26

8.5K 344 0
                                    

3 minggu setelah kejadian itu...

Vino POV
"Huekkk huekkkk" gue langsung nyamperin ica ke kamar mandi.
Akhir-akhir ini ica sering banget muntah dan mual gitu setiap diajak ke dokter ga mau dan berujung pingsan.
"Caa ke dokter aja, aku ga bisa liat kamu gini terus" bujuk gue sambil meluk ica.
Ica menggeleng lemah dipelukan gue.
"Dengerin aku kali ini, aku ga mau kamu kenapa-kenapa. Please caaa" bujuk gue lagi, ica ngelepas pelukan dan natap gue.
"Aku takut vinnn....hiksss" ica mulai nangis, gue peluk lagi. Selalu kaya gini kalau diajak ke dokter.
"Ada aku caa, ayoo ke dokter" ajak gue.
"Mau ya? Demi Kino sama aku" ujar gue menangkup wajahnya ica.
Ica mengangguk pasrah, dan jatuh dipelukan gue.
Pingsan lagii, gue langsung gendong dan pergi ke Rumah Sakit.
Kino? Semenjak ica mual-mual dan muntah Mama tinggal dirumah buat bantuin ngurus Kino juga.
Sampai dirumah sakit gue langsung bawa ica ke dokter kandungan.
15 menit di cek kondisi ica, gue langsung tanya kondisinya ica.
"Gimana dok?" tanya gue penasaran.
"Selamat pak. Pasien mengandung dengan usia kandungan baru memasuki usia 2 minggu. Diharapkan untuk lebih mengontrol makannya pak. Untuk penghilang rasa mualnya saya sudah tuliskan resep obatnya dan diminum secara rutin pagi hari sebelum makan.
Untuk makan malamnya lebih baik makan sayur dan buah untuk memenuhi nutrisi janin dan ibunya" kata dokter kandungan jelasin ke gue. Jujur gue shock, kaget, seneng, ga tau hrs bilang apa. Beneran ica hamil? Seriusan?
"Baik dok. Maaf dok beneran istri saya hamil?" tanya gue masih ga percaya, dokternya malah ketawa kecil dan mengangguk
"Selamat ya pak, sebentar lagi mempunyai buah hati. Tolong dijaga kondisi ibu dan juga janinnya. Ibunya jangan terlalu stress dan banyak pikiran karna bisa berpengaruh terhadap janin di dalamnya" kata dokter lagi.
"Terimakasih dok. Boleh minta nomor dokter? Untuk konsultasi selanjutnya sampai anak saya lahir" kata gue sambil megang hp.
"Boleh pak silahkan dicatat. Kalau ada keluhan bisa langsung hubungi saya" kata dokter.

Gue ke kamar rawatnya ica, ternyata ica udah bangun.
"Kenapa vin?" tanya ica kaya panik gitu.
"Tiduran dulu. Kamu ga kenapa-kenapa kok" jawab gue ngelus kepalanya ica
"Terus kenapa aku disini? Aku mau diapain vin?" tanya ica ketakutan
"Kamu gapapa sayang. Kamu hamil" jawab gue tersenyum mengelus pipi ica
"Ha-hamil? Siapa?" tanya ica mendelik tak percaya
"Kamu yg hamil. Disini ada Vino kecil, jaga baik-baik ya" kata gue ngelus perutnya ica yg dibalut dengan selimut rumah sakit.
Ica malah nangis kenceng dong.
"Kenapa ca? Kok nangis lagi? Hem?" tanya gue meluk ica
"Aku takut vin...hiksss" lirih ica
"Takut kenapa? Aku selalu ada buat kamu disini. Jangan nangis ya? Nanti Vino kecil ikut nangis gimana?" bujuk gue menghapus air mata ica
"Jangan takut, kita lewati semuanya bersama-sama ya?" ujar gue tersenyum, ica tersenyum







Cupp






Ica cium pipi gue dong, terus sembunyi dibalik selimut.
"Berani ya kamu cium aku. Awas ya kamu" kata gue menggelitik badan ica.
"Laper" kata ica muncul dibalik selimut dengan wajah lucunya
"Mau makan apa hem?" tanya gue berdiri
"Mau makan siomay bikinan kamu" jawab ica duduk dipinggir ranjang.
"Aku yg bikin gitu?" tanya gue ga percaya
"Iya lah. Harus yg enak ya, bumbu kacangnya yg banyak" jawab ica bersemangat.
"Yakin aku yg bikin? Ga mau yg lain aja gitu. Bubur? Nasi goreng? Bakso? Sate?" tanya gue bersiap ngambil kunci mobil.
"Hemm ga jadi deh. Ga usah" kata ica ngambek sambil bersedekap dada. Ribet urusannya kalau ica udah mode ngambek begini.
"Yaudah ga usah manyun gitu bibirnya. Aku beli dulu, nanti Bunda sama Mama juga Kino kesini jengukin kamu. Bentar lagi sampai" jawab gue mengecup dahinya ica.
Gue pergi nyari makan buat ica.
Gini ya rasanya kalau istri lagi hamil terus kalau ga dibeliin ngambek dan bawa-bawa anak.
Ribet woiii, jelas

Vino pov end

Bos Gue Duda Anak 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang