10

14.3K 605 2
                                    

Selesai dari tukang urut kaki gue udah agak baik ga begitu sakit. Cuma bengkak dan biru gitu.
Vino nganterin gue ke apartemen juga.
"Makasih vin" kata gue
"Sama-sama. Kamu sendiri disini?" tanya vino bantuin gue duduk disofa
"Iya Mama kan dirumah bang rian" jawab gue
"Nanti kalau kamu butuh apa-apa gimana" tanya vino natap gue
"Gapapa, udah lo pulang aja. Udah mendingan juga" jawab gue, jujur kalau pakai aku-kamu rasanya akward banget.
"Bener? Takutnya kamu ga bisa" jawab vino
"Percaya sama gue. Kalau gue butuh bantuan kan bisa nelpon bang rian atau Mama" jawab gue
"Telpon aku aja kalau mereka repot atau sibuk" jawab vino
"Iya. Udah sana pulang, udah malam. Kino sama Mama nungguin dirumah" kata gue
"Tangan kamu jangan lupa dikasi salep, kakinya juga jangan lupa dikasi minyak sama diurut pelan aja. Kalau butuh bantuan telpon aku. Aku udah pesenin makan dan udah aku bayar, nanti juga sampai. Aku pulang, hati-hati dirumah" kata vino.
"Iya bawel lo. Emang lo siapa gue sih. Gue bisa jaga diri sendiri kok. Santai aja" jawab gue. Vino berdiri dan ngusap kepala gue.
Apaan niiii! Woyyy gue ga bisa diginiin!! Gue mau pingsan rasanya woy!!
Ada yg mau gantiin gue ga!!
Vino keluar apartemen gue. Ga lama vino keluar, makanan yg di pesan vino sampai.
Gue makan sampai habis, gue laper dan tenaga gue kekuras habis buat teriak-teriak di tukang urut tadi.


❄❄❄

Pagi ini gue udah siap buat ke kantor. Kerjaan gue numpuk banget dikantor.
Tapi bukan kantornya Vino, kantor gue sendiri, perusahaan gue sendiri.
Gue dianter sama bang rian lagi kayak kemarin.
Mobil gue udah dianter sama Lion kemarin.
"Hai" suara laki-laki dibelakang gue.
Gue muterin badan dengam sedikit tertatih, gue jalan aja dibantu bang rian tadi sampai di ruangan gue.
"Vino?" tanya gue. Vino malah nyengir dan bantuin gue buat duduk.
"Ngapain?" tanya gue
"Ga boleh ya aku main ke kantor kamu?" tanya Vino natap gue lekat.
"Bu-bukan gitu. Terus kantor lo gimana?" tanya gue
"Udah diurus Lion" jawab vino santai dan duduk di sofa ruangan gue.
"Kino gimana?" tanya gue
"Udah baikan. Nanti sore boleh pulang" jawab vino
"Oh. Gue ikut nanti jemput Kino ya, gue kangen" kata gue dengan senyum manis gue
"Iya, baru juga kemarin ketemu. Kaki kamu gimana?" tanya vino
"Udah baikan, cuma bengkak aja kok" jawab gue
"Kamu aja kemarin sampai teriak-teriak gitu. Cepet sembuh. Ada surprise yg nunggu kamu" kata vino senyum ke arah gue
"Apaan sih. Makasih udah bantuin gue dan nolongin gue" kata gue
"Sama-sama. Aku ke kantor dulu ya, ada meeting sama klien" kata vino dan berdiri nyamperin gue
Vino ngulurin tangannya ke arah gue
"Apa?" tanya gue natap Vino.
"Salim lah" jawab vino
Gue salimin si Vino terus gue geplak tangannya dan gue lempar pakai botol air kosong.
"Sakit tau ga" kata vino megang lengannya
"Bodo. Pergi lo, awas nanti sore lo ga jemput gue. Gue gorok lo" kata gue mengamcam vino dengan tatapan tajam
"Iyaa" jawab vino dengan wajah kesalnya dan pergi dari ruangan gue.

Bos Gue Duda Anak 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang