Bos Gue Duda Anak 1

6

Gue sama vino sampai rumahnya vino.
Gue masuk dan salim ke Mamanya.
"Tante tantik" teriak Kino lari ke arah gue, gue langsung gendong Kino sambil cium pipinya.
"Kino kasian tantenya" kata Mamanya Kino
"Gapapa tante" jawab gue
"Siapa vin? Pacar kamu?" tanya Mama ke vino
"Belum ma. Doain" kata vino langsung masuk bawa belanjaan.
Gue masih ga paham apa iniiii.
"Ayuk masuk dulu sayang. Makan malam disini sekalian ya?" tawar Mamanya vino
"Eh gak usah tante. Ngerepotin" jawab gue dengan senyuman.
"Ga ngerepotin kok. Nama kamu siapa?" tanya Mamanya
"Ferica Leori biasa dipanggi ica atau feri. Seenaknya tante aja" jawab gue.
"Yuk makan dulu ica. Kino juga belum makan dia" kata Mamanya. Gue ga enak nolaknya, lumayan juga kan makan gratis wehehhehe.
Gue duduk di sampingnya Kino.
"Kino makan sayurnya dong" kata Vino tegas.
"Dak mau pa, paitt" kata Kino sambil menjulurkan lidahnya.
"Kino sayur bagus lo buat kamu. Dimakan ya sayang?" kata Mamanya vino mencoba bujuk Kino, dari tadi Kino ga mau makan ada sayur dipiringnya.
"Sini tante suapin. Sayurnya enak kok rasanya, banyak vitaminnya. Kino harus makan sayur biar cepet besar kaya Papa, terus nanti bisa cepet sekolah ketemu banyak temen. Kino mau kan kalau udah besar punya banyak temen terus bisa main bareng?" tanya gue sambil ngambil piringnya Kino. Kino mengangguk antusias.
"Dimakan ya sayurnya? Wortelnya manis lo. Bagus buat mata juga" kata gue sambil nyuapin Kino wortel dengan nasi dan ayam goreng.
"Aaaaa pesawat terabanggg... Nguinggg" canda gue, Kino buka mulutnya dan 1 sendok masuk ke mulutnya.
"Enak kan? Ini itu makanan mahal lo. Ga semua orang bisa masak seenak ini. Cuma nenek yg bisa masak" kata gue sambil terus menyuapi Kino.
"Pelan-pelan kino. Keselek nanti" kata Mamanya vino sembari tersenyum dan terkekeh kecil.
"Tino mau wotelnya tante" kata Kino dengan mulutnya yg masih penuh dengan nasi.
"Dihabisin dulu. Ga boleh ngomong sambil makan ya sayang" kata gue.
Satu piring Kino udah habis dia makan.
"Minum dulu. Pelan-pelan" kata gue ngasi air minum ke Kino.
"Enak tante. Maaci" kata Kino sambil senyum lucu.
"Sama-sama. Janji ya sama tante Kino harus makan sayur" kata gue nunjukin jari kelingking.
"Iya tante. Tapi kalau tante yg cuapin Tino" kata Kino lucu. Gue liat Vino terlekeh sama Mama.
"Ica lanjutin makan kamu. Vino temenin ica, Mama main sama Kino dulu" kata Mamanya vino
"Kino ayo sama nenek dulu. Cerita dongeng yuk" ajak Mamanya vino ke Kino.
"Tante tino mau dengel celita dongeng dulu ya. Tatata" kata Kino melambaikan tangan, gue berusaha bantuin Kino turun dari kursi.
"Lo udah punya anak?" tanya Vino
"Uhuk uhuk uhukkk" batuk gue. Gue keselek
"Ini minum" kata vino ngasi gue air.
"Maaf gue ga bermaksud" kata Vino masih nepuk pundak gue
"Gue nikah aja belum gimana punya anak? Bego lo" kata gue kesel
"Ya lo keliatan banget kaya ibuk ibuk" kata vino
Gue mendelik kaget ke arah vino
"Ma-maksudnya tu aura keibuan lo keluar gitu" kata vino cengengesan
"Ga usah aneh-aneh deh lo. Gue belum nikah, dan gue ga punya pacar" kata gue sambil lanjut makan.
"Serius? Cewek secantik lo? Ga punya pacar? Kalau tunangan punya kan?" tanya vino godain gue
"Ga punya" jawab gue
"Kalau gue jadi pacar lo gimana?" tanya vino dengan smirk di bibirnya.
"Gue ga nyari pacar" jawab gue
"Terus?" tanya vino
"Gue nyari suami yg emang bener-bener sayang sama gue dan cinta sama gue" jawab gue
Tiba-tiba Mama datang.
"Kalian cocok kalau dilihat-lihat" kata Mama membuat gue hampir keselek ke dua kalinya.
"Kapan vin? Udah keliatan tuh aura ibunya" kata Mamanya vino juga godain gue
"Doain ma. Secepatnya" kata vino dengan kekehan.
"Kayanya udah malam tante. Terimakasih makan malamnya, enak banget tante. Ica pamit pulang, ga enak diliat tetangga" kata gue berdiri, dan gue bawa piring kotor ke dapur.
"Ica biar tante aja yg nyuci ya. Gapapa" kata Mamanya vino
"Ica aja tante. Tante udah siapin makan malam buat ica. Biar ica aja yg nyuci" jawab gue dengan senyuman.
Selesai nyuci gue langsung ke ruang tamu.
"Vin gue pulang ya. Udah malam, Kino juga udah tidur kan?" tanya gue.
"Kino udah tidur. Gue anter ya?" kata Vino
"Ga usah gue pulang sendiri aja" jawab gue.
"Naik apa lo? Mobil lo kan masih di restoran deket kantor" kata Vino gue baru sadar kalau mobil gue masih direstoran.
"Bisa naik taksi kalau ga naik ojol" jawab gue.
"Yakin lo? Gue takut lo kenapa-kenapa" kata Vino
"Santai aja kali. Gue mah udah biasa. Makasi ya makan malamnya, seneng gue bisa kenal nyokap lo" jawab gue
"Iya. Lain kali lo main sini lagi ya. Hati-hati kalau ada apa-apa langsung hubungin gue" kata Vino
"Iya" jawab gue. Gue dianter Vino sampai depan rumahnya dan Vino nungguin gue sebentar buat temenin gue yg lagi nungguin taksi.
Ga lama taksi lewat berhenti didepan gue, gue langsung masuk.