27. The Day (2)

36.6K 3.5K 350
                                    

Part semi 21+ ⚠
Hati-hati terserang uwuphobia, bagi jomblo harap bersabar menanti jodohnya dan harap menahan diri.

**

Setelah prosesi akad nikah yang dilanjutkan dengan makan siang bersama, Erina dan Arsa bersiap-siap untuk resepsi nanti malam. Erina akan memakai pakaian adat Medan, sedangkan Arsa akan memakai Pakaian Dinas Upacara berwarna hitam. Resepsi pernikahannya akan diadakan di ballroom hotel. Ribuan undangan sudah disebar sejak 2 minggu yang lalu.

Mereka memang sengaja mengadakan resepsi hanya satu kali. Erina tidak mau repot dan tidak ingin biaya pernikahan mereka semakin banyak walaupun sebagian besar jelas ditanggung Arsa.

Dua sahabat Erina, Jingga dan Elias juga sudah bertemu dengannya. Keduanya sempat menangis haru dan memohon maaf karena hanya melihat akad nikah Erina melalui video yang dikirim Cassy di grup mereka.

Beberapa menit sebelum prosesi upacara pedang pora dimulai, Erina dan Arsa sudah berdiri di depan pintu ballroom hotel yang masih tertutup rapat. Erina tentu saja gugup, tangannya sudah melingkar di lengan Arsa.

Begitu pintu terbuka, Erina dan Arsa melangkah masuk untuk menempatkan diri. Tak lama kemudian MC segera memulai acara, setelah pelaporan, tabuhan gendang mulai berbunyi memenuhi Ballrooom.

"Hadirin yang kami mulyakan, pada hari yang berbahagia ini, kami corps Perwira AKADEMI KEPOLISIAN akan mempersembahkan acara tradisi corps pedang pora. Acara ini merupakan perlambang kebanggaan dan kebahagiaan corps Perwira AKADEMI KEPOLISIAN dalam mengantar kakak kami untuk menempuh lembaran kehidupan yang baru. Maksud dan tujuan acara yang telah menjadi tradisi dilingkungan Perwira AKADEMI KEPOLISIAN ini adalah agar tetap terjalin hubungan ikatan bathin yang kuat dan rasa korsa yang mendalam antara kakak dan adiknya serta untuk mengantarkan kakak kami ke pintu gerbang kehidupan barunya sebagai suami istri yang berbahagia."

Acara itu diiringi oleh narasi dari MC yang disertai lagu instrumen untuk menjelaskan setiap gerakan yang akan dilakukan Perwira.

Erina terus memamerkan senyumannya sedangkan Arsa tetap dengan wajah tegas, keduanya melangkah dengan mantap. Setiap mereka melangkah pedang pelan-pelan terangkat dan terhunus.

"Hunus pedang melambangkan, dengan jiwa ksatria kedua mempelai siap menghadapi segala rintangan yang akan mereka hadapi dalam kehidupan. Adapun formasi dua syaf berhadapan melambangkan pintu gerbang yang akan mereka lalui dan menjadi awal suka dan duka dalam menempuh kehidupan yang baru."

Lalu setelah melewati para Perwira yang saling berhadapan dan menghunuskan pedang, para Perwira itu mengikuti langkah pengantin dan membentuk formasi berbanjar.

"Formasi berbanjar yang sekarang sedang kita saksikan melambangkan, kami cops Perwira AKADEMI KEPOLISIAN turut berbahagia dan bersuka cita mengantarkan kakak kami tercinta menuju pintu gerbang kebahagiaan dalam kehidupan yang baru. Kami menyadari bahwa kami pernah merasakan satu kehidupan yang sama dalam menempa pendidikan di AKADEMI KEPOLISIAN. Dan pada hari ini, disaksikan dengan penuh kebahagiaan dan diiringi doa para hadirin, mempelai melepas masa bebasnya dengan menjalin janji untuk bersama selamanya."

Setelah itu formasi berganti menjadi formasi melingkar dengan kedua mempelai di tengah-tengah.

"Formasi melingkar yang sedang kita saksikan sekarang melambangkan bahwa diantara kami, corps Perwira AKADEMI KEPOLISIAN akan selalu terjalin ikatan batin yang kuat. Kami Corps Perwira AKADEMI KEPOLISIAN menjadi saksi dan pelindung agar ikatan tersebut tetap kekal selamanya."

Kemudian dilanjutkan dengan pedang yang terhunus ke atas seperti payung untuk memayungi kedua mempelai.

"Hadirin yang kami hormati, formasi payung memiliki makna bahwa Tuhan Yang Maha Esa akan selalu melindungi kedua mempelai dalam menghadapi berbagai rintangan kehidupan dan akan selalu ingat dan memohon petunjuk serta perlindungan-Nya."

PERTIWITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang