28. Camping

15.3K 1.1K 67
                                    

Kabar menggembirakan datang datang dari seluruh SMA di Jakarta. Pasalnya sekolah akan diliburkan selama dua hari lantaran seluruh guru mengadakan rekreasi gabungan ke Bali. Bagi seorang murid, tidak ada yang lebih membahagiakan dari liburan mendadak seperti ini. Begitupula dengan geng Zavior. Mereka berniat memanfaatkan waktu libur ini untuk melakukan camping bersama di hutan. Maka dari itu, pagi ini semua anggota Zavior berkumpul di Wabero untuk bersiap-siap sebelum berangkat.

Ada Tala juga di sana. Atlantis lah yang mengajak Tala untuk ikut bersamanya. Awalnya Tala menolak karena tidak ingin menggangu acara liburan Atlantis bersama teman-temannya. Tapi setelah mendapat paksaan dari Atlantis, akhirnya Tala mau.

Mereka semua membentuk sebuah barisan memanjang ke belakang. Atlantis yang notabene nya adalah ketua berada di barisan paling depan seraya membonceng Tala. Di barisan kedua ada Alan, Gilan, Dafi, dan Rega yang naik di atas motor masing-masing.

Atlantis menoleh ke belakang, memastikan semua sudah berbaris dengan tepat agar nanti tidak memenuhi jalan raya. Mengedarkan pandangan ke seluruh anggotanya, Atlantis merasa barisan mereka terlalu lebar. Oleh karena itu, ia menyuruh satu baris paling kanan untuk membuat barisan di belakang.

"BARISAN PALING KANAN PINDAH KE BELAKANG SEMUA! GUE GAK MAU KALO SAMPE KITA NYUSAHIN PENGENDARA LAIN," teriak Atlantis yang langsung dipatuhi oleh anggotanya.

Tanpa membuang waktu, mereka yang merasa berada di barisan paling kanan langsung memutar motornya untuk membuat barisan di belakang. Selesai dengan itu Atlantis kembali menghadap ke depan, menginstruksikan kepada anggotanya untuk berangkat.

"JALAN!"

Brumm....

Ratusan motor besar yang didominasi oleh warna merah itu pun melaju membelah jalan raya dengan kecepatan standar. Beruntung jalanan sedang sepi, jadi mereka bisa bebas melakukan konvoi tanpa mengganggu pengguna jalan yang lain.

Deretan anak remaja berjaket jeans itu terlihat begitu menikmati perjalanan mereka. Atlantis melarang mereka untuk melaju dengan kecepatan tinggi. Tidak mau kalau sampai hal yang tidak diinginkan terjadi. Sudah cukup selama ini Zavior dianggap sebagai geng motor meresahkan. Atlantis ingin mengubah cara pandang masyarakat terhadap Zavior.

Atlantis melirik ke spion, menatap wajah Tala yang nampak begitu menikmati perjalanan mereka. Rambut panjang gadis itu terombang-ambing tak tentu arah karena terpaan angin. Matanya fokus menatap lurus ke depan. Tiba-tiba saja Atlantis berinisiatif untuk menarik tangan Tala agar memeluknya.

"Eh... Ngapain?" Tala yang sedang menikmati perjalanan itu pun sedikit kaget karena tindakan tiba-tiba Atlantis.

"Peluk lah. Masa ada pinggang nganggur lo diemin. Sayang dong," ucap Atlantis sedikit berteriak karena suaranya teredam oleh angin.

Tala refleks memukul punggung Atlantis. "Dasar modus!" ucapnya lalu tertawa pelan. Atlantis terkekeh.

"Gue bukan modus, tapi minta," ucap Atlantis terang-terangan.

"Minta apaan?"

"Minta dipeluk lah."

"Mau?"

"Banget."

Tala tersenyum. Dengan malu-malu ia melingkarkan kedua tangannya di perut Atlantis. Menyandarkan dagunya di bahu lelaki itu lalu memeluknya dengan erat. Tala merasakan kenyamanan tersendiri dengan posisinya sekarang. Rasanya seperti.... Ah, bahkan Tala tidak bisa menggambarkannya. Yang jelas Tala bahagia.

Atlantis tersenyum. Tangan kirinya bergerak untuk memegangi tangan Tala yang melingkar di perutnya. Seolah tidak mau kalau Tala sampai melepaskan pelukannya.

AR [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang