☀ bonchapt : last

19.3K 1.7K 557
                                    

Tubuh Hera bergetar hebat, dia nyaris tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Jia barusan.

"Kamu..." kata Hera, menjeda kalimatnya.

"Hamil berapa bulan?" tanya Hera, lirih hampir tidak terdengar oleh Jia.

Jia memejamkan kedua matanya sebentar, dia tiba tiba saja merasa tidak enak setelah memberi tahu hal ini kepada Hera.

Hera melambaikan tangan di depan wajah cantik Jia, "Kamu hamil berapa bulan, Jia?" tanya Hera, mengulangi.

Jia memainkan ujung dress berwarna putih pucat yang dia pakai sekarang karena gugup.

"Jia, jujur." tegas Hera.

Jia mau tidak mau harus menjawab pertanyaan Hera tadi, "Udah enam bulan ini, ra." jawab Jia, lalu menunduk ke bawah menatap ujung sepatunya.

Bibir merah Hera mengatup rapat, dia benar benar terkejut.

"Aku- dipaksa sama Haru. Dulu waktu di Bandung, dia datang ke kosan aku terus dia maksa aku buat ngelakuin hal itu sama dia-"

Isakan pelan mulai keluar dari mulut Jia, dia kembali teringat saat Haru memperlakukan dirinya dengan semena mena.

"Kenapa kamu mau?!" bentak Hera.

Jia menggelengkan kepala seraya mengusap air matanya.

"Aku gak bisa ngapa ngapain selain nurut, karena apa? tenaga Haru lebih kuat dari pada aku, ra."

Hera memijat pelipisnya kasar, dia tidak peduli jika make up nya mulai luntur.

"Terus?"

Jia kembali meneteskan air mata, "Beberapa hari setelah itu, Haru menghilang. Kita gak pernah ketemu lagi di kampus."

Hera menaruh kedua tangan di atas dada, menunggu Jia untuk menjelaskan kejadian itu dengan jelas.

"Aku nyari Haru, aku takut. Sampai waktu itu, aku lagi belanja bulanan di minimarket terus aku lihat Haru ada disana."

Jia menarik nafas sebelum melanjutkan ceritanya, "Dia mabok." 

Kedua bola mata Hera membulat sempurna.

"Awalnya aku pura pura gak liat, tapi tiba tiba aja Haru udah ada di depan aku."

Jia menutup wajahnya, dia kembali terisak sehingga Hera harus memberikan waktu sebentar untuk Jia.

"Udah?" tanya Hera, saat dirasa bahwa keadaan Jia sudah mulai tenang.

Jia mengangguk, "H- haru ngelakuin hal itu lagi ke aku di gang sempit, ra."

Hera menatap kosong ke arah depan, pikirannya kacau sekarang, perasaanya campur aduk antara kesal dan kecewa kepada Haru.

"A- abis ngelakuin hal itu ke aku, dia ngilang lagi selama dua minggu dan selama dua minggu itu aku juga selalu ngurung diri di kosan, aku takut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"A- abis ngelakuin hal itu ke aku, dia ngilang lagi selama dua minggu dan selama dua minggu itu aku juga selalu ngurung diri di kosan, aku takut."

[3] DAILY LIFE OF NA FAMILY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang