Penerbangan dari luar negeri selalu membuat Erina kelelahan. Tetapi jelas, senyum masih terus terukur di wajahnya hingga penumpang terakhir turun dari pesawat.
"Untung aja Beijing, bukan Amrik," celetuk Sativa sambil merenggangkan ototnya.
"Huh, finally!! Bisa free nonton drama di humz," ucap Elias tak kalah senang.
"Yang tinggal di Jakarta mah enak ya bisa pulang," ucap Azalea. Diantara mereka, Azalea juga merupakan anak Rantau, keluarganya menetap di Malang.
"Gue malah gak pengen pulang, Le. Asli ya adek-adek gue berisik, tapi kalau gue gak pulang, Papa gue baperan banget, sok ngambek pula," cerocos Erina sambil menunduk memungut bekas tissu di salah satu kursi kelas ekonomi.
Erina suka bingung, kenapa keluarganya menentang profesinya. Papa jelas berada di garda terdepan, kemudian Opung, Papa Beni, Papa Hendra, dan Papa Regan.
Kalian juga pasti bingung kan? Really? Erina yang sleboran, bar-bar, dan hobi malu-maluin jadi pramugari? Oh jangan salah Esmerelda, alasan terkuat Erina adalah dia ingin traveling tetapi tidak mengeluarkan uang terlalu banyak.
Dengan menjadi pramugari, setiap keluar negeri Erina bisa sedikit refreshing walaupun sambil bekerja.
"Papa kita hampir mirip ya, mbak Er," ucap Azalea. Lamunan Erina buyar, dia tertawa menanggapi ucapan Azalea tentang fakta papa mereka.
Mereka jarang mendapat flight bersama, tetapi bukan berarti tidak saling mengenal. Mungkin karena Papa mereka sama-sama tentara walaupun Papa Aries sudah pensiun 3 tahun yang lalu sehingga kesamaan itu membuat mereka bisa mengakrabkan diri, apalagi di maskapai Garuda Airlines, semua pramugari sudah seperti keluarga kedua.
Nasib mereka sama, jauh dari orangtua dan jarang libur. Sekali libur, tidak lama.
Setelah memastikan tidak ada yang ketinggalan di pesawat, segerombolan pramugari itu menggeret koper untuk kembali ke apartemen masing-masing, walau Erina masih harus bersiap-siap pulang ke rumah orangtuanya. Dari kemarin Ibunya terus rewel kapan Erina pulang.
"Duluan ya mbak-mbak sekalian," ucap Azalea pamit undur diri. Erina melambaikan tangannya.
"Kalau balik ke Malang, salam buat pak Yudho ya Le," ucap Erina cengengesan. Azalea tertawa.
"Ganjen amat lu, jangan mau Le, ini bibit pelakornya Erina udah keliatan banget," celetuk Elias dengan wajah nyinyir.
"Siapa tahu masih ada kesempatan kan? Lo mau kan Le kalau gue jadi Ibu sambung lo?"
Jelas Erina hanya bercanda.
"Papa udah cinta banget sama Mama, gimana dong mbak?" Azalea pura-pura sedih. Erina turut memasang wajah kecewa tetapi tak lama kemudian mereka tertawa.
"Selamat istirahat Alea, semoga gak tiba-tiba dapat flight deh."
Azalea mengamini kemudian dia menggeret kopernya keluar dari bandara.
Erina ikut pamit, Sativa sempat mengajaknya ke Colosseum, bukan yang di Rome ya tapi di Jakarta Barat, dan Erina menolak. Jika sudah di rumah orangtuanya jelas dong dia akan menjadi soleram anak yang manis.
Erina tersenyum lebar begitu suasana Jakarta menyambutnya. I'm home! Tetapi Erina tidak tahu, sesuatu telah menunggunya di rumah.
**
Terimakasih mbak NaylaSalmonella
udah diizinkan pinjem Azalea 😂🙏
Erina ganjen banged mau sama Pak Yudho *gubrakHappy Reading 🤗
Rabu, 22 Juli 2020
"Semoga Dia dimudahkan dalam tugasnya untuk negara, dan selalu dilindungi. Aamiin." ☺

KAMU SEDANG MEMBACA
PERTIWI
Romance#Sequel moveon "Kamu itu, pacaran udah kayak baju, Gonta-ganti terus. Kalau gitu terus nikahnya kapan?" -Raina Azalea Lubis, Ibunda Ratu "Beli sayuran aja dipilih-pilih dulu, kalau bagus baru diambil." -Erina Kartika Pertiwi Nasution, Pramugari Garu...