Sampai dirumah gue mandi, ganti baju dan istirahat.
Capek banget, lelah. Baru 1 hari gue jadi istrinya Vino udah kaya gini rasanya apa gue mampu bertahan? Apa gue bisa hadapin semuanya?
Apa gue bisa terlihat baik-baik saja, sedangkan hati sedang berontak?
Entahlah, gue ga mau ngebayangin semuanya. Gue takut dan gue belum siap bisa hadepin semuanya.✨✨✨
Jm 19.10, gue udah siap-siap buat ke Rumah Sakit. Gue juga habis dapet telpon dari Siska, Siska remaja yg tdi siang bantuin gue nolongin anak kecil sama ibunya. Kata Siska ibunya udah dipindah ke ruangan rawat satu kamar VVIP yg memang gue pesen buat mereka.
Jadi sekarang gue langsung ke rumah sakit, buat bawain makan malam sama jenguk anak kecil dan ibunya.
Cukup 15 menit sampaj rumah sakit, jalannya sepi banget.
"Gimana keadaannya?" tanya gue ke Siska setelah masuk ke ruangannya.
"Mulai membaik, untungnya kemarin kakak langsung nolongin dan dibawa kesini. Tante sarah hampir kehabisan darah" jawab Siska, Sarah nama ibunya dan Biru nama anaknya.
"Terus keluarganya ga ada yg bisa dihubungi?" tanya gue lagi
"Tadi sudah dihubungi, dan masih dalam perjalanan kesini" jawab siska.
"Ma!" pekik seorang pria masuk ke ruangan dan meluk tante sarah
"Biru!" pekiknya lagi meluk biru
"Maaf anda siapa?" tanya gue sopan
"Saya anaknya, dan saya kakaknya biru. Kalian siapa bisa ada diruangan saya?" tanyanya bingung natap gue sama siska.
"Saya yg nolongin ibu dan adik anda. Untuk biaya pengobatan dan rawat inap sudah saya lunasi" jawab gue sambil tersenyum simpul
"Terimakasih sudah mau menolong ibu dan adik saya. Nama saya Bino. Maaf nama kalian siapa?" tanya bino
"Saya Ferica, bisa dipanggil ica dan ini Siska yg bantuin saya waktu menolong ibu dan adik anda" jawab gue
"Biaya semuanya akan saya ganti. Terimakasih" kata bino
"Sama-sama kak. Siska pamit pulang dulu, udah malam besok masih ada kelas kuliah" kata siska
"Oh iya, makasih ya dik udah nolongin. Perlu kakak ganti biaya semua yg dikeluarkan kamu?" tanya bino ke siska
"Ga usah kak. Gapapa, siska seneng bisa nolong orang lain. Semoga bisa ketemu lagi ya kak. Siska pamit kak ica kak bino" kata siska gue sama bino ngangguk dan tersenyum.
"Bisa bicara berdua dikantin rumah sakit?" tanya bino
"Oh tentu saja, tapi saya harus bawa makan malam dulu untuk anak saya" jawab gue
"Dirawat disini juga?" tanya bino
"Iya, jadi saya bawa ibu dan adik anda kesini supaya saya bisa pantau juga kesehatannya" jawab gue.
Vino sama gue keluar ruangan dan ke ruangannya Kino.
Gue masuk dan ternyata Sandra masih didalem sama Vino dong, ada Mama juga sih lagi jagain Kino. Mereka? Sibuk cerita berdua.
"Ma udah makan?" tanya gue ke Mama, sambil ngasi makan malam ke Mama
"Belum. Makasih ya sayang udah bawain Mama makan malam" jawab Mama meluk gue.
Sandra lagi nyuapin Kino bubur, gue lihat Kino kepanesan makan buburnya. Jelas-jelas itu bubur masih panas, kaga punya mata kayanya nih orang mana songong banget.
"Anda punya mata kan?" kata gue emosi dan ngerebut mangkok berisi bubur dari Sandra.
"Minum dulu" kata gue lembut ke arah Kino.
"Permisi, saya mau duduk" kata gue ke Sandra.
Sandra bangun sambil liatin gue gitu.
"Jelas-jelas masih panas kaya gini. Mau bunuh anak orang kamu?" sindir gue sambil niupin bubur dan nyuapin Kino.
"Ca" panggil Vino
"Saya ga ada urusan sama kamu" jawab gue.
"Bunda udah maem?" tanya Kino disela makannya
"Udah sayang. Inget kan kata bunda kalau makan?" tanya gue
"Ga boleh sambil ngomong" jawab Kino lucu, gue tersenyum dan ngelus kepalanya Kino.
15 menit akhirnya makanan Kino habis.
"Istirahat ya sayang. Bunda mau makan dikantin ya" kata gue lembut ke arah Kino
Kino habis minum obat, dan setelah gue coba tidurin Kino tidur juga.
"Bino ayok" ajak gue. Mama udah tidur, Sandra tadi pergi gitu aja dan Vino ngeliatin gue.
"Mau kemana?" tanya Vino megang tangan gue
"Mau makan" jawab gue natap Vino.
"Aku ikut" kata Vino, gue mengerutkan alis
"Ngapain? Kamu udah aku bawain makan. Jagain Kino aja" jawab gue santai
"Gapapa ca. Kalau mau ikut ayo" ajak Bino.
"Ayo" jawab Vino, akhirnya kita makan ber 3
Cukup lama kita makan dan ngobrol gitu, sedangkan Vino? Sibuk sama hp nya.
"Gue ke kamar Mama dulu. Udah malam, lo juga harus istirahat" kata Bino ke arah gue
"Oh iya. Titip salam ya" kata gue tersenyum lembut.
Bino pergi, tersisa gue sama Vino.
"Ada hubungan apa kamu?" tanya Vino masih natap hp nya. Gue yg tadinya sibuk sama hp juga mendongak liat Vino.
"Ada hubungan apa? Aku tanya?" tanya Vino natap gue
"Emang aku ada hubungan apa?" tanya gue balik
"Deket banget keliatannya" sindir Vino beralih menatap layar hpnya
"Ga usah bikin masalah vin. Aku lagi capek" jawab gue dan pergi dari sana.
Gue masuk ke ruangannya Kino dan jagain Kino.
Gue pingin cerita ke Bunda, tapi gue ga mau kalau Bunda juga ikutan sedih apa lagi ini urusan keluarga gue sendiri.
![](https://img.wattpad.com/cover/233500477-288-k9278.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Gue Duda Anak 1
RomanceBos gue yg dingin, cuek, judesnya minta ampun ternyata punya anak. Masih muda coy, sekitar umur 27 tahun punya anak. Gila! Gue yg umurnya 24 tahun aja kaga nikah-nikah. Malah ditinggal nikah gue sama cowo yg deketin gue. Lah gimana ceritanya? Baca a...