☀ one blood

16.1K 1.9K 226
                                    

Minju tidak bisa tidur malam ini, banyak hal yang sudah dilakukan oleh Minju dari mengubah posisi tidur, mendengarkan lagu, dan yang lainnya namun hasilnya tetap sama, dia tidak bisa tidur.

Minju beranjak dari ranjangnya, dia mengamati setiap inci wajah Jaemin yang sudah tertidur pulas di sebelahnya.

Rambut panjangnya ia ikat dengan asal, lalu memilih untuk turun ke lantai bawah. Pikiran dia tertuju kepada kedua anaknya, yang mungkin saja masih berada di teras rumah.

Dan benar saja, saat Minju sampai di teras rumah, dia melihat Haru yang sedang terbaring lemas di atas lantai seperti posisinya tadi dan Hera yang tertidur dengan cara terduduk dan menyenderkan tubuhnya di tembok.

Tanpa berpikir panjang terlebih dahulu, Minju langsung berjalan ke arah Hera dan membangunkannya agar masuk ke dalam rumah.

Jujur saja Minju kecewa dengan apa yang telah dilakukan oleh Hera dan Haru, tetapi mau bagaimana pun juga mereka berdua adalah anak kandungnya sendiri.

"Ayo bangun, pindah ke kamar," lirih Minju, menepuk bahu kedua anaknya itu secara bergantian.

Hera mengerjapkan mata beberapa kali untuk memastikan siapa yang telah membangunkannya.

"Ini mama, mama minta maaf. Nanti kamu bisa cerita ke mama," jelas Minju, seakan akan dia mengetahui apa yang ada di pikiran Hera.

Hera mengangguk lemas, karena nyawanya yang belum kembali sepenuhnya.

"Haru, ayo bangun. Mama obatin luka kamu."

Minju berjalan mengendap kembali ke kamar tamu dimana dia sengaja membawa kedua anaknya agar berada di sana untuk sementara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Minju berjalan mengendap kembali ke kamar tamu dimana dia sengaja membawa kedua anaknya agar berada di sana untuk sementara.

Pintu kamar tamu terbuka perlahan, memperlihatkan Minju dan kotak P3K yang dibawanya.

Minju duduk di sebelah Haru, lalu mengobati luka yang telah kering di wajah Haru akibat ulah Jaemin. Minju mengobatinya dengan telaten, menatap setiap inci wajah Haru yang kini babak belur, persis seperti Jaemin dulu.

"Mama, sakit⎯ " ucap Haru mengaduh kesakitan saat diobati oleh Minju.

"Iya ini udah pelan," sahut Minju, kemudian kembali mengobati luka yang ada di wajah Haru.

Minju tersenyum simpul, "Hera kenapa, masih ngantuk?" tanya Minju yang masih fokus mengobati Haru.

Hera menggeleng sebagai jawaban, "Engga ma, ayah udah tidur ya?"

Minju mengangguk, dia membereskan beberapa peralatan yang telah ia gunakan untuk mengobati luka Haru lalu berpindah duduk di samping Hera.

Minju menyelipkan rambut Hera ke telinga, "Ayo cerita sama mama,"

Hera memberanikan diri untuk menatap mamanya, namun dia masih ragu.

"Mama janji ga akan bilang ke siapa siapa,"

Hera menarik nafasnya panjang, dia merasa jika hal ini memang harus diceritakan ke salah satu orang tuanya.

"Hera tadi kan mau pergi ke rumah Jia, nah waktu itu juga Haru baru pulang latihan basket,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hera tadi kan mau pergi ke rumah Jia, nah waktu itu juga Haru baru pulang latihan basket,"

Minju terdiam menunggu Hera melanjutkan ceritanya.

"Hera sempat papasan sama Haru, terus tiba tiba Haru langsung mojokin Hera ke tembok,"

Minju melirik Haru tajam, sedangkan yang diberikan lirikan tajam hanya terdiam.

"Haru nyium bibir Hera, dia nyium bibir Hera kasar!" kata Hera seraya menunjuk Haru menggunakan jari telunjuknya.

Minju mengikuti arah yang ditunjuk oleh Hera, "Kamu kenapa cium kakak kamu sendiri?" tanya Minju mengintimidasi.

"Haru khilaf, abis nonton film sama temen tadi waktu latihan basket,"

"Selain itu?" tanya Minju lagi.

Haru merubah sorot matanya menjadi serius, agar mamanya ini dapat mengetahui jika ia benar benar serius dalam membicarakan hal ini.

"Haru suka sama teteh, Haru cinta sama teteh, Haru mau pacaran sama teteh!" tegas Haru.

Hera terkejut, dia benar benar terkejut dengan perkataan Haru.

Minju menghela nafas kasar, "Hera itu teteh kamu, kalian masih ada hubungan satu darah,"

"Tapi ma, Haru cinta sama teh Hera!" tegas Haru sekali lagi.

Minju tersenyum, "Kamu jangan kayak gini, masih banyak cewek yang mau sama kamu, termasuk Jia kan teh?" tanya Minju, sembari bertanya kepada Hera.

Hera tertawa canggung, "Haha, iya ma. Itu kan si Jia suka sama Haru,"

"Nah, kamu besok minta maaf sama ayah sebelum ayah misahin kalian berdua." jelas Minju.

[3] DAILY LIFE OF NA FAMILY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang