Chaeyeon buru-buru menyusul Jaehyun, dia tidak bisa melepaskan Jaehyun lagi, tidak! Dia tak akan dan tak mau melepaskan Jaehyun lagi...
"Oppa"
Chaeyeon menahan tangan Jaehyun hingga membuat Jaehyun menghentikan langkahnya tapi tetap berdiri membelakangi gadis itu...
Tak pernah sekalipun dia merasa sekecewa ini dalam hidupnya, Chaeyeon sudah dia anggap sebagai adiknnya sendiri tapi apa balasan dari gadis itu...
Tidak, Jaehyun tidak bisa memaafkannya. Hal terburuk yang tak pernah bisa dia maafkan adalah pengkhianatan...
"Aku mohon.. Hiks.. Dengarkan penjelasanku.. Hiks.. Aku—"
Jaehyun membalikkan badannya hingga menatap gadis itu datar, Chaeyeon tahu dalam mata Jaehyun tersirat rasa marah dan kecewa...
Dia juga tahu dia telah melakukan hal yang salah, tapi Chaeyeon tak punya pilihan lain...
"Kau tahu.. Sejak dulu aku paling tidak suka kepada orang yang selalu bermuka dua apalagi seorang pengkhianatan, terlebih lagi orang itu adalah orang yang paling atau pernah dekat denganku sekali pun"
Jaehyun menatap Chaeyeon dengan mata memerah antara menahan tangjs dan marah...
"Dan kau.. Aku tidak tahu apa aku harus memaafkanmu atau tidak setelah ini" Sambungnya...
Walau pun tanpa ada bentakkan atau nada tinggi di dalam perkataan Jaehyun saat ini, tapi Chaeyeon tahu jika Jaehyun saat ini tengah menahan amarahnya...
"Oppa.. Hiks.."
Jaehyun menyentakkan tangannya gara pegangan Chaeyeon terlepas...
"Sejak kapan kau menyewa orang untuk meneror kekasihku?" Tanya Jaehyun..
"Oppa.. Hiks... Maaf.. Tolong Maafkan aku Oppa"
"Jawab, Chae. Sejak kapan?"
Namun gadis itu malah menangis dan menundukkan kepalanya...
Buk!
Jaehyun menarik Chaeyeon hingga punggung gadis itu membentur dinding lalu meninju dinding tepat di samping kiri kepala Chaeyeon lumayan keras hingga membuat tulang jarinya memerah, mungkin akan membiru juga...
"JAWAB!" Bentak Jaehyun...
"Sa-satu.. Hiks.. Satu bulan.. Belakangan... Ini"
Jaehyun hampir saja mengumpati gadis di depannya itu. Namun dia menarik diri dan mengacak-ngacak rambutnya kesal...
"Argghhh!! Kenapa?! Kenapa kau lakukan itu?!"
"Karena aku masih mencintai Oppa! Aku tidak mau oppa di miliki oleh siapapun selain aku!" teriak Chaeyeon..
Jaehyun menutup matanya saat merasa amarahnya sudah hampir menuju puncak, tidak sebagaimana pun dia ingin memukul gadis itu dia harus menahannya...
Buk!
Buk!
Buk!
"Oppa.. Maafkan aku... Hiks.. Tolong jangan lukai dirimu seperti ini.. Hiks"
Chaeyeon menahan tangan Jaehyun yang kembali memukul dinding hingga kini terdapat darah di sekitar tulang jarinya...
"Lepaskan!"
Chaeyeon melepaskan pegangan tangannya setelah mendapat bentakkan dari Jaehyun...
"Jangan sentuh aku, mulai sekarang anggap kita tak pernah saling mengenal lagi. Bilang pada ceo mu untuk membatalkan konferensi pers nya, dan aku mau kau mengatakan yang sejujurnya di depan publik jika aku tjdak ada hubungan apapun lagi denganmu"
Setelah mengatakan hal itu, Jaehyun pun pergi meninggalkan Chaeyeon...
"Ingat ini baik-baik Oppa!"
Jaehyun menghentikan langkahnya setelah mendengar perkataan Chaeyeon...
"Aku takkan pernah melepaskan mu! Jika aku tidak bisa mendapatkan Oppa, maka jangan harap ada satu pun yang boleh mendapatkan mu, meski itu kekasihmu sekali pun"
Jaehyun kembali melanjutkan langkahnya, sementara Chaeyeon mengepalkan ke-2 tangannya...
"Akan ku hancurkan siapapun yang menghalangiku untuk mendapatmu, Oppa. Meskipun aku harus mengotori tanganku sendiri dengan darah sekali pun" Gumam Chaeyeon...
***
Mobil..
Jaehyun memasuki kembali mobil van yang mengantarkannya tadi..
"Jaehyun-ah.. Kau baik-baik saja?" Tanya managernya...
"Aku tidak tahu, hyung. Aku hanya ingin cepat-cepat sampai di dorm" Ujar Jaehyun sambil menutup matanya...
"Baiklah, kau tidurlah. Akan ku bangunkan jika sudah sampai di dorm"
Jaehyun pun memilih untuk menutup matanya, sang managernya pun tahu jika Jaehyun sedang tidak dalam keadaan baik, terbukti dengan luka di tulang punggung tangannya...
Manager itu pun memilih untuk menjalankan mobil itu tanpa bertanya lebih lanjut...
***
Rumah sakit...
Haesoo tengah berada di koridor rumah sakit, dia sedang menerima telpon dari seseorang...
"Lakukan apa yang aku katakan, akan ku beri uang berapa pun yang kau inginkan. Kau hanya perlu menbawanya ke tempat yang sudah aku tetapkan selebihnya biar aku yang melakukannya sendiri"
Chaeyeon, dia adalah orang yang tengah berbicara dengannya di telpon saat ini..
"Jangan banyak berpikir, aku tahu kau membutuhkan banyak uang untuk ibumu, kan?"
Haesoo menelan ludah, tawaran yang Chaeyeon berikan padanya saat ini sangat tepat waktu mengingat kondisi ibunya yang bisa di katakan tidak bisa menunggu lebih lama lagi...
"Berapa pun yang aku inginkan.. Kau akan memberikannya?" Tanya Haesoo..
"Eoh.. Berapa pun"
Haesoo menghela nafas sambil menutup matanya, tangan yang tak memegang ponsel terkepal dengan erat...
"Maafkan aku ibu, aku terpaksa melakukannya" gumam haesoo...
"Jadi?"
"Akan ku lakukan"
"Bagus, akan ku beri cek kosong padamu setelah semuanya beres, kau tinggal menuliskan nominal yang kau inginkan nantinya"
Tut...
Haesoo menyandarkan punggungnya pada dinding koridor rumah sakit tersebut...
"Maafkan aku ibu.. Haeyoung-ah, Maafkan eonni" Gumam Haesoo dalam hati...
Tbc
Jeng jeng jeng...
Gimana nih, Mas Jabe udah tahu kebusukan mbak Chae..
Wkwkwk...
Haruskah ada epilog untuk menentukan apa ceritanya mau sad ending atau Happy ending?
Wkwkw...
Komen dan Votenya jangan lupa ya...
Makasih...
❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is a Idol - Jaehyun Ver. ✔
Fanfiction"Aku Hanya Takut Hubungan Ini Akan Berimbas Buruk Pada Karirmu" - Y/n "Ini Adalah Hubungan Kita. Kita Yang Menjalaninya,Bukan Mereka" - Jung Jaehyun *** Start : O9 Mei 2019 End : 27 Juli 2020 *** @WonuEsViTi