34

8.4K 328 8
                                    

Gue liat Bunda lari sama Rian dan Dio ke arah gue.
"Mana ica?" tanya bunda panik gue cuma nunjuk dengan arah pandangan gue.
"Kenapa adik gue bisa kayak gini!" bentak Dio maju ke arah gue.
"Ica berusaha buat nolongin Sandra sama Kino" jawab gue menatap mata Dio.
"Ikut gue lo" kata Dio tegas
Gue ditarik Dio ke arah parkiran mobil yg sepi.
"Berapa kali?! Berapa kali lo bikin ica kayak gini!" bentak Dio didepan gue.
"Maafin gue yg gak bisa jagainn ica" jawab gue nunduk
"Lo pikir maaf lo cukup buat ica sadar?! Cukup buat nyembuhin ica?! Cukup buat bikin ica bahagia lagi?! Lo pikir! Disaat lo ada diposisi ica apa yg lo lakuin?!" teriak Dio

Bughhh

Bughhh

Gue terjatuh dihadapan Dio. Dio nonjok gue, dan gue gak sempet menghindar.
"Kalau ica sampai keadaannya memburuk! Lo yg bakal gue bunuh! Paham lo?!" bentak Dio lagi, gue meringis sudut bibir gue terluka.
Gue berdiri dan ngejar Dio.
"Vica mana?" tanya gue megang bahu Dio
"Masih peduli lo sama anak lo?" tanya Dio terkekeh ke arah gue.
Dio ninggalin gue tanpa jawab pertanyaan gue.
"Arggggghhhg" teriak gue frustasi.
Gue mutusin buat nyari Sandra, gue gak peduli sekarang masih pagi atau apapun itu. Gue mau masalah ini cepet selesai dan gue bener-bener gak ada hubungannya sama Sandra.
Gue pertama nyari ke rumah Mama, tadi Sandra bareng Mama sama Kino.
Gue gak peduli seberapa ngebutnya gue naik mobil, gue udah tersulut emosi.
Sampai rumah gue langsung masuk dan ngeliat Sandra duduk disofa kaki diatas meja minum kopi sambil main hp.
"Sandra!" bentak gue, Sandra kaget dan langsung bangun berjalan ke arah gue.
"Apa mas?" panggilnya dengan suara dimanja-manjain
"Sopan kamu kayak gitu dirumah aku!" bentak gue lagi.
"Ini kan rumah aku juga" jawab Sandra
"Rumah kamu? Jangan mimpi kamu!" bentak gue lagi.
Gue liat Mama keluar bawa koper.
"Kamu bukan anak Mama lagi!" bentak Mama ke arah gue sambil ngelempar koper ke arah gue yg isinya baju-baju sisa gue.
"Oh oke! Vino pergi dari sini" jawab gue tegas.
Gue ngambil koper yg Mama lempar
"Vino gak akan pernah mau ceraiin Ica demi dia! Pantas Vino nikah sama perempuan yg menghancurkan keluarga Vino sendiri? Gak akan pernah" kata gue nunjuk Sandra dan menatap tajam.
"Tapi ini anak kamu vin" kata Sandra megang lengan gue, gue sentak tangannya kasar.
"Gue gak pernah mau punya anak dari lo! Gue baru ketemu sama lo dan lo ngaku-ngaku ini anak gue? Bitch banget lo!" bentak gue menatap tajam Sandra, Sandra udah nangis-nangis tapi gue gak peduli.
"Vino pergi. Jagain Kino" kata gue pergi dari rumah.
Gue masuk ke dalem mobil, gue langsung pergi ke rumah buat naruh barang-barang gue tadi dan juga bawain ica baju tambahan juga Vica.

Bos Gue Duda Anak 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang