. hasan meletakkan panahan milih wasa lalu berlari menghampiri rei disusul oleh yang lain lalu memeluk rei.

abbyan yang ikut berlari menghampiri rei, terkejut setengah mati melihat hasan sedang memeluk rei.

kisah-kasih di sekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang