23 | Ulang Tahun Fajli

321 41 1
                                    

Hai! Ethereal update lagi nih! Hari ini dua kali update, soalnya mood lagi bagus😂 dan juga edisi spesial hari raya idul Adha 🤗

Oke, sebelum baca jangan lupa untuk tinggalin jejak yaa! Vote dan komen!

Awas jangan lupa!

Aku maksa😭

Oke lanjut ....

Happy reading✨
---------------------------------

23. Ulang Tahun Fajli

Karen merapikan rambutnya di depan cermin, lalu setelah merasa dirinya telah siap, dia menyunggingkan senyumnya. Kemudian dia keluar kamar, menuruni anak tangga. Setelah keluar rumah, dia menaiki ojek online yang sudah dia pesan.

Di supermarket, Karen dan Irfan sudah berjanji untuk bertemu. Ini adalah maksud imbalan yang Irfan minta. Dia meminta Karen untuk menemaninya untuk memilih benda apa saja yang akan digunakan untuk merayakan ulang tahun adik Irfan. Kebetulan hari ini hari Jumat, jadi mereka pulang lebih awal.

"Adik lo suka apa, Fan?" tanya Karen sambil memilih-milih balon-balon, lalu memasukkannya pada ranjang belanjaan.

"Apa ya? Hm, dia itu suka ketoprak punya ibu." Irfan lalu terkekeh, dan disusul oleh Karen.

"Hm, dia tuh suka robot atau nggak mobil-mobilan. Umum kayak anak cowok biasanya."

"Oke, kita cari ya," ajak Karen.

Irfan mengangguk, "Iya, apa aja deh. Gue habis mecahin celengan ayam gue, isinya lumayan banyak. Yang penting Fajli seneng."

"Duh, Fajli enak banget ya punya kakak kayak lo. Baik banget," ucap Karen membuat keduanya kembali terkekeh kecil.

Selama memilih-milih benda, Irfan sering sekali menatap ke arah Karen secara diam-diam. Ada perasaan aneh di dalam hatinya, jantungnya yang berdegup kencang, dan setiap kali dia bersama Karen mood-nya selalu baik. Perasaan apa ini sebetulnya? Entahlah, Irfan tidak tahu. Mungkin hanya perasaan karena ini pertama kalinya dia memiliki teman.

Sekarang sudah pukul setengah 2 sore, Irfan dan Karen sudah berada di warung milik ibu Irfan. Mereka sedang menyiapkan kejutan untuk adik Irfan. Mendekor tempat yang biasanya dijadikan sebagai tempat makan pelanggan, meja di atas karpet dengan pohon mangga rindang di atasnya. Mengikat beberapa balon di ranting pohon, menempelkan huruf-huruf yang mereka beli tadi membentuk kalimat 'Selamat ulang tahun Fajli Ardiansyah'.

"Lebihan balonnya di taruh di atas karpet aja, Fan. Itu bakalan bikin kesan bagus," kaya Karen. Dan diangguki oleh Irfan.

"Udah selesai semuanya, Fan?" tanya Karen setelah beberapa saat.

"Udah, Ren."

"Oke, sekarang letakin kadonya di bawah meja, biar adik lo nggak tahu."

Irfan lagi-lagi mengangguk.

"Udah selesai, Fan?" tanya Rima. Dan diangguki oleh Irfan seraya tersenyum.

"Ya udah, dipanggil sana Fajlinya!"

Irfan mengangguk lagi. Dia pergi memakai sandal. "Sebentar ya, Ren," ucapnya. Setelahnya, dia melangkah menuju rumahnya yang tidak jauh dari sini.

Setelah beberapa menit, Irfan lebih dulu datang daripada Fajli. Lalu beberapa menitnya, Fajli datang dengan raut wajah ngantuk itu. Namun di sana, tidak ada orang sama sekali. Tak ada ibu ataupun kakaknya, membuatnya bingung. Yang ada hanyalah kain hitam yang menutupi tempat pelanggan sampai ke pohon-pohonnya.

Ethereal [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang