SEMBILAN BELAS

1.9K 88 5
                                    

⚠️WARNING! PART INI BERISI ADEGAN DEWASA (21+) SILAKAN TINGGALKAN JIKA TIDAK BERKENAN. PLEASE, BE A WISE READER ⚠️

♤♡◇♧

Aku baru membeli roti dan mentega. Pakailah kemeja yang sudah kusiapkan di kamar. Jangan mengacak-acak lemari.

Nate menyimpan ponselnya kembali ke laci setelah mengirimkan pesan pada Julian. Sudah tiga hari ini suaminya itu bekerja lembur di kantornya. Namun, Nate tahu Julian pulang ke rumah di pagi hari karena pria itu tetap meninggalkan pakaian kotor.

Tiba-tiba sebuah pikiran terlintas di kepala Nate. Apakah sebenarnya Julian sudah tidak ingin bertemu dengannya? Mungkinkah kerja lembur hanya alasannya agar ia bisa keluar bertemu dengan wanita lain? Jangan-jangan malam itu Julian menerima telepon dari wanita yang bernama Keane Penelope?

Nate mendongak ketika pintu ruangannya didorong hingga terbuka. Perasaannya lebih hangat saat melihat Keith masuk dengan segelas kopi dan kantong berisi sandwich kesukaan Nate.

"Kenapa wajahmu murung begitu?" tanya Keith sambil meletakkan makanan yang dibawanya di meja lalu duduk di kursi di depan Nate.

"Tidak ada apa-apa," jawab Nate. Ia mengamati Keith dari ujung kepala hingga ujung kaki. "Kau rapi sekali."

"Aku akan pergi menemani Alicia untuk kunjungan klien. Kami tidak akan macam-macam," tambah Keith cepat begitu membaca ekspresi Nate.

"Apa kalian hanya pergi berdua?" tanya Nate. Ia semakin menekuk wajahnya melihat anggukan dari Keith.

"Ini kunjungan pertamanya, jadi aku harus mendampinginya. Nantinya dia bisa pergi sendiri tanpa harus kutemani. Kau tidak perlu khawatir." Keith menjulurkan tubuhnya lalu berbisik. "Aku sudah memiliki wanita seperti dirimu. Itu sudah lebih dari cukup bagiku."

Keith memberi kecupan ringan di bibir Nate lalu menarik dirinya kembali karena mendengar suara dari luar ruangan. Mereka sama-sama menoleh begitu Alicia melongok ke arah ruangan Nate.

"Pak Keith, aku sudah siap," kata Alicia. Rambutnya yang panjang dan ikal kali ini digelung ke atas, memperlihatkan tengkuknya.

"Baiklah. Aku mempersiapkan mobilku dulu." Keith bangkit lalu melempar senyuman ke arah Nate sebelum berbalik keluar dari ruangan.

"Ah, Nate. Aku akan segera mengembalikan bukumu setelah aku selesai membacanya," kata Alicia.

Nate mengangguk sebagai jawaban. Alicia melambaikan tangan lalu pergi menyusul Keith. Setelah sesi curhatnya pada Keith tempo hari, Nate memutuskan untuk meminjamkan sebuah buku yang menceritakan tentang perbedaan pikiran pria dan wanita. Alicia mengaku bahwa ternyata selama ini dia berpikiran berlebihan mengenai kekasihnya dan merasa terbantu dengan buku yang Nate pinjamkan.

Nate meraih gelas kopi yang dibawakan oleh Keith lalu memutar-mutarnya dengan pikiran menerawang. Seperti apa Keanne Penelope ini? Apakah dia gadis yang lebih cantik? Atau lebih muda? Tunggu sebentar. Kenapa Nate lebih mengkhawatirkan Keanne Penelope? Nate menyadari ia tidak merasa terancam dengan keberadaan Alicia. Hanya saja terkadang ia mengira-ngira, apa Keith tertarik pada Alicia karena gadis itu lebih muda dan lebih menarik dari Nate.

Namun, Keith tidak pernah membiarkan Nate berlama-lama dengan pikiran itu. Ia mengirim pesan pada Nate setiap jamnya, mengabari Nate mengenai apa saja yang sedang ia lakukan. Sementara itu sama sekali tidak ada pesan balasan dari Julian. Kalau saja Julian melakukan setengah atau bahkan seperempat dari yang Keith lakukan untuk Nate, Nate tidak akan berbuat sejauh ini.

♤♡◇♧

Nate menoleh saat melihat sebuah skuter berhenti di depannya. Keith sudah mengganti setelan jasnya dengan kaus berlengan panjang yang ditumpuk dengan hoodie berwarna hitam. Pria itu menyodorkan helm ke arah Nate.

Nothing Better (Than You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang