08 | Lo Cari Masalah Apa Gimana?

451 66 7
                                    

Sebelum baca, jangan lupa untuk kasih vote ya! Lalu tinggalkan komen. Udah gratis, dapat pahala pula karena bikin orang seneng >_< oke, ya? >_<

Happy reading ✨
-----------------------------

08. Lo Cari Masalah Apa Gimana?

Karen melebarkan pupilnya, lalu sesekali menggeleng berusaha meyakinkan bahwa memang dia tidak salah lihat. Di tempat parkiran sekolah, ada satu motor berwarna dan bernomor plat sama persis seperti motor yang waktu itu membuat dia kecipratan sekaligus membuat  makanannya jatuh ke kubangan. Setelah dirasa dugaannya benar, dia melepas earphone dari telinganya kasar. Emosinya tiba-tiba memuncak. Tanpa pikir panjang, dia langsung berjalan cepat mendekat.

Karen menendang keras kaki kanan cowok yang dugaannya adalah pemilik motor itu, cowok bertubuh jangkung dengan tas hitam yang dia selempang kan ke belakang. Sejujurnya, Karen merasa cowok ini terasa tidak begitu asing baginya.

Cowok yang sebelumnya sudah berjalan, sekarang terjatuh ke tanah saking kuatnya tendangan Karen. Tatapan kaget langsung tertuju ke arah mereka berdua. Cibiran pelan mulai saling keluar dari mulut beberapa murid yang melihatnya. Karen, cewek itu berani membuat ulah dengan seorang Ray Nanda Grissham.

Ray bangkit, wajahnya terlihat menahan emosi. Dia kemudian menatap cewek yang sedang menatapnya seperti menantang.

Karen merasa sedikit terkejut dalam beberapa detik. Cowok ini? Sekarang, rasa kesalnya semakin bertambah besar.

"Oh, jadi lo yang waktu itu ngendarain motor ugal-ugalan?!"

Ray meludahkan permen karet yang berada di mulutnya ke sembarang arah. "Maksud lo?" tanyanya, nadanya terdengar sedang menahan emosi.

Karen terkekeh pelan, "Lo yang bikin muka gue kotor sampai jerawatan gini. Makanan yang gue beli juga lenyap gara-gara lo?!"

Ray tidak mengerti, ucapan cewek ini benar-benar membuatnya bingung. "Lo kalo ngomong yang jelas! Nggak ada angin nggak ada hujan main tiba-tiba nendang kaki gue, terus ngomong hal yang nggak masuk akal!"

Karen menarik sudut bibirnya, "Lo jangan pura-pura goblok!"

Ray mendekatkan tubuhnya, mengikis jarak di keduanya. "Lo cari masalah apa gimana?"

Irfan yang sedari tadi melihat pemandangan di depannya, segera berlari mendekat. Dia tidak bisa membiarkan Karen melakukan hal lebih dari tadi.

Irfan menggenggam tangan Karen, "Maafin dia ya. Dia nggak bermaksud ngelakuin hal tadi," ucapnya merasa tidak enak. Lalu tanpa berpikir, langsung menarik tangan Karen menjauh dari sana.

Ray terdiam di tempatnya, memandang Karen dan Irfan dari belakang. Apa lagi Karen, sebenarnya apa maksud cewek itu? Ish, padahal niatnya untuk membuli cewek itu sudah dia hilangkan semenjak Ryan melarangnya. Tapi sekarang malah membuatnya kesal lagi. Baiklah, sepertinya cewek itu tidak cukup untuk dipermalukan satu kali saja.

Ray mencoba menggerakkan kakinya. Sial, terasa sedikit nyeri. Tendangan cewek yang bahkan tidak dia ketahui namanya itu benar-benar kuat.

***

Karen melepaskan tangannya paksa dari Irfan setelah masuk ke dalam gedung sekolah. Wajahnya sudah terlihat benar-benar kesal.

Ethereal [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang