12

11.8K 504 0
                                    

Gue udah siap-siap ke kantor.
Ting...tingg...

Gue buka apartemen gue dan liat ada kotak hitam, gue sempet nengok ke luar tapi ga ada siapa-siapa.
Gue bawa masuk dan gue buka di ruang tamu.
Ada foto Kino sama Mamanya Vino dengan bercak darah dan pisau kecil.
Ada surat yg bertuliskan
Jauhin Vino, atau lo ga akan liat mereka berdua lagi. Gue tau lo sayang sama Kino kan? Kalau lo sayang turutin permintaan gue. Atau lo bakal dapat yg lebih dari pada ini

-Sndr

Gue tau itu dari sandra pastinya, seketika gue panik dan langsung nelpon Vino.
"Vin gue ga jadi ke kantor gue sibuk" kata gue dan langsung matiin telpon gue, kartu hp gue keluarin.
Gue bener-bener takut, gue juga baru kenal sama Vino dan gue ga mau keluarga mereka kenapa-kenapa.
Gue simpen kotak itu di pojokan dapur.
Gue mutusin buat diam diapart dan ga kemana-mana.


Vino POV

"Ica kenapa ya? Panik gitu?" gumam gue. Ica tadi nelpon kalau dia lagi sibuk dan ga jadi ke kantor, cuma nada dia bicara itu kaya ketakutan gitu.
Gue coba hubungin hp nya tapi ga aktif.
Gue beneran khawatir sama ica.
Niatnya itu gue mau ngasi ica surprise, tapi ica keburu ga aktif nomor telponnya.
Gue datengin rumahnya rian.

Tok...tok...tok...

Pintu terbuka dan istrinya rian yg keluar.
"Siapa ya?" tanya istrinya.
"Vino temennya rian. Boleh bicara sama rian?" tanya gue
"Bentar" kata istrinya masuk, ga lama rian keluar.
"Ada apa bro?" tanya rian
"Gue mau ngomong berdua sama lo" jawab gue
"Oh yaudah, masuk dulu" jawab rian
Gue masuk sama rian dan ngobrol berdua.
"Kenapa vin?" tanya rian
"Ica. Nomornya ga aktif" jawab gue
"Tadi dia baru nelpon gue kok" kata rian sambil nyari hp nya.
"Tadi juga gue habis telpon ica. Terus pas gue mau nelpon lagi nomornya udah ga aktif" ujar gue juga ngambil hp di saku celana gue.
"Bentar coba gue hubungi dulu" kata rian
Udah 10 kali nyoba telpon tapi tetep ga aktif, gue juga udah nyoba 25 kali tetep ga aktif.
"Terus gimana?" tanya gue frustasi
"Ke apartemennya" jawab rian langsung ngambil kunci mobil.
Gue langsung keluar dan masuk ke dalam mobil masing-masing, gue ngikutin rian dari belakang.
25 menit sampai apartemennya ica.
"Tau passwordnya lo?" tanya gue
"Tau" jawab rian dan langsung mencet passwordnya.
Pintu apartemen ica bisa kebuka, gue masuk sama rian.
Ga ada orang, gue cuma liat sepatu, tas, dan hp nya ica berserakan di lantai.
"Hp nya ica" kata gue dan langsung ngambil hp nya ica.
Gue liat ada kartu yg lepas ga jauh dari letak hp tadi.
"Kartunya lepas" gumam gue.
"Lo cari di kamar sana. Gue cari dikamarnya ica" kata rian, gue nyari ke kamar dekat dapur tapi ga ada orang sama sekali.
Pas gue lewat dapur, gue ga sengaja liat kotak hitam di deket tong sampah.
Gue ambil dan gue buka.
"Kino? Mama?" gumam gue, gue liat ada tulisan
Jauhin Vino, atau lo ga akan liat mereka berdua lagi. Gue tau lo sayang sama Kino kan? Kalau lo sayang turutin permintaan gue. Atau lo bakal dapat yg lebih dari pada ini

-Sndr

Gue tau itu dari Sandra.
"Shit" decak gue
Gue langsung susulin rian ke kamarnya ica.
"Ca?!" pekik gue liat ica dipojokan kamar. Gue mau lari nyamperin ica tapi ditahan rian.
"Lepasin gue" kata gue kesel
"Jangan deketin aku. Pergi!" teriak ica sambil nangis dan ngelempar bantal.
"Kenapa ca?" tanya gue.
"Pergi!" teriak ica lagi, dan ngelempar guling ke arah gue.
"Ca! Cerita sama aku!" teriak gue.
Gue deketin ica dan meluk ica, walaupun ica berontak gue tetep meluk ica.
Ica sesekali mukul dada gue dan gigit lengan gue.
"Arggg" ringis gue nahan sakit di lengan kanan gue.
"Cerita sama aku ca. Kamu aman sama aku" kata gue ngelus kepalanya ica.
Gue liat bang rian mungutin bantal sama gulingnya ica, dan rapihin kasurnya ica yg berantakan.
"Hiksss...aku takuttt" lirih ica sambil sesenggukan.
"Kenapa? Hem? Cerita sama aku" ujar gue dan gendong ica. Gue dudukin ica di pinggir kasur, rian juga ikut duduk disampingnya ica.
"Sandraaa" tangis ica lagi, gue meluk ica lagi.
"Stttt...dia gak akan pernah lukain kamu atau nyakitin kamu. Ada aku disini sama kamu" jawab guee
"Kamu gapapa kan?" tanya gue sambil ngelap air matanya ica.
Ica menggeleng dan sesekali sesenggukan.
"Gue ambil air dulu" kata rian sambil keluar kamar.
"Udah yaaa jangan nangis" kata gue sambil meluk ica lagi, rian dateng bawa air sama tissue
" Minum dulu" kata rian bantuin ica minum
"Lo gapapa kan dek?" tanya rian, ica menggeleng dan menatap lurus.
Pandangannya kosong.

Bos Gue Duda Anak 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang