41 | Dihukum Bersama

254 31 8
                                    

Sebelum baca, jangan lupa untuk kasih vote ya! Lalu tinggalkan komen. Udah gratis, dapat pahala pula karena bikin orang seneng >_< oke, ya? >_<

Happy reading ✨
--------------------------------

Karen Nesya Alverna ❤️

Karen Nesya Alverna ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ray Nanda Grissham ❤️

Ray Nanda Grissham ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

41. Dihukum Bersama

Karen menjeda kegiatannya; menyapu di lapangan depan sekolah. Dia menghela napas, setelahnya melirik ke arah Ray. Dia langsung geleng-geleng kepala melihat cowok itu yang terlihat begitu menikmati hukuman ini. Senyum-senyum tidak jelas.

"Mulut lo nggak bisa ya sopan dikit?" tanya Karen, menahan amarahnya.

Ray menatap Karen sekilas. "Maksud lo?"

"Nggak bisa sopan dikit aja? Kalo aja lo ngomongnya sopan, pasti kita boleh duduk." Karen terlihat frustasi. Apa lagi melihat tanggapan cowok itu yang malah terkekeh.

"Pak Lolo! Enak euy, nganggur!"

Mendengar suara yang tidak asing, Pak Lolo yang tadi sedang berjalan pun berhenti. Mencari seseorang yang memanggilnya.

Karen yang melihat tingkah Ray hanya memutar bola matanya malas. Cowok itu sepertinya memang senang sekali tidak berada di kelas.

"Iya, euy! Bisa ngopi!" sahut Pak Lolo setelah tahu siapa yang memanggilnya.

"Widih. Mantap, euy! Gue sekalian air putih 1 ya!" teriak Ray lagi.

Pak Lolo mengangguk cepat, "Oke. Otw, euy!" Setelahnya, dia berjalan menuju kantin.

"Lo akrab sama semua orang ya?"

Ray menoleh ke samping. Menatap cewek yang barusan bertanya sembari tersenyum. "Nggak semua. Ada kok yang nggak. Salah satunya---" Dia melirik ke arah Karen. Dan Karen menatap Ray, menunggu cowok itu melanjutkan perkataannya. "Salah satunya, elo. Tapi gue maunya sih bisa akrab," tambahnya.

Ethereal [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang