Bugh bugh bugh
Jaemin semakin membabi buta, ia tak segan memukul wajah Haru sampai sudut bibirnya mengeluarkan darah. Tidak ada yang melerai. Hera menyenderkan badannya di tembok, sambil terisak karena dia merasa jika semua ini salahnya. Andai saja dia tidak menuruti keinginan Haru tadi, andai saja dia sudah pergi ke rumah Jia seperti biasa sore hari ini, mungkin tidak akan terjadi hal seperti ini.
"Gue kecewa sama lo. Lo emang anak gue, tapi kelakuan lo mirip anjing!" kata Jaemin, melayangkan pukulan ke wajah Haru yang berada di bawahnya.
Haru tertawa sarkas, dia terbaring lemah di lantai tepat di bawah ayahnya.
"Haha, lo juga anjing⎯ "
Bugh
Hera reflek menutup mulutnya ketika melihat ada darah segar yang mengalir dari hidung Haru.
"BANG JAEMIN SADAR BANG, DIA ANAK LO!" teriak Minhee, seraya menarik tubuh Jaemin menjauh dari Haru.
Minhee tadi hanya sekedar lewat, sehabis membeli garam di warung. Tetapi, setelah dia mendengar suara perkelahian dari dalam rumah Jaemin, Minhee jadi mengurungkan niat untuk pulang dan akhirnya melipir ke rumah Jaemin untuk memeriksa keadaan.
"Gue kecewa sama lo," kata Jaemin, kemudian menunjuk Hera dan Haru secara bergantian.
Minju memegang pergelangan tangan Jaemin, bersama Minhee. Namun, saat Jaemin akan dibawa masuk ke dalam rumah, dia berhenti tepat di depan Hera.
Plak
Minju menampar kedua pipi Hera, sedangkan Hera hanya bisa menahan rasa perih di pipinya.
"Lo itu ngapain sih bang, sampai gelut sama anak sendiri?" tanya Minhee.
Jaemin menghela nafas kasar, "Gue tadi pulang abis reuni bareng temen waktu SMA terus gue liat Hera sama Haru lagi ciuman," jelas Jaemin, dia menyenderkan badannya ke sofa pasrah.
Minhee mengangguk memahami, "Parah sih bang,"
Jaemin membalas ucapan Minhee dengan deheman singkat, dia kecewa, sangat kecewa.
"Eh bang, Haru suka sama Hera deh kayaknya," celetuk Minhee.
Jaemin terdiam, ah dia baru ingat tentang apa yang dikatakan oleh Haru sewaktu mereka berdua sedang berada di sebuah toko mainan beberapa bulan lalu.
"Susah sih bang kalo salah satu dari mereka ada yang suka," sambung Minhee.
Minhee menepuk pundak abangnya itu pelan, "Bang, lo ada niatan buat pisahin mereka ga?"
"Ada," balas Minju cepat.
Jaemin menoleh ke arah Minju, dari sorot matanya dia seperti bertanya akan dipisahkan kemana kedua anak mereka.
Minhee tersenyum penuh arti, "Gimana kalo Haru suruh ikut Guanlin atau Jinyoung?" usul Minhee.
Jaemin dan Minju saling menatap satu sama lain.
"Gimana?" tanya Jaemin.
"Gak tau, terserah kamu aja." sahut Minju, yang kemudian pergi ke kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[3] DAILY LIFE OF NA FAMILY ✓
أدب الهواة[ sequel of constrained ] Mau tau gimana keseharian keluarga mereka? ©lianana, 2O2O.