6. Sisi lain Tala

31.9K 2.4K 125
                                    

Sepulang sekolah Atlantis tidak langsung pulang ke rumah. Seperti katanya tadi, ia akan mengumpulkan semua anggota Zavior di basecamp. Maka disinilah dia sekarang. Di Warung Babe Rojak atau yang biasa disebut Wabero oleh anak-anak zavior.

Wabero sekarang sudah sangat ramai dihuni oleh anak-anak Zavior. Terlihat pria paruh baya tengah sibuk mengantarkan berbagai makanan dan minuman yang dipesan oleh anak-anak.

Atlantis tengah duduk di bangku yang terletak di sekitar warung bersama ke empat temannya. Siapa lagi kalau bukan Alan, Rega, Dafi, dan Gilan.

"Ini den pesananannya." Babe Rojak menaruh dua mangkuk mie instan dan tea jus yang ia bawa di depan meja Gilan.

Gilan langsung menarik dua mangkuk mie instan dan tea jus lebih mendekat ke arahnya. Ia menyendok mie ayam itu lalu melahapnya setelah berterima kasih kepada Babe Rojak.

"Buset... tuh perut kagak melar lo isi sebanyak itu. Mie instan semua pula." Rega menggeleng-gelengkan kepalanya heran.

"Lo kalo mau. Beli aja sendiri. Pake segala sok-sokan ngatain gue lagi. Lo pasti mau makan mie gue yang satunya kan?" Gilan berkata-kata dengan mulut yang masih penuh dengan mie.

Rega terkekeh. "Tau aja lo, yaudah gue beli sendiri ah." Rega lalu berdiri dan berjalan ke warung untuk memesan mie instan.

"Sekalian pesenin gue, Ga. Mie instan satu, tea jus satu, cilok satu, siomay satu," teriak Alan dari tempat duduknya.

"Ogah banyak amat, sini aja sendiri." Rega menjulurkan lidahnya ke arah Alan.

Alan menghembuskan nafas kasar. "Punya temen perhitungan amat dah ah," gumamnya lalu menoleh ke arah Atlantis dan Dafi yang sejak tadi terfokus pada ponsel mereka."Kalian gak mau pesen makanan?"

Dafi mendongak. "Boleh deh bakso satu."

"Lo, At?" tanya Alan kepada Atlantis yang masih tidak mengalihkan atensinya pada ponsel.

"Samain," jawab Atlantis datar, namun pandangannya masih terfokus pada ponsel di genggamannya.

Alan berdecak sebal. "Ya udah gue pesenin dulu deh, berhubung gue ini kan teman yang baik hati dan tidak sombong, rajin menabung--"

"Tapi jomblo, hiya hiya hiya," celetuk Gilan diikuti tawa recehnya.

"Kaya lo laku aja kribo!" Alan menonyor kepala Gilan membuat Gilan terbatuk-batuk karena tersedak mie instan.

"Sialan lo, Al. Mie gue belum gue kunyah udah masuk duluan nih. Kalo usus gue kriting gimana? pasti dimarahin nyokap trus gak boleh makan mie instan lagi huaaa," omel Gilan dramatis.

Alan terkekeh. " Dasar intan payong lo," ucapnya lalu berdiri dan berjalan menyusul Rega di warung. Dafi kontan tertawa mendengar penuturan Alan barusan.

"Enak aja ngatain gue intan payong. Gue laki jantan asal lo tau!" teriak Gilan namun Alan tidak menanggapinya. Ia pun meminum tea jus yang ada di hadapannya.

"sekarang intan payong adalah sebutan buat lo, Lan." Dafi menepuk bahu Gilan sambil tertawa.

"Bang, Radex udah keluar dari penjara, Bang." Itu suara Gema, anggota Zavior kelas 11 yang tiba-tiba berlarian menghampiri Atlantis.

AR [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang