Chapter 2

2.9K 57 0
                                    

Malam tiba dan aku sudah berada di rumah. Jam menunjukkan pukul 20:00, Taemin belum kunjung datang. Aku duduk di kursi teras sambil melihat-lihat hp apakah ada notifikasi dari Taemin.

"Dek, nggak jadi pergi?" Tanya kak Yuju yang tiba-tiba di sampingku.
"Taemin belum datang kak, apa dia sibuk kali ya? Soalnya ini juga nggak ada notif sama sekali", jawabku. Kesal sih karena nggak ada kabar dari Taemin, dan akhirnya.....

"Halo, sayang kamu dimana?"
"Lia maaf malam ini nggak jadi ya,soalnya urusan di kantor masih lama dan...." Belum selesai Taemin melanjutkan kata-katanya aku sudah tau
"Nggak papa sayang, kamu lanjut aja aku bisa pergi sama jeongin", aku pun menutup telpon dan bangun.
Aku pun mengirim teks ke jeongin
"Jeong jemput gw".

Tak lama ku menunggu Jeongin sudah berada di depan rumah dengan membawa mobilnya yang super super mewah. Aku menghampirinya dan masuk.
"Katanya mau jalan ma pacar lu? Kagak jadi kah?" Katanya membuatku makin kesel. Namun aku menahan agar tida emosi.
Aku menggeleng, "enggak,dia sibuk sama pekerjaannya dan mungkin ya gitulah lu tau sendiri". Aku melihat sekeliling lewat jendela dan berhenti di taman.

Aku duduk sambil makan es krim yang dibelikan oleh sahabatku, kami saling melihat langit dan berbincang-bincang.
"Lebih baik lu putus deh sama cowok lu", katanya. Aku pun terkejut apa yang dikatakan sama Jeong.
Dan aku menjawab dengan tenang, "kenapa putus? Apa kita kurang cocok?"
"Lia,karena gw sahabat lu gw tau apa yang cocok buat lu, menurut gw Taemin nggak pantas buat lu. Dia lebih tua dari lu", lanjutnya.
"Kalau masalah itu, Taemin saja yang akan mengatakannya sendiri." Aku menghabiskan es krim dan tersenyum kembali. Aku berdiri dan mengajak Jeongin jalan-jalan.

Tak melihat jalan, aku menabrak seseorang.
"Aw, bajuku. Lu gimana sih bisa liat jalan nggak? Mata lu dimana? Di dengkul ha??" Dia berteriak dan marah.
"Sorry sorry gw nggak sengaja", aku menundukkan kepala dan melihat seseorang. "Gw akan ganti rugi baju yang lu pakai. Berapa harganya?" Lanjut gw.
"Ada apa sayang? Kok marah-marah?" Kata seorang laki-laki yang tiba-tiba saja datang dan melihat kejadian ini.
"Nih liat, dia yang jatuhin minuman ke baju gw", dia memautkan bibirnya.
Gw liat-liat sekilas dan ternyata, dia Somi temenku sewaktu di SMP dan dia nggak tau kalau aku sudah berubah. Pria itu membangunkan lamunanku, "woi lu bisa liat nggak sih?"
"Sorry sorry gw nggak sengaja, mau gw ganti berapa? Sebutkan", kataku.
"Berapa berapa ini baju mahal,lu mana bisa sanggup menggantinya?" Kata pria itu yang dengan santainya menyombongkan dirinya.

"Maaf maaf sahabatku ini ngga sengaja menabrak dan gw lihat cewek lu yang nggak liat jalan makanya nabrak sahabat gw", ya dia I.N yang tiba-tiba saja datang tanpa permisi.
Pria itu emosi, "apa? Lu bilang apa?"
Aku menghentikan mereka yang hampir mau war. Ya kalau nggak di taman nggak masalah aku gk bakal ngelerain,tapi ini di taman cuy banyak orang yang lihat.
"Udah udah, Jeong ayo pulang. Oh ya kasih no rekening lu, gw transfer", pria itupun memberikan nomernya dan akan ku transfer segera.

Sedangkan yang di rumah, keluarga Lee datang.
"Silahkan duduk keluarga Lee, ada apa kedatangannya disini?"
Keluarga Lee duduk dan berbincang-bincang.
"Kami akan melamar anak anda dengan anak kami, Lee Taemin". Keluarga Choi tersenyum dan melihat kak Yuju. Kak Yuju juga tersenyum malu.
"Gimana pak Choi?"
Pak Choi yang juga papaku melihat kak Yuju. Dan akhirnya kak Yuju mengangguk menandakan setuju, sedangkan Taemin, dia juga setuju.
"Baik, setelah ini kita menjadwalkan pernikahannya Lee Taemin dengan Choi Yuju".
Tak selang lama keluarga Lee pulang. Dan beberapa menit setelahnya aku pulang.

"Aku pulang", lemas dan kesal. Lemas karena terlalu lelah dan kesal karena mendapatkan hari yang buruk.
"Dek dek dek jangan naik ke atas dulu, sini duduk disini sama Mama sama papa", kata kak Yuju yang melihatku mau ke kamar. Aku membalikkan badan dan tersenyum, aku duduk di samping kakak tersayang.
"Ada apa kakakku sayang? Kok keliatannya gembira sekali?" Tanyaku yang masih memeluk lengan kakakku.
"Aku dilamar dek dan bentar lagi kakak akan nikah", aku pun kaget karena saking senengnya kakakku mau nikah
"Really? Nyata kan kak? Kakak nggak menghalu kan?" Lanjutku.
Kakakku pun menjawab, "enggak adikku, ini beneran kok. Papa sama Mama tinggal menjadwalkan saja tanggal pernikahannya".
Akhirnya aku senang kakakku sudah nggak jomblo lagi dan aku sudah tidak terasa kesal karena hari ini.

 Akhirnya aku senang kakakku sudah nggak jomblo lagi dan aku sudah tidak terasa kesal karena hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dress yang kupakai buat jalan" sama Taemin dan akhirnya pergi sama jeongin

Dan ini yang dipakai Somi yang tidak ku sengaja tabrak dan menumpahkan minumannya di bajunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan ini yang dipakai Somi yang tidak ku sengaja tabrak dan menumpahkan minumannya di bajunya









Hai, kembali lagi nih denganku. Maaf ya mungkin kata-katanya kurang baku dan belum ada unsur uuhhhmmmm pokoknya itu. Ditunggu saja kelanjutan ceritanya. Jangan bosen-bosen ya.
Jangan lupa kasih vote sama komennya agar aku lebih semangat membikin😘😘

Ipar || Lee Jeno (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang