"Setiap orang pasti akan tiba di masa dimana merasakan mencintai, dicintai atau saling mencintai."
Zuha
Aku tak pernah memikirkan cinta, bukan karena tak pernah menyukai seseorang tapi aku hanya menganggapnya tak penting dibandingkan dengan semua hal yang telah kudapatkan.
Dari dulu aku juga kerap menyukai seseorang cowok namun aku sadar perasaan itu hanya kagus atau sebatas cinta monyet. Menyukai seseorang itu wajar bukan? Karena cinta adalah fitrah dari-Nya. Walaupun beberapa kali perasaanku selalu berakhir dengan memendamnya.
Pertengkaran orang tuaku di rumah selalu membuatku berpikir jika mereka menikah dengan cinta mengapa setiap hari bagaikan neraka karena pertengkaran yang tidak pernah terselesaikan permasalahan akarnya. Kata orang cinta itu saling mengerti dan memahami hati satu sama lain. Tapi mengapa kenyataan yang ku saksikan setiap harinya tak seperti itu. Hanya ada amarah yang terus mengobar setiap harinya entah kapan akan meredup. Tak ada yang mengalah namun sebaliknya sama-sama tak ingin kalah. Ah membahasnya membuatku merinding hingga mencari pelarian di luar sana. Setidaknya aku beruntung mendapatkan pelarian terbaik yang tak menyesatkan ku menjadi anak tak tahu diri. Pramuka hanya itulah satu-satunya pelarian terbaikku, bukan pelarian tapi sumber kebahagiaanku.
Saat aku mengikuti kegiatan Pramuka selalu ada perasaan nyaman, bahagia yang menyelusup diam-diam ke dalam relung hati. Jika mulut bisa berbohong maka hati tak akan bisa berbohong bukan? Jika aku berada di suatu tempat atau kegiatan maka aku akan mengikuti hatiku jika nyaman maka aku akan tinggal jika tidak mungkin aku akan berpura-pura seneng atau pergi. Karena aku tahu hati tak akan bisa berbohong. Mengikuti kata hati adalah prinsipku karena itulah satu-satunya cara perlahan-lahan aku mengobati semua luka yang menganga.
Jika kamu bertanya berapa tahun aku menyukai Pramuka maka jawabanku aku sudah jatuh cinta dengan Pramuka sejak SD sampai sekarang aku dibangku kuliah. Cinta yang terlalu kuat bukan.
Mandi adalah haram bagiku karena kalau anak Pramuka mandi rasanya menyebalkan. Haha ... itu hanya candaan jituku kalau ibuku selalu menggerutu mengataiku bau karena kemah berhari-hari tak mandi. Jangan tanya mengapa ibuku selalu menggerutu kalau aku bau, kan wajar setelah kemah. Jawaban kalian salah ... karena aku kerap kemah hingga julukan itu seakan menempel padaku. Bahkan dalam satu bulan aku bisa kemah beberapa kali sedang sekali kemah bisa dua sampai tiga hari. Walaupun ibukku kesal tapi aku senang karena setiap aku pulang ibukku selalu memasakkan lele, sayur bening dan sambal kesukaan. Itulah kebiasaan ibukku setelah aku pulang ke rumah, mungkin rindu anaknya yang pergi entah ke mana.
Aku terkadang heran mengapa aku bisa jatuh cinta dengan Pramuka yang konon katanya adalah ekstra kulikuler yang paling banyak dibenci. Tapi aku sudah jatuh cinta ya jangan tanyakan bagaimana jika orang sudah jatuh cinta. Saat SMP aku melanjutkan kesenanganku pada Pramuka jadi tak heran bagaimana suasana sekolahan saat malam aku tahu bahkan kerap tidur di sekolah karena kemah.
Kalian yang tak terlalu menyukai Pramuka pasti tak tahu rasanya senangnya tidur berhari-hari beralaskan lantai. Kekorsaan selalu di utamakan. Memasak dan makan bersama. Duduk melingkar dibawah langit berhiaskan bintang bulan sambil menangis tersedu-sedu. Kurang tidur karena kegiatan yang sudah dijadwalkan. Tapi dari setiap kegiatan aku belajar ada kebersamaan dengan teman-teman. Menenangkan, tak pernah tersorot kebohongan karena hanya ada ketulusan ukuran tangan yang saling bahu membahu melewati segala kegiatan. Itulah yang membuatku menetap karena Pramuka telah menghujaniku dengan cinta.
Ada teman untuk saling mengejek atau berdebat. Ada kakak kelas yang garang namun selalu membimbing. Banyak kegiatan yang menempa fisik juga pengetahuan. Tak ada teman yang tak menganggap ku karena kita semua seperti saudara. Berada di antara mereka aku tak pernah merasa terasingkan. Ah tak cukup jika aku menceritakan bagaimana Pramuka membuatku jatuh cinta sangat dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lucid Dream
Teen FictionTerlihat Zuha memutar story wa teman-temannya semuanya terlihat bahagia bersama teman-temannya. Air mata berhasil lolos dari matanya. Zuha kembali membuka galeri di hpnya, membuka foto bersama teman-temannya. "Semua ini palsu dan hanya formalitas sa...