ENAM BELAS

2.3K 90 2
                                    

Julian menyapukan pandangannya dari ujung kepala hingga ujung kaki Nate saat pria itu keluar dari kamar mandi. Nate menyisir rambutnya dengan gugup.

"Kau memakai rok," kata Julian.

"Hm," balas Nate tanpa berpanjang lebar, karena ucapan Julian barusan lebih ke arah pernyataan.

"Kau tidak pernah memakai rok."

"Itu karena kau sering protes jika aku memakai rok, bukan berarti aku tidak menyukainya."

Julian memandang Nate selama beberapa saat sebelum akhirnya berbalik dan mengeringkan rambutnya dengan handuk. "Aku akan mengantarmu sampai ke kantor."

Nate langsung melirik Julian melalui cermin di depannya. "Tidak perlu. Aku bisa berangkat sendiri."

"Nanti kau akan merasa tidak nyaman karena naik bus dengan memakai rok."

"Perempuan yang naik bus dengan memakai rok di kota ini bukan hanya aku. Kau tidak perlu berlebihan."

Setelah argumen yang berlangsung alot, akhirnya Julian mengizinkan Nate berangkat dengan bus. Sebenarnya Nate memang tidak suka memakai rok, bahkan Julian tahu betul soal itu. Namun, karena Keith menginginkan Nate memakai rok, jadi Nate membongkar pakaian lamanya, dan mengeluarkan beberapa rok yang pernah diberikan Annie dari tempat penyimpanan.

Setibanya di kantor, Nate berada di ruang marketing sepanjang pagi, tidak sabar untuk menunggu bertemu Keith. Namun, pria itu tidak kunjung datang. Saat Nate sedang pergi ke gudang untuk memeriksa pengiriman barang hari ini, barulah ponsel lipatnya bergetar.

"Kau sedang apa?" tanya Keith saat Nate menjawab teleponnya.

"Aku sedang di gudang," jawab Nate. "Kenapa kau masih belum datang?"

"Aku pergi dengan Tn. Paul, jadi aku tidak ke kantor hari ini."

"Ah, begitu?" gumam Nate. "Kenapa kau tidak mengirim pesan untuk mengabariku?"

"Aku ingin mendengar suaramu, jadi aku langsung menghubungimu."

Wajah Nate memerah. Ia bisa membayangkan Keith mengatakan itu dengan senyum menawannya. Nate buru-buru memasang wajah datar saat dilihatnya Lily sedang berjalan ke arahnya.

"Aku harus pergi. Hati-hati di perjalanan," bisik Nate.

"Ya. Semoga harimu menyenangkan," balas Keith.

Nate menutup teleponnya tepat saat Lily masuk untuk memberikan surat pengiriman padanya. Setelah itu Keith tidak mengirim kabar sepanjang hari. Nate memakluminya, karena mungkin Keith berada di samping Tn. Paul sepanjang waktu.

Nate ikut makan siang bersama Layla, Lily, Penny, dan Ibu Jenny di pantry. Hari itu Alicia membawakan makanan yang diantarkan langsung oleh kekasihnya. Diam-diam Nate iri dengan kekasih Alicia yang begitu perhatian.

"Sudah berapa lama kalian berkencan?" tanya Layla sambil menikmati makanannya.

"Kami sudah berkencan selama dua tahun dan akan menikah akhir tahun ini," jawab Alicia dengan pipi bersemu, membuat teman-temannya terkesiap.

"Sungguh? Berarti kalian sudah bertunangan?" tanya Penny.

"Ya, jalan yang kami lalui juga tidak semulus itu. Saat pertama kali kekasihku menemui orang tuaku untuk menyatakan bahwa dia serius denganku, orang tuaku tidak setuju karena dia belum memiliki apa-apa. Lalu dia pergi ke luar negeri untuk menjadi ahli desain grafis selama setahun. Dia mengumpulkan uang untuk menikah dan kembali untuk membeli rumah di Nottingham. Barulah orang tuaku menerimanya," tutur Alicia.

"Aku yakin orang tuamu melakukan itu karena ingin kau mendapatkan pria yang baik yang bertanggung jawab padamu. Kekasihmu sudah membuktikannya, jadi kau harus menghargai hubungan kalian," sahut Ibu Jenny.

Nothing Better (Than You)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang