"Mimpi memanglah bunga tidur. Namun apakah mimpi bisa menjadi pertanda berubahnya kehidupan seseorang?"
Zuha
AdeAku ingin kembali padamu. Aku menyesal karena dulu melepaskanmu
Satu pesan masuk. Aku membaca berulang-ulang pesan yang masuk. Ku lihat lagi namanya, aku tak salah liat namanya. Ini benar Ade yang mengirimnya. Jantungku berdetak sangat kencang. Aku melihat ibuku berjalan ke arahku. Karena panik aku bersembunyi dan hpku ku letakkan asal. Ibukku datang melihatnya.
"Tidak usah mengganggunya lagi," kata ibukku dengan senyuman dibibirnya. Aku hanya bisa melihat dari tempatku bersembunyi tanpa bisa mencegahnya.
"Argh ...," Aku terbangun dari tidurku. Lagi lagi aku memimpikannya lagi. Ada apa sebenarnya aku juga tak tahu. Dulu sampai sekarang aku masih terus saja memimpikannya. Mimpi memanglah bunga tidur. Namun jika mimpi datang berulang kali, apa itu hanya mimpi? Atau suatu pertanda. Mimpi selalu saja mengganggu pikiranku. Seperti mimpiku saat itu.
***
Hamparan hijau yang terbentang diantara jalan setapak. Padi yang mulai tumbuh dari bibitnya. Langit cerah yang terlihat oleh mata telanjang. Suara hembusan angin menemani kaki yang mengayuh sepeda dengan santai. Seakan tak ingin melewatkan untuk merekam setiap keindahan alam sekitar.
Suara gemuruh terdengar mendekat. Angin yang tadinya berlari-lari sesukanya. Kini berkumpul menjadi sebuah putaran yang terus berjalan mendekat. Mata telanjang dapat menangkap jelas jika angin puting beliung sedang berjalan mendekat. Aku berhenti mengayuh sepeda dan mencoba berpikir.
"Jangan ke sini Zuha," Sayup-sayup ku dengar suara yang sedang berbicara. Di tempat ini hanya ada aku sendiri. Ditemani angin dan hamparan hijau pemandangan sawah.
Lalu darimana suara itu berasal. Logika dan pikiran seakan terus saling memojokkan. Antara tetap melanjutkan perjalanan menantang angin puting beliung di depan mata atau berbalik pergi.
Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum 5 menit. Orang awam menyebut angin puting beliung adalah angin Leysus. Angin puting beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pancaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar.
Aku bingung ini adalah pilihan yang sama. Aku melanjutkan pasti akan terbawa dalam pusaran angin puting beliung. Aku mengayuh berbalik arah juga pasti akan terbawa pusaran angin putih beliung karena kecepatannya pasti lebih cepat daripada kecepatan seseorang yang sedang mengayuh sepeda. Aku pun memutuskan mengikuti suara yang ku dengar tadi dan menerima segala resikonya.
Aku pun mengayuh sepeda putar balik dari arah awal tujuanku, berharap terhendar dari angin puting beliung yang sudah mendekat. Angin puting beliung berada persis dibelakangku yang hanya berjarak sejengkal. Namun anehnya aku tak terbawa dalam pusarannya.
Siapa yang menyangka akan memimpikan bertemu dengan angin puting beliung. Siapa yang memimpikannya pasti akan ada rasa takut. Aku pun juga merasakan hal yang sama. Aku pun mencari artinya digoogle jika yang memimpikannya kehidupannya akan berubah dari sebelumnya. Entah bagaimana yang terjadi, setelah memimpikannya kehidupanku berubah.
Apa aku tersugesti dengan pikiranku sendiri juga tak tahu. Sugesti adalah proses psikologis di mana seseorang membimbing pikiran, perasaan atau perilaku orang lain. Sebagian mimpi juga visualisasi alam bawah sadar yang jika disadari bisa membantu kita menyelesaikan konflik batin yang sedang dialami. Mimpi memanglah bunga tidur namun tak ada salahnya kita menjadikannya untuk berjaga-jaga dan selalu memperbaiki diri.
***
Aku kembali teringat saat Fahmi mengantarku kembali ke rumah.
Aku begitu takut saat tiba di rumah.
Ibukku tipe orang yang sangat sensitif. Seperti kejadiaan dulu saat aku jatuh. Ekspresinya sangat mengejutkan."Bu, maaf tadi aku jatuh." Wajahnya begitu khawatir. Namun bukan mengkhawatirkanku tadi saat jatuh, yang benar mengkhawatirkan motor yang ku gunakan.
"Motornya bagaimana?" katanya berjalan mengecek motornya dari ujung ke ujung.
Mendengar suara motor tiba, ibukku keluar. Wajahnya khawatir. "Pasti aku akan dimarahi dan bertanya pasal motornya," batinku dalam hati.
"Bu, maaf tadi aku tertabrak tapi motornya tidak ikut tertabrak kok," kataku saat sudah berada didepan pintu.
"Jangan marahi Zuh ya buk, dia tadi menyelamatkanku," Fahmi membantuku berdiri tegak karena kondisi kakiku yang susah untuk berdiri lama-lama.
"Bukan bu. Itu tadi kesalahanku sendiri yang ceroboh," Aku menundukkan kepala takut menatap ibukku.
"Hazel ... Bantu kakakmu duduk dikursi ya. Ibu buatkan minum dulu. Oh iya Zuha temanmu juga minta duduk ya," Aku meminta Fahmi dan temannya yang membawa motorku masuk ke dalam rumah. Hazel, adikku memapahku berjalan ke kursi. Ibukku kembali dengan minuman di nampan.
"Nah sekarang kalian bisa bicarakan apa yang terjadi," kata ibukku yang juga ikut duduk.
"Tadi-," Belum sempat aku menjelaskan Fahmi sudah memotong perkataanku.
"Tadi saya pulang kerja mengendarai motor dengan terburu-buru hingga jatuh dan tertimpa motor. Lalu dari arah berlawanan ada truk dengan kecepatan tinggi melaju ke arah ku jatuh. Zuha datang, hingga dia lah yang tertabrak. Saya minta maaf buk karena saya Zuha terluka. Tapi saya janji saya akan menjadi supirnya kalau Zuha kemana saja jika butuh,"
"Tapi bu ini salahku. Dia tidak perlu mengantarkan aku ke mana saja. Dia kan juga punya kegiatannya sendiri,"
"Zuha, dia ingin berbuat baik padamu apa yang salah? Dia hanya ingin balas budi," sahut ibukku. Aku heran mengapa dia tidak marah. Padahal biasanya dia marah, sungguh aneh.
"Ibumu saja setuju Zuha. Lagi pula aku bisa mengantarkanmu kalau ada waktu kosong. Jadi tidak apa-apa,"
Dengan terpaksa, aku mengatakan iya untuk menyenangkan hati ibukku. Fahmi dan temannya pamit untuk pulang. Aku kembali ke kamar untuk istirahat.Besok tak perlu menjemputku. Aku bisa naik grab.
19.00Satu pesan ku kirimkan pada Fahmi berharap dia tak menjemputku. Susah payah aku menghilangkan bayangannya dalam hidupku. Kini dia hadir lagi dihidupku.
Fahmi
Aku tak menerima penolakan. Ku jemput jam berapa?
19.02"Dia baru saja pulang dari rumahku tapi sudah membalas pesanku, pasti dia membalas sambil naik motor. Kebiasaan buruknya memang tak pernah hilang. Ahh mengapa aku malah memikirkannya." Aku menggerutu dalam hati.
Fahmi
Ku jemput jam setengah tujuh ya.
19.03Fahmi
Ku jemput jam setengah tujuh ya.
19.04Fahmi
Ku jemput jam setengah tujuh ya.
19.05Fahmi
Ku jemput jam setengah tujuh ya.
19.06"Dasar orang aneh, terakhir aku chat dia berkali-kali tidak ada balasan. Tapi sekarang malah tiba-tiba dispam terus. Kalau tidak segera ku balas pasti di spam terus." Aku pun mengetikan balasan untuknya.
Jemput jam setegah dua belas siang. Aku masuk siang.
19.05Fahmi
Serius? Tidak bohong?
19.06Iya
19.07Fahmi
Serius? Tidak bohong?
19.08
Aku kesal karena dia tak percaya. Lalu ku kirimkan gambar jadwal kuliahku
Fahmi
Makasih
19.09Budayakan membaca, vote Terima kasih 😃
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucid Dream
Подростковая литератураTerlihat Zuha memutar story wa teman-temannya semuanya terlihat bahagia bersama teman-temannya. Air mata berhasil lolos dari matanya. Zuha kembali membuka galeri di hpnya, membuka foto bersama teman-temannya. "Semua ini palsu dan hanya formalitas sa...