35

10.6K 332 11
                                    

Sampai rumah sakit gue ke ruangan ICU ternyata ica udah gak ada dan udah dipindahin ke ruang rawat inap sebelumnya.
Gue masuk dan liat ica lagi nanda tangain surat.
"Ca!" bentak gue, gue jatuhin tas berisi baju ica dan juga narik kertas yg ica tanda tanganin.
Gue ngeliat kalau itu surat cerai yg Mama kirim ke ica.
"Kamu beneran mau pisah sama aku?" tanya gue tersulut emosi
"Iyaa. Aku mau pisah, aku gak pantes buat kamu Vin" jawab ica menunduk.
"Liat aku!" kata gue tegas narik dagu ica dan ica mendongak.
"Aku gak mau pisah sama kamu" kata gue tegas
"Tapi aku mau pisah sama kamu. Kamu udah punya Sandra yg jauh lebih pantas buat kamu" jawab ica menatap mata gue
"Gak ada yg lebih pantas dari pada kamu ca. Kamu yg aku pilih buat jadi pendamping hidup aku" ujar gue menatap ica.
Gue ngambil kertas surat cerai dan gue robek didepan ica.
"Kita gak akan pernah pisah. Aku mau sama kamu" ujar gue buang kertas robekan itu.
"Vin-" ujar ica gue potong.
"Gak akan pernah" balas gue dan langsung pergi ke taman belakang.
Sampai ditaman belakang rumah sakit gue liat Sandra sama cowok.
Mereka peluk-pelukan dan ketawa-ketawa terus pake ngelus perutnya Sandra.
Gue mutusin buat nyamperin mereka.
"Anak siapa?!" bentak gue ke Sandra
"Vin...vinoo?" tanya sandra gelagapan liat gue.
"Ini anak gue" jawab cowok itu.
"Lo udah nikah sama dia?" tanya gue nunjuk Sandra.
"Gue udah nikah sama Sandra 1 tahun yg lalu" jawab cowok itu.
"Jadi gini? Buat apa lo dateng ke gue dan ngaku-ngaku itu anak gue!" bentak gue
"Bu-bukan gitu vinn" ujar Sandra gugup
"Apa?! Jangan pernah lo dateng ke dalam kehidupan gue sama ica. Lo harus bilang ke Mama, dan gue gak akan pernah mau cerai sama ica. Lo jadi suaminya harusnya lo jaga istri lo, jangan sampai istri lo ngehancurin rumah tangga orang lain" ujar gue emosi dan menatap tajam Sandra.
"Apa-apaan lo. Istri gue ada urusan apa sama lo?" tanya cowok itu.
"Tanya sama istri lo. Ada urusan apa dia sama kehidupan gue sekarang! Bahagiain istri lo. Biar gak gangguin rumah tangga orang lain" jawab gue dan langsung pergi ke kamar ica lagi.
Gue liat ica lagi nidurin Vica, gue peluk ica dari belakang.

Vino POV END

Gue lagi nidurin Vica, dia tadi nangis terus setelah Vino pergi.
Gue ngerasa ada yg meluk gue dari belakang, itu Vino.
"Vin" ujar gue masih lembut.
"Hmm?" dehem Vino
"Jangan gini. Nanti Sandra tau sama Mama" ujar gue masih teringat kejadian itu dan kejadian tadi pagi.
"Kenapa? Kamu kan masih istri aku" jawab Vino
"Anak kamu ke gencet juga vinn" jawab gue mulai kesel
"Anak aku! Maafin Papa ya sayang. Bobok yg nyenyak yaa, mimpiin Papa sama Mama" ujar Vino langsung beralih ke Vica dan mencium hidung Vica.
Vica udah tidur gue taruh di box bayinya.
"Caa" panggil Vino.
"Iya?" jawab gue
"Sini" ujar Vino menepuk sofa deket box bayi.
Gue berjalan ke arah Vino.
"Deketan sini" kata Vino narik tangan gue, gue menggeleng.
"Engga nanti Sandra tau" jawab gue dan melepas tangan Vino.
Vino mendekat ke arah gue.
"Tadi aku liat Sandra sama suaminya" ujar Vino seketika gue kaget dong. Suami?
"Sandra? Suami?" tanya gue ngelihat ke arah Vino
"Iyaa, ternyata itu anaknya mereka berdua. Bukan anak aku sama Sandra. Jangan tinggalin aku ya? Aku mau bareng terus sama kamu, sama Vica juga Kino. Aku mau kita punya keluarga kecil yg bahagia" ujar Vino ngelus kepala gue.
"Mama?" tanya gue menatap Vino.
"Kamu tidak boleh cerai sama Vino" ujar Mama tiba-tiba dari belakang gue.
Gue kaget, entah lah gue gak bisa ungkapin pakai kata-kata.
"Maaa" panggil gue, Mama langsung meluk gue.
"Maafin Mama ya. Kamu gak boleh ninggalin Vino, Kino, apalagi Vica dan juga Mama. Kamu gak boleh pergi" kata Mama sambil menangis meluk gue.
"Maaa maafin ica juga ya. Ica belum bisa jadi yg terbaik buat Mama, buat Vino sama Kino juga Vica" kata gue ikut menangis.
"Kalian harus bahagia ya? Kamu udah jadi yg terbaik buat Mama, kamu ibu yg hebat buat Vica juga Kino. Kamu istri yg kuat, sabar juga baik buat Vino." ujar Mama menghapus air mata gue.
"Sekarang kamu istirahat ya? Semua udah Mama batalim, dan Mama gak akan pernah mau ketemu sama Sandra. Menantu Mama cuma ica dan Vica jadi cucu Mama yg paling cantik" ujar Mama tersenyum gue mengangguk dan meluk Mama lagi.
Gue bersyukur banget hari ini, walaupun tadi pagi gue harus masuk ICU juga dan lumayan pendarahan. Setidaknya detik ini dan hari ini gue seneng, bahagia bisa kembali sama Vino. Ternyata kebahagiaan gue selama ini bisa merasakan gimana perjuangan seorang ibu, dan istri yg sampai berdarah-darah juga tangis air mata untuk mempertahankan suatu keluarga.
Gue seneng Tuhan punya rencana indah buat gue juga keluarga gue, semua pengorbanan gue terbayar dengan indahnya dan istimewanya cerita hidup gue dan juga orang-orang yg hebat di dalam hidup gue.
Gue berharap semoga gue sama Vino bisa bersama terus bisa membangun keluarga yg indah.







Tak ada pengorbanan dan perjuangan yg sia-sia. Hidup ini milikmu dan harapanmu, hidup ini jalan mu. Semua kendali ada di dalam dirimu, pikirkan semuanya sebelum bertindak.
Mau seberapa banyak orang yg mencoba menjatuhkanmu dan mencaci maki dirimu, cukup diam dan terima.
Kemudian tunjukkan bahwa kamu bisa dan berhasil melewatinya, kamu kuat dan kamu istimewa.
Tuhan tidak pernah menghadirkan orang didunia ini hanya untuk merasakan kesenangan dan kebahagiaan, semua pasti harus pernah mengalami kesedihan, kekecewaan, kegagalan, keberhasilan, merasakan pengorbanan juga tangis air mata.
Kamu hebat dan luar biasa. Tuhan selalu bersamamu dan selalu menolongmu.

~Ferica Leori~















Hi gaiss!
I'm backkk!
Gimana? Sesuai permintaan buat ica bahagia kan? Masih kurang ya?
Tenang gaiss masih ada 1 part lagi dehh bonuss buat icaa
Btw makasi yang udah komen juga vote apa lagi yg mau sempatin waktu buat baca cerita aku yg absurd bngt yg ga jelas kemana jalan ceritanya.
Jangan lupa follow wattpad aku dan tungguin cerita-cerita aku selanjutnya.
Aku lagi proses cerita baru gaiss, jadi maaf baru bisa up sekarang.
Love you semuaa!!💜

Bos Gue Duda Anak 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang