Sorenya Vino jemput gue ke apart.
Sekarang gue udah dirumahnya Vino.
"Kaki kamu kenapa sayang?" tanya Mamanya vino
"Kepleset tante" jawab gue dengan kekehan kecil
"Kok vino malah ngajak ica? Kan icanya masih sakit" kata Mamanya vino ngomong ke vino
"Icanya yg mau Ma. Suerr bukan vino yg ngajak" kata Vino dengan wajah imut yg dibuat-buat
"Yaudah Mama mau temenin Kino dulu" kata Mamanya vino dan masuk ke kamar Kino
"Besok ngantor?" tanya vino natap gue
"Iya kerjaan gue numpuk" jawab gue
"Terus tangan lo kapan jahitan dibuka?" tanya vino lagi
"Lusa" jawab gue
"Oh. Besok gue jemput" ujar vino
"Thanks tapi gue bisa naik mobil sendiri" jawab gue
"Kaki lo masih bengkak, tangan lo belum sembuh. Awas aja lo nabrak pohon. Gue jemput ga ada penolakan" kata vino
"Lo siapa gue ngatur-ngatur. Gue getok juga pala lo" kata gue kesel
"Pacar gue. Lo pacar gue sekarang" kata vino dengan ngangkat alisnya ke gue.
"Dihhh apaan. Kapan lo nembak gue ha! Seenak jidat ngaku-ngaku lo" jawab gue kesel
"Idih ngambek. Ulu-uluuuu besok gue nikahin deh" kata vino noel-noel pipi gue.
"Gue ga ngambek!" jawab gue
"Ini ngambek" jawab vino mulai ngedeket ke gue.
"Jauh-jauh lo!" teriak gue
Vino makin ngedeket ke arah gue.
"Ekhemm" dehem Mama.
'Untung ada Mama'~batin gue
"Nikahin dulu vin! Enak aja kamu main nyosor!" kata Mama ke vino
"Besok ya Ma!" kata vino antusias
Gue ngeliatin dengan senyum tipis.
Sumpah gue malu, ada disini.
"Tante ica pulang ya. Udah malam juga" ujar gue pelan.
"Dianter vino ya?" tanya Mamanya
"Ga usah tante. Ngerepotin" jawab gue
Vino langsung berdiri ga tau ngambil apa.
"Ayo gue anter. Calon menantu Mama nanti selamat sampai rumah" kata vino
Gue dibantu berdiri dan salim sama Mamanya Vino.
"Tantee!!" pekik Kino lari ke arah gue dan menubruk gue.
"Akhhh" ringis gue, kaki gue kesenggol Kino.
"Tanteee. Maapin tino yaa" kata Kino dengan wajah imutnya.
"Gapapa sayang. Tante pulang ya, udah malam. Besok main deh sama Kino, tapi Kino harus sehat dulu. Makan yg banyak sama istirahat ya. Obatnya harus diminum" ujar gue lembut dan cium pipinya Kino.
"Tino janji tante" ujar Kino dengan senyum manisnya.
"Tante ica pamit pulang" ujar gue
"Hati-hati ya. Vino bawa mobilnya hati-hati, awas calon mantu Mama sampai lecet ya!" ujar Mamanya Vino dengan melotot tajam ke arah Vino
"Iya maaa. Byee" ujar Vino. Gue dibantu jalan sama Vino ke mobil.
Diperjalanan ke apart gue, Vino terus-terusan ngoceh.
Gue ga paham apa yg dia ocehin.
Cuma satu dipikiran gue.
'Sandra kenapa mau hancurin gue. Lidya juga datang lagi ke dalam hidup gue. Seakan mereka punya rencana sama gue'
"Ca?" tanya vino ngusap pipi gue
"Eh ya" jawab gue gelagapan
"Ga enak badan? Sakit?" tanya vino
"Ga kok. Aku sehat" jawab gue. Vino mendekat ke arah gue, vino nempelin telapak tangannya ke dahi gue.
"Badan kamu panas" kata vino natap mata gue
"Engga aku sehat kok. Gapap- achiiiimmmm...achimmmm" bersin gue.
"Tuh kan. Ayo masuk terus langsung istirahat" kata vino
"Iya, bantuin dong. Pintunyaaa" rengek gue
"Iyaaaa" jawab vino.
Vino muterin mobil dan pintu mobil kiri vino kebuka.
"Bentar. Sini" kata vino nunjuk tangannya
"Apa?" tanya gue ga ngerti
"Lama banget mikirnya" kata Vino kesal
Vino langsung gendong gue ala bridal style.
"Eh? Vino!" pekik gue kaget.
"Diem. Atau gue hukum hem?" tanya vino menggoda gue.
Gue pukul dadanya sekuat mungkin.
Gue udah di dalam apart gue.
Vino tadi langsung pamit pulang, karena udah malam ga enak diliat penghuni apartemen yg lain.
Dikira gue cewek apaan nanti. Gue cewek baik-baik woy! Mau protes! Sini samperin gue!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Gue Duda Anak 1
RomanceBos gue yg dingin, cuek, judesnya minta ampun ternyata punya anak. Masih muda coy, sekitar umur 27 tahun punya anak. Gila! Gue yg umurnya 24 tahun aja kaga nikah-nikah. Malah ditinggal nikah gue sama cowo yg deketin gue. Lah gimana ceritanya? Baca a...