DUA PULUH

2.2K 92 9
                                    

Nate duduk dengan gelisah di kursinya. Ia sempat mengeluhkan rasa tidak nyaman di perutnya pada Julian. Namun, Julian hanya mengatakan Nate harus lebih banyak meminum air putih. Saat itu memang ia tidak terus-menerus berkemih seperti sebelumnya, tetapi perut bagian bawahnya terasa nyeri. Nate juga memberi tahu Keith lewat pesan, tetapi tidak ada balasan darinya. Apa pria-pria ini kompak mengabaikannya?

Nate menoleh saat pintu ruangannya diketuk. Alicia melongokkan kepalanya.

"Nate, apa masih sakit?" tanya Alicia sambil masuk ke ruangan Nate.

Nate mengernyitkan dahi. "Dari mana kau tahu?"

"Tadi aku meminta izin Pak Keith untuk meminjam skuternya sebentar. Lalu dia memberi tahuku kau sakit dan memintaku untuk mengantarmu ke klinik karena dia sedang sibuk."

Nate kecewa Keith tidak menemuinya, tapi juga merasa terharu karena pria itu masih memperhatikannya.

"Aku baik-baik saja," jawab Nate.

"Kau ingin makan siang denganku? Aku memang akan pulang untuk makan siang bersama keluargaku." ajak Alicia.

"Tidak perlu. Aku tidak terlalu lapar," tolak Nate.

"Ayolah. Aku sering menceritakan tentang teman-temanku, jadi keluargaku pasti senang jika bertemu denganmu."

Akhirnya Nate ikut dengan Alicia ke flatnya yang ternyata jaraknya hanya lima blok dari flat Keith. Nate ingin berkomentar mengenai hal itu, tetapi ia tidak yakin Alicia tahu Keith juga tinggal di dekat situ. Alicia tinggal bersama orang tua serta dua adiknya yang masih kecil; salah satunya sudah sekolah dasar, sementara yang bungsu masih bayi.

"Tidak apa-apa jika aku makan siang bersama keluargamu?" tanya Nate.

"Tidak apa-apa. Makan siangnya istimewa karena kekasihku yang membawakannya," jawab Alicia.

Rupanya kekasih Alicia hanya datang untuk mengantarkan makanannya, tetapi tidak ikut makan bersama mereka. Nate merasa agak canggung saat makan bersama keluarga Alicia karena gadis itu tidak berhenti berdebat dengan ibunya.

"Maaf ya, jadi membuatmu tidak nyaman. Ibuku memang selalu begitu," kata Alicia saat mereka selesai makan. "Ah, sebentar. Aku akan mengambil bukumu di kamar."

Setelah itu Nate dan Alicia kembali ke kantor karena jam makan siang sudah berakhir. Ibu Miranda sempat melemparkan pandangan mencela saat mereka melewatinya. Namun, Nate melihat lampu ruangan Tn. Paul menyala saat ia pergi ke ruangannya.

"Tn. Paul sudah datang?" bisik Nate pada Devi.

"Iya, ada masalah," jawab Devi balas berbisik.

Nate masuk ke ruangannya sambil bertanya-tanya. Pasti masalahnya cukup besar sehingga membuat bosnya itu datang di siang hari. Namun, Nate tidak bisa terlalu memikirkannya karena nyeri di perutnya semakin buruk.

"Penny, apa kau tahu ke mana Keith pergi? Aku sedang memeriksa pesanan Layla, tapi Keith tidak membalas chat-ku," tanya Nate melalui telepon.

"Ah, Nate. Bisakah kau menemuiku di gudang? Aku ingin meminta bantuanmu untuk menyiapkan PC yang akan dirakit sore ini," pinta Penny.

Nate menutup telepon sambil mengernyitkan dahi. Pastilah ada sesuatu yang terjadi yang membuat Penny enggan membicarakannya di telepon. Nate bersusah payah untuk pergi ke gudang, sementara ia sesekali mengernyit menahan sakit. Di sana Penny sedang berbisik-bisik dengan Lily.

"Ada apa?" tanya Nate. Lily segera menutup pintu ruangannya.

"Sedang ada masalah," jawab Penny dengan suara pelan. "Kau tahu klien kita yang perusahaan manufaktur besar? Hampir separuh PC yang dia beli dari kita ternyata dipasang perangkat lunak bajakan. Jumlahnya juga tidak sedikit."

Nothing Better (Than You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang