Selama perjalanan - yang kata Jaehyun tadi itu jalan-jalan- Jaehyun sedari tadi hanya diam, fokus menyetir akupun memilih untuk tetap diam dengan sesekali melirik kearah Jaehyun...
Ini aneh...
Tak biasanya Jaehyun diam saat bersamaku, biasanya dia akan sibuk mengoceh bahkan hal yang tidak penting sama sekalipun jadi bahan pembicaraan random kami...
"Jae"
Dia hanya diam, tak merespon. Untung jalanan sedang lurus dan hanya sedikit pengendara yang lalu lalang...
Dia tidak fokus, aku tahu itu...
Puk
"hah? Kenapa?" Tanyanya sedikit terkejut...
"Mari bicara, bisa kau berhentikan dulu mobilnya?"
Jaehyun hanya menganggukkan kepalanya, mobil pun dia berhentikan di sisi jalan...
Aku sedikit memiringkan badanku menghadapnya. Ku raih tangan kirinya...
"Ada apa? Bicara padaku jika ada hal yang sedang menganggumu" Ujarku...
Dia menundukkan kepalanya dan menghembuskan nafas lalu menaruh telapak tangan kanannya di atas tangan kiriku yang tengah memegangi tangan kirinya...
"Tidak ada apa-apa, aku hanya sedang memikirkan tempat yang akan kita datangi nanti, sejujurnya ini rencana dadakan karena aku mendapat jatah libur malam ini dan aku belum sempat berpikir akan membawamu kemana" Ujarnya sambil tersenyum...
Aku tahu ada yang tengah di sembunyikannya, namun aku mencoba untuk tidak bertanya lebih dia akan menceritakan padaku jika sudah siap...
"Aish.. Kau ini, mengajakku tanpa rencana? Seharusnya kau rencanakan dulu mau jalan-jalan kemana, jadi kau tidak bingung seperti ini"
Dia terkekeh lalu mengusap kepalaku sambil menatapku dalam...
"Maafkan aku"
"Em.. Bagaimana jika kita ke Namsan tower saja? Sudah lama aku ingin membeli gembok dan mengunci nama kita di sana"
"Baiklah, ayo kita kesana"
Aku menganggukkan kepalaku sambil tersenyum...
***
Namsan Tower
Kami telah sampai di puncak namsan, banyak sekali yang datang kesana malam ini, untung saja Jaehyun memakai topi dan masker...
Kami juga sempat membeli sebuah gembok berbentuk hati berwarna ungu di bawah sebelum naik ke puncak ini...
"Ayo kita cari tempat sepi untuk mengunci gembok nya"
Aku menarik Jaehyun sambil memerhatikan setiap gembok yang terlewati...
"Ah ini, di sini saja"
Aku mulai menuliskan nama kami di gembok itu " Y/n ❤️ Jh" itulah yang ku tulikan di gembok tersebut...
"Biar aku yang menguncinya" Ujar Jaehyun..
Jaehyun pun mengunci gembok tersebut di salah satu sudut di oagar yabg terdaoat ribuan gembok bertuliskan nama pasangan kekasih...
Mitosnya, barang siapa saja yang menuliskan nama pasangan dalam gembok di sana, niscaya cinta mereka akan tetap abadi selamanya...
Walaupun cuman mitos tak ada salahnya kan mencoba...
"Sudah?"
Jaehyun menganggukkan kepalanya...
"Ayo kita ucapkan permohonan" Ajakku...
Kami menutup mata dengan teoak tangan di depan dada...
"Aku tahu ini mungkin terdengar jika serakah tapi bisakah jangan memisahkan aku dengan Jaehyun? Bisakah dia selalu berada di sisiku?"
Aku orang pertama yang membuka mata sementara Jaehyun masih memjamkan mata, lama sekali kira-kkra ala yang dia minta?
"Sudah?"
Jaehyun menganggukkan kepalanya..
"Sepertinya banyak yang kau jadikan permohonan? Bisa beri aku bocoran sedikit?"
"Tidak bisa, itu rahasia. Jika aku memberitahukannya padamu maka permohonan ku akan gagal"
"Kata siapa akan gagal?"
"Aku"
"Aish... Kau ini.."
Aku berpura-pura merajuk kepadanya, tak lama aku merasa usapan di puncak kepalaku di susul dengan kecupan juga...
"Aku mencintaimu"
Chup...
Dia mencium puncak kepalaku lagi...
"Aku sangat sangat mencintaimu, Kau tahu itu kan?" Ujarnya sambil memelukku...
"Tentu saja, aku tahu. Karena aku juga sangat sangat sangat sangat mencintamu" Ujarku...
"Maafkan aku"
Walaupun itu terdengar seperti bisikan tapi aku bisa mendengar jika Jaehyun mengatakan maaf. Tapi kenapa? Dan untuk apa?
"Ayo kita cari makanan, perutku sangat lapar"
Aku hanya menuruti ajakan Jaehyun, dari belakang aku hanya bisa menatap genggaman tangan besarnya pada tanganku...
"Jangan tinggalkan aku, Jae"
***
Setelah mengisi perut, Jaehyun membawaku ke sebuah taman bermain tak jauh dari apartemenku...
"Hah.. Sepertinya musim Gugur akan tiba" Ujarku..
Kami sedang duduk di salah satu ayunan yang ada di sana, Jaehyun hanya diam dengan kepala menunduk...
"Aku tidak begitu menyukai musim panas tahun ini, aku tidak bisa pergi ke pantai, itu menyebalkan"
"Dan juga-"
"Y/n"
Ucapanku terhenti saat Jaehyun memanggilku, tidak biasanya juga dia langsung memenggil namaku tanpa embel-embel Sayang...
"Ya? Kenapa?" Tanyaku...
Dia terdengar menghela nafas dengan kasar. Dan aku mulai khawatir...
"Ada apa? Apa ada yang ingin kau ceritakan?"
"Eum.. Ada yang ingin aku katakan padamu"
Benarkan, tanpa aku memaksa pun dia tetal akan mengatakan hal yang sedabg mengganggunya padaku...
"Ya, aku akan selalu mendengarkan mu jae, bicaralah" Ujarku...
Jaehyun menatapku, ada ketakutan di matanya aku tahu itu..
"Ada apa, hm?"
Cukup lama dia menatapku, aku pun hanya menatap bingung kepadanya yang tak kunjung membuka mulutnya...
Hingga akhirnya...
Aku mendengar kata yang sama sekali tidak ingin aku dengar selama hidupku dari mulutnya...
"Ayo kita akhiri hubungan kita"
Tbc
Jeng jeng..
"Ku menangissss". G.
Maaf ya aku harus memisahkan pasangan ini..
Jangan hujat aku aku hanya penulis skrip...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend is a Idol - Jaehyun Ver. ✔
Fanfiction"Aku Hanya Takut Hubungan Ini Akan Berimbas Buruk Pada Karirmu" - Y/n "Ini Adalah Hubungan Kita. Kita Yang Menjalaninya,Bukan Mereka" - Jung Jaehyun *** Start : O9 Mei 2019 End : 27 Juli 2020 *** @WonuEsViTi