☀ daughter

21K 2.2K 115
                                    

Jaemin membuka pintu kamar yang ditempati oleh Hera sementara di rumah Yohan dan kebetulan tidak dikunci.

"Hera," panggil Jaemin, setengah terkejut karena anak perempuannya itu sedang bersembunyi di balik selimut.

Jaemin menghampiri Hera, lalu membuka selimut yang menutupi tubuh anaknya itu.

"Maafin ayah,"

Hening. Hera tidak menanggapi perkataan ayahnya sama sekali. Bahu Hera bergetar, menandakan bahwa dia sedang menangis pagi hari ini.

"Ayah janji akan ganti liburan kamu nanti," lanjut Jaemin.

Hera menelungkupkan wajahnya di atas bantal, dia enggan untuk menjawab ucapan ayahnya tadi.

Senyum terulas di bibir Jaemin, dia jadi ingat beberapa tahun lalu saat dirinya membujuk Hera kecil yang menangis hanya karena cemburu sama adiknya sendiri.

"Hera mau ayah nangis?"

Hera mengelap air matanya, kemudian langsung mengubah posisi menjadi duduk setelah mendengar ucapan ayahnya barusan.

"Hera⎯ "

Hera memeluk tubuh ayahnya erat, dia menangis di pelukan ayahnya.

"H-hera ga mau punya adek lagi, Hera udah gede. Hera ga butuh adek selain Haru,"

Jaemin membalas pelukan Hera, lalu mencium kening anaknya itu berulang kali.

"Maafin ayah, ayah janji ini yang terakhir." kata Jaemin lirih.

Hera memberanikan diri untuk menatap ayahnya, dia melihat tidak ada kebohongan di dalam manik mata sang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hera memberanikan diri untuk menatap ayahnya, dia melihat tidak ada kebohongan di dalam manik mata sang ayah.

"Janji ya?" tanya Hera memastikan.

Jaemin mengangguk, "Ayah janji, termasuk ganti liburan kamu,"

Hera menggelengkan kepalanya,

"Ga usah diganti yah, bentar lagi Hera mau masuk sekolah,"

Jaemin berpikir sebentar, dia baru sadar jika beberapa hari lagi kedua anaknya ini sudah kembali masuk sekolah.

"Yaudah, Hera udah maafin ayah kan?" tanya Jaemin.

Hera mengangguk, lalu memeluk tubuh ayahnya kembali.

"Udah,"

Jaemin tersenyum senang, dia melepaskan pelukan terlebih dahulu.

"Hera siap siap sana, nanti siang kita pulang ke Jakarta." ucap Jaemin seraya mengacak rambut panjang anak perempuannya itu.

Setelah itu, Jaemin keluar meninggalkan Hera yang masih menatap kepergiannya.

"Ayah, maafin Hera juga kalo belum bisa menerima kehadiran adek." gumam Hera.

[3] DAILY LIFE OF NA FAMILY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang