18

9.3K 403 0
                                    

"Nih udah jadi. Makan yg banyak" kata Vino ngelus kepala gue
"Nnti aku gendut" jawab gue dengan cemberut
"Kenapa bibirnya maju gitu. Mau aku cium?" goda Vino mendekat ke arah gue
"Apaan sih. Sana! Mau makan!" teriak gue dan mukul dadanya Vino
Vino terkekeh kecil, dan ngasi gue mie yg dia buat.
"Mau?" tanya gue nawarin Vino dari tadi liatin gue mulu.
Vino menggeleng sambil tersenyum "Kamu aja yg makan" kata Vino ngacak rambut gue
"Rambut aku vinnn" rengek gue kesal
"Maaf" kata Vino benerin rambut gue lagi.
Gue memang nyuruhnya Vino bikin mie yg pedes. Tapi dia bikinnya pedes banget dong, gilaaa. Cabe 5 dong dikasi, gue suka pedes tapi ga bisa terlalu pedes.
"Airrr" lirih gue kepedesan.
Vino lari ngambil air, ga lama vino dateng bawa air.
"Pelan-pelan" kata Vino ngasi gue air
"Cabe berapa sih?" tanya gue kesel
"Lima" jawab Vino santai, gue langsung geplak lengannya Vino
"Mau bunuh aku!" teriak gue kesel
Gue langsung masuk kamar dan banting pintu ninggalin Vino.
"Sayang! Bukain!" teriak Vino didepan pintu. Emang gue kunci pintunya, biar mampus
"Ga ush masuk!" jawab gue dengan teriak.
Anjirr lidah gue panas bangettt.
Vino gedor-gedor pintu dong.
Gue nyerah dan gue buka.
"Ga usah digedor! Rusak!" bentak gue kesel
"Maaf" kata Vino meluk gue dari belakang
Gue cuma jawab dengan deheman.
Gue liat jam ternyata jam 5 dong, anjirr gue makan lama banget.
"Mau mandi lepas" kata gue berusaha lepasin pelukan Vino.
"Mandi bareng" goda Vino
"Awas aja! Tidur diluar!" teriak gue.
Gue lari masuk kamar mandi dan....






Gubrakkk....






"Awwwww" pekik gue kerasss
"Kenapa ca?" tanya Vino masuk ke kamar mandi
"Siapa suruh lari? Siapa yg salah?" tanya Vino sambil gendong gue.
"Jelas salah pintu sama lantainya" jawab gue santai
"Yang mana sakit?" tanya Vino, gue nunjukin jempol kaki gue yg sedikit berdarah kena ujung pintu sama siku gue yg sedikit biru kena lantai.
"Gitu aja lari-lari" kata Vino ngomel sambil lukain gue.
"Nanti ke kantor?" tanya Vino, gue mengangguk
"Kita ambil cuti" kata Vino, gue natap Vino dong.
"Maksudnya?" tanya gue
"Ya bulan madu lah" jawab Vino santai gue langsung mukul lengennya Vino
"Kok mendadak banget?" tanya gue bingung
"Lusa berangkat ca. Aku udah siapin tiketnya sama tempatnya sekaligus fasilitasnya. Udah deh ga usah banyak tanya" jawab Vino menjawil hidung gue
"Terus kantor gimana?" tanya gue, vino tiduran disamping gue.
"Ada Lion" jawab Vino
"Terus tentang perusahaannya itu gimana? Kan lusa juga hasil akhirnya?" tanya gue
"Serius?" tanya Vino bangun dan natap gue, gue mengangguk.
Vino langsung bangun ngambil ipad khusus untuk kantornya dan berkas-berkas.
"Vinnnn jangan diberantakinnn" kata gue kesel, dia berantakin berkas-berkas yg isinya kertaa berlapis-lapis dikasur.
Gue keluar kamar terus banting pintu, kesel gue selalu aja dia yg berantakin rumah.
Gue yg capek bersihinnya, gini rasanya udah nikah ya.
Gue tiduran di sofa depan tv, gue masih ngantuk sebenernya tapi Vino ngajak gue gelut mulu.








11.35
Gue bangun ternyata udah siang dong.
"Udh bangun?" tanya Vino disamping gue, gue diem aja dan masuk ke kamar buat mandi.
Selesai mandi gue siap-siap buat ke kantor, ada masalah dikantor.
Gue keluar kamar dan Vino nungguin gue dong ternyata.
"Kemana?" tanya Vino didepan gue natap gue
"Kantor" jawab gue singkat
"Aku anter ya?" tanya Vino
"Ga usah. Rapihin kamarnya, bersihin tu kertas kamu menuhin kasur" kata gue masih kesel
"Marah sama aku?" tanya Vino
"Menurut kamu?" tanya gue balik
"Aku pergi dl" kata gue
"Hati-hati bawa mobilnya!" teriak Vino saat gue hendak keluar apart.

Bos Gue Duda Anak 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang