29. Emoji Hati

32.6K 3.3K 123
                                        

Selain belanja, hobi lain Erina adalah memasak. Tetapi mungkin tidak bisa dikatakan hobi karena Erina akan memasak jika dia sudah sangat bosan dan tidak tahu ingin melakukan apa, maka memasak menjadi pelariannya. Erina juga memiliki bakat di bidang Pastry, itu karena dia sering belajar dengan Eyang Calya dan Bunda Tari.

Untuk mengusir kebosanannya, Erina memilih untuk membeli bahan makanan begitu ketiga sahabatnya pamit pulang setelah mereka makan siang bersama. Erina akan membuat Croissant, salah satu hidangan Pastry yang agak sulit.

Kenapa gak beli aja?

Erina sedang dalam situasi yang bosan, tidak tahu ingin melakukan apa maka membuat Croissant menjadi pilihannya daripada harus berdiam diri merenungi suaminya yang belum pulang.

Entah berapa jam Erina berkutat dengan Croissant buatannya hingga adzan isya terdengar bertepatan dengan Erina yang baru saja menaburkan parutan keju di atas Croissant.

"Done!" Erina merenggangkan ototnya lalu menatap puas beberapa potongan Croissant yang dia buat dengan toping berbeda-beda.

"Okay, setelah ini mandi, skincare-an, dan tidur."

Erina menata Croissant nya dengan rapi kemudian dia meletakkannya di atas meja makan dan menutupnya dengan plastik wrap.

Ponsel Erina berdering, mengurungkan niat Erina yang hendak ke kamar mandi. Telepon dari Geo. Tumben banget.

"Hm? Apaan?"

"Lo sibuk banget ya? Obachan nanyain lo mulu, gue eneg dengernya."

"Gue menikmati cuti."

"Menikmati cuti sendiri aja lo belagu."

"Lo kalau mau ngajak berantem gak usah telepon."

Tawa Geo terdengar puas.

"Besok lo mampir ya? Atau sekarang aja? Gue tau kok lo lagi menikmati malam minggu ngenes tanpa Arsa, kan?"

"Diem ya lo!"

"Mau gue jemput sekarang?"

"No, thanks! Gue tutup!"

Erina langsung menutup panggilan telepon dari Geo dengan kesal. Kalau dilihat-lihat dia memang ngenes, pengantin baru tetapi sudah ditinggal kerja oleh suaminya.

"Udahlah, bodo, gue mau mandi."

Dengan gerakan kesal, Erina mengambil jubah mandinya, memilih menikmati waktu sendirinya dengan baik sebelum nanti dia kembali bekerja.

🍭

Masih dengan menggunakan mukenah, Erina segera keluar dari kamar saat mendengar suara air yang mengalir dari kamar mandi dekat dapur. Sejak dia di kamar mandi tadi, dia mendengar suara-suara aneh. Apa maling?

Erina mengambil pel di depan kamar mandi lalu berusaha membuka pintu kamar mandi. Terkunci.

"Masa maling numpang kamar mandi?" gumam Erina. Dia mengeratkan pegangannya pada gagang pel saat mendengar suara pancuran air dari kamar mandi berhenti.

Tangan Erina terangkat saat mendengar suara kunci lalu gagang pintu yang terbuka, saat Erina melayangkan pukulannya, seseorang yang baru saja keluar dari kamar mandi refleks menghindar.

"Erin ngapain?"

"Mas!"

Seseorang yang dia sangka maling ternyata adalah suaminya sendiri. Erina menatap Arsa dengan sebal, sedangkan Arsa menatap istrinya dengan wajah kebingungan.

"Aku pikir maling," ucap Erina memberengut sebal. Jika sendirian di rumah dan mendengar suara-suara aneh, Erina ikut berpikiran aneh.

"Mana ada maling ke kamar mandi, Er," ucap Arsa, dia tertawa pelan lalu mengambil alih pel di tangan Erina dan meletakkan kembali ke tempatnya.

PERTIWITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang