Chapter 23

727 20 7
                                    

Jeno POV

"Bengong aja lu Jen, udah siap belum?"
Tanya Nana sambil merangkul pundak gw.

Gw terdiam
Nana menepuk pundak gw, dan gw tersadar
"Ha? Apa?"

"Ngalamun aja lo jen, masih mikirin dia?"
Gw menggeleng
"Lupakan aja, yuk berangkat"

Yap gw sama Nana sudah berada di Italia untuk bekerja, kita membikin sebuah restoran disana dan syukurlah diizinkan oleh nyokap bokap gw.

Nana membuka resto dan sudah ada karyawan lain menunggu. Karena bukanya jam 1 siang, jadi kita prepare dulu. Gw bekerja sebagai pemilik resto dan juga sebagai manager restoran, sedangkan Nana menjadi asisten gw sekaligus yang mengatur makanan disini.

Sudah jam set 1 dan kami membuka restoran, sudah banyak pelanggan yang menunggu di luar.

"Baik, siap-siap ya dan jangan lupa senyum, sapa, salamnya", kata gw dengan wajah datar.

Semua karyawan membungkuk dan menuju tempat masing-masing.
Nana mengikuti gw dari belakang dan masuk ke ruangan.

"Jen, lo bisa nggak wajah lo itu dirubah"
"Dirubah gimana? Wajah gw udah biasa aja kan?"

Gw duduk di tempat, dan mengamati data penjualan.
"Ya lo senyum kek, kan keliatan lebih cakep ketimbang dengan raut wajah datar".

Gw menghela nafas dan melirik Nana.
"Kayak gini?"

Gw memasang wajah senyum dan keliatan gigi.

Gw memasang wajah senyum dan keliatan gigi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yaelah Jen, ya nggak gitu juga. Senyum biasa dong, kayak gini"
Kata Jaemin sambil menunjukkan senyumnya yang manis.

Gw yang ngeliat senyumnya Nana, bergidik ngeri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gw yang ngeliat senyumnya Nana, bergidik ngeri.
"Iya iya lain kali gw kayak gitu. Tapi nggak janji"

Nana hanya menghela nafasnya panjang dan mengangguk mengiyakan.
"Serah lu deh Jen, gw mau keluar melihat tempat masak".

Nana pun akhirnya keluar dan gw balik lagi liat komputer. Pikiran gw terus memikirkan Lia, entah kenapa gw nggak bisa melupakan dia walau sudah lama nggak ketemu.

Ipar || Lee Jeno (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang