Sudah dua hari semenjak Atlantis tertusuk dan masuk rumah sakit. Kini tepatnya di hari Senin Atlantis sudah diperbolehkan untuk pulang. Eh ralat. Lebih tepatnya Atlantis yang memaksa agar diperbolehkan untuk pulang. Melihat kondisi Atlantis yang sudah jauh lebih baik, akhirnya sang dokter mengizinkan Atlantis pulang. Dengan syarat, Atlantis tidak boleh terlalu banyak melakukan kegiatan terlebih dahulu.
Rencananya Atlantis akan pulang dari rumah sakit ditemani oleh Tala. Dan sesuai dengan rencana, Tala langsung menuju ke rumah sakit usai pulang dari sekolah. Maka disinilah mereka sekarang. Di dalam ruang rawat Atlantis. Tala membantu Atlantis merapikan barang-barang yang akan dibawa pulang.
Lalu dimana keluarga Atlantis? Ah, untuk hal itu sepertinya tidak perlu dijelaskan lagi. Sudah pasti Mona dan Samudra tidak mau menjemput Atlantis dari rumah sakit. Benar-benar raja tega!
"Lo beneran mau pulang sekarang?" tanya Tala setelah selesai merapikan barang-barang milik Atlantis.
"Beneran, Tal. Gue bosen disini. Gue pengen cepet-cepet sekolah biar bisa liat lo setiap hari." Atlantis menoel puncak hidung Tala.
"Lebay banget sih lo, baru juga di rumah sakit dua hari. Lagian selama dua hari ini kan gue kesini terus," ucap Tala.
"Iya sih. Tapi kan sensasinya beda. Kalo di sini gak bisa mesra-mesraan. Gak enak." Seru Atlantis bermaksud bercanda.
"Idih. Lagian siapa juga yang mau mesra-mesraan sama lo." Tala mengibaskan tangannya sok cuek. Padahal dalam hati mah seneng. Maklumin aja ya, cewek emang suka gitu. Hehe.
Atlantis mencubit hidung Tala gemas. "Siapa juga yang bilang kalo gue mau mesra-mesraan sama lo. Kan gue gak bilang gitu," ucap Atlantis membuat wajah Tala memerah karena malu.
"Trus sama siapa dong?"
"Sama suster cantik yang kesini tadi malem," ucap Atlantis tanpa dosa.
Tala langsung memasang wajah kesal dan membuang muka. Mengingat kejadian tadi malam rasanya sangat menyebalkan. Dimana seorang suster genit kurang belaian tiba-tiba saja masuk ke kamar Atlantis sambil membawa makanan. Suster genit itu memang sengaja ingin mencari perhatian dengan berusaha menyuapi Atlantis. Parahnya lagi, suster itu terang-terangan menggoda Atlantis di depan Tala. Dan kalian tahu bagaimana reaksi Atlantis? Cowok itu malah menanggapi si Suster genit kurang belaian itu dengan ramah. Sengaja memang. Dasar!
Tiba-tiba Atlantis tertawa. "Bercanda kali, gak ada yang lebih cantik dari cewek yang sekarang gue suka," ucap Atlantis membuat Tala mengulum bibir menahan senyum.
Melihat ekspresi Tala yang menggemaskan, Atlantis pun berniat untuk menjahilinya. "Dan cewek yang lagi gue suka sekarang lagi ada di samping gue," bisik Atlantis di telinga Tala.
Tala menggigit bibir bawahnya agar tidak tersenyum. Tahan Tala tahan... Jangan senyum jangan...
"Sekarang orangnya lagi mati-matian nahan senyum. Mana mukanya makin gemesin lagi kalo lagi nahan senyum gitu." Atlantis semakin gencar menjahili Tala melihat gadis itu masih tetap pada pendiriannya. Diam sambil merengut lucu.
"Bibirnya sekarang lagi dimonyong-monyongin gitu sama orangnya. Kayaknya dia minta dicium deh." Dan kali ini ucapan Atlantis berhasil membuat Tala merespon. Respon seperti apakah itu? Ya, seperti biasa. Tala memukuli lengan Atlantis dengan kesal.
"Ihhhh.... Nyebelinnnnnnnnnnnn!"
Atlantis terkekeh. "Ampun deh ampun."
Akhirnya Tala menghentikan aksi memukulnya. "Lo mau terus gombalin gue apa mau pulang nih?"
Atlantis bergumam sambil mengetuk-ngetuk dagunya menggunakan jari telunjuk. Ia nampak berfikir seolah pertanyaan Tala adalah pertanyaan yang sulit. "Mau gombalin sampe pulang aja deh," jawab Atlantis tanpa dosa.
KAMU SEDANG MEMBACA
AR [SUDAH TERBIT]
Novela Juvenil[Tahap publish ulang.] Ini cerita pertama yang aku buat. Bikinnya ngebut (kebelet ending) dan nggak mikir panjang soal dialog maupun alur. Jadi maaf ya kalau agak freak dan tidak sesuai dengan aturan kepenulisan. #1 fiction 2020 #1 gengmotor 2020 #2...