06 | Lo Itu Ganggu

549 75 19
                                    

Sebelum baca, jangan lupa untuk kasih vote ya! Lalu tinggalkan komen. Udah gratis, dapat pahala pula karena bikin orang seneng >_< oke, ya? >_<

Happy reading ✨
----------------------------------

06. Lo Itu Ganggu

Hari ini hari senin. Tidak ada upacara bendera, pasalnya sekarang akhir bulan. Setiap akhir bulan, SMA Elang tidak melaksanakan upacara. Jadi, jam upacara diganti menjadi jam kosong. Murid-murid bebas ke mana saja sebelum jam pertama dimulai, asal jangan keluar sekolah.

Karena bingung harus ke mana, Karen memilih ke perpustakaan. Membaca-baca buku di sana. Karen sebenarnya bukan tipe orang yang suka baca buku, dia ke sini karena tidak tahu harus ke mana lagi. Dengan sepasang earphone yang terpasang di telinganya itu berhasil sedikit menghilangkan perasaan bosannya. Sebenarnya tidak punya teman itu adalah pilihan yang membuat dia merasa kesepian, tapi sesuai prinsipnya, dia perlu berkorban.

"Baca buku apa?" tanya Irfan yang tiba-tiba saja datang entah dari mana, lalu duduk di kursi depan Karen.

Karen sedikit terkejut, dia sempat melepas earphone di telinganya seraya menatap lawan bicaranya datar, sedatar triplek. Dari mana Irfan tahu dia berada di sini? Padahal sejak tadi dia sengaja menghindari Irfan.

"Pengetahuan tentang Astronomi," jawab Karen, ketus. Dia lalu kembali memasang earphone ke telinganya.

"Suka Astronomi?"

Karen tidak menjawab, dia sebenarnya tahu Irfan bicara padanya walaupun dia tidak dengar, dia memang sengaja mengabaikannya. Matanya saja hanya fokus pada bukunya. Dan Irfan, hanya bisa menghela napas pendek, lalu tersenyum tipis.

"Gue lagi nyari buku tentang ilmu kepenulisan, cuma susah nyarinya. Capek dari tadi nggak nemu-nemu. Jadi baca buku ini deh," ucap Irfan lagi, sambil menyodorkan buku tentang ilmu matematika. Irfan berusaha mengembangkan topik. Dia berusaha keras agar lebih akrab dengan teman sebangkunya yang benar-benar dingin ini.

Karen merasa tidak nyaman jika Irfan berada di sampingnya, cowok itu benar-benar membuat dia kesal entah kenapa. Apa lagi dengan sikap sok akrabnya, semakin membuat Karen kesal.

Karen bangun dari duduknya, merapikan bangkunya, dan mengambil buku yang tadi dia baca. Kemudian berjalan meninggalkan Irfan.

"Ren, mau ke mana?" tanya Irfan. Menyusul  Karen yang berjalan ke arah rak buku.

Karen meletakkan buku yang tadi dia pinjam pada tempatnya. Setelahnya, dia menatap sekilas Irfan yang kini berada di sampingnya. Entahlah, Karen tidak habis pikir kenapa Irfan selalu mengikutinya.

"Mau ke mana?" Irfan terus mengikuti Karen yang sekarang keluar perpustakaan.

Karen memberhentikan langkahnya setelah keluar dari perpustakaan. Dia menatap kesal Irfan yang masih setia mengikutinya. Dia benar-benar tidak tahan.

"Lo bisa nggak sih jangan ngikutin gue mulu? Ganggu banget!"

Sedangkan Irfan hanya terdiam di tempat dia berdiri. Membiarkan Karen pergi entah ke mana. Bukannya kesal, Irfan malah tetap tersenyum menatap punggung Karen yang semakin menjauh. Entahlah, rasanya kali ini beda. Padahal dulu, sekali dia kena bentak teman-teman yang tidak mau berteman dengannya, dia langsung berhenti mendekati. Tapi kepada Karen, dia rasanya tidak ingin menyerah.

Ethereal [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang