Jaemin melepas kemejanya, "Mobil Haru dimana, kok ga keliatan?"
Minju meneguk ludah kasar, dia bingung harus menjawab apa.
"Minju?"
"Eh iya, kenapa?"
Jaemin memicingkan mata, menatap istrinya itu heran.
"Mobil Haru dimana⎯ "
"Hilang," balas Minju cepat.
Jaemin tertawa untuk mencairkan suasana, dia menganggap ini hanya sebuah candaan yang diberikan oleh Minju.
"Cuma bercanda kan nju?"
Minju menggeleng, "Engga, mobil punya Haru beneran hilang tadi pagi. Dia sama Hera di skors dua hari⎯ "
Perkataan Minju terhenti karena sudah ditinggal pergi oleh Jaemin terlebih dahulu di gazebo.
Jaemin berlari menaiki tangga menuju ke lantai atas, yang ia tuju hanyalah kamar kedua anaknya.
Sampai di sana, Jaemin melihat kedua anaknya itu sedang termenung satu sama lain di depan ruang televisi.
"Mobil kamu kemana, Na Haru!?"
Haru menoleh ke arah ayahnya seraya tersenyum pahit, "Hilang yah,"
Jaemin beralih duduk di atas sofa, lalu menyenderkan tubuhnya disana.
"Dasar ceroboh, pelupa⎯ "
"Ayah juga pelupa," sambung Haru.
Jaemin menatap tajam anak bungsunya itu, "Kamu berani sama ayah!?"
Haru menggaruk tengkuk leher, sambil tersenyum kikuk.
"Hehe engga yah,"
Kini Jaemin beralih ke anak pertamanya,
"Kamu sama Haru buat masalah apa di sekolah sampai kena skors dua hari?"Hera menggigit bibir bawahnya,
"Manjat tembok sekolah bareng Haru karena telat. Ayah tau kan kalo Hera itu takut ketinggian?"
Jaemin hanya mengangguk sekilas, dan menunggu penjelasan yang keluar sendiri dari mulut anaknya.
Hera menghela nafas panjang, "Waktu Haru manjat tembok kan lompat ke rumput yang ada di taman belakang, dia bisa. Terus waktu giliran Hera yang lompat, Hera jatuh ke atas tubuhnya Haru eh malah keciduk sama guru bk dituduh mesum,"
"Guru bk kamu siapa?" tanya Jaemin.
Haru menjawab, "Pak Beomgyu yah,"
"Oh pantes ngeselin, dia kan anaknya bu Seulgi,"
Jaemin menatap kedua anaknya itu dengan intens, "Tapi kalian berdua ga beneran ngelakuin hal itu kan?"
"Engga lah yah, punya teteh kecil," sarkas Haru.
Raut wajah Hera sudah ingin menghajar Haru, jika tidak dilerai oleh ayahnya mungkin mereka sudah bertengkar hari ini seperti tom and jerry.
Jaemin menepuk pundak Haru, "Tentang masalah mobil kamu yang hilang itu, sebagai gantinya ayah ga akan kasih uang saku buat kamu selama dua bulan," kata Jaemin, beranjak dari duduk dan meregangkan tubuhnya.
"Gampang, nanti tinggal minta uang saku ke mama," jawab Haru santai.
Jaemin mengambil remote tv yang tergeletak di atas meja tak jauh dari dirinya, "Ayah nanti mau bilang ke mama biar ga kasih uang saku ke kamu,"
Haru mengelak, "Ayahhhh, masa cuma ke Haru, ke teteh juga dong,"
Hera menimpuk kepala Haru menggunakan bantal kecil yang ada di kursi sofa.
"Apa banget, Haru yang ngilangin mobil kan yah?"
Jaemin merebahkan tubuh ke atas kasur yang ada di depan ruang televisi, "Iya lah, salah siapa ngilangin mobil yang ayah beli sampai delapan ratus juta,"
"AYAHHHHH," teriak Haru sambil merengek ke ayahnya.
Jaemin tertawa, "Haha, yaudah mau pilih mana antara uang saku yang ga ayah kasih atau kamu jadi asisten ayah selama lima bulan?"
Haru berwajah masam, "Sama aja, sama sama diperbudak oleh tuan Na." jawab Haru, berlalu masuk ke dalam kamarnya karena ngambek.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] DAILY LIFE OF NA FAMILY ✓
Fanfiction[ sequel of constrained ] Mau tau gimana keseharian keluarga mereka? ©lianana, 2O2O.