Chapter 22

773 22 2
                                    

Author POV

3,5 tahun kemudian
Semenjak saat itu, Lia terus menghindar dari Jeno bahkan sampai kelulusan ini.

Jeno terus mengikuti Lia entah kemana dia pergi dan Lia selalu membentak Jeno agar tidak mengikutinya.

"Gw akan pergi ke Jepang dan jangan ngikutin gw lagi",
Itulah kalimat terakhir yang Lia sampaikan ke Jeno.

Semasa wisuda, Lia terus bersama keluarganya dan berfoto bersama. Terakhir dia bersama Ayen.
Lia memasuki cumlaude dengan Ayen dan Jeno, tetapi Lia tidak berfoto bersama dengan Jeno.

"Li, kok nggak foto sama Jeno sih? Dia saudara ipar kamu lho", mama Lia menyenggol bahu Lia dan membuat dia berdecak.

"Ma, aku nggak mau"
Tetapi mama Lia selalu saja memaksa Lia untuk berfoto bersama iparnya.

"Jen sini, foto bareng Lia dong. Sama-sama cumlaude juga"

Jeno yang merasa terpanggil pun segera memposisikan berdiri di samping Lia sambil memegang ijazahnya.

"Nggak ah ma, aku mau pulang dulu", Lia langsung pergi tanpa foto bareng.

Jeno hanya melihat kepergian Lia tanpa mengikutinya, tetapi Ayen yang terus mengejar Lia dan mengantar Lia sampai rumah.
*******
Di dalam rumah, Lia merebahkan diri di sofa
"Huft Capek"
"Li, lo ada masalah apa sih sama Jeno?"
"Nggak ada apa-apa Yen"

Mata Ayen mendekat ke wajah Lia, dan menampak ada yang tersembunyi dari raut wajah Lia.
"Lo kalau ada masalah bilang ke gw, apa soal waktu itu? Lo masih benci sama Jeno?"

"Udahlah Yen, gw gak mau bahas lagi. Gw mau lupain semuanya"
Lia pun masuk ke dalam kamar dan segera membereskan pakaiannya untuk pergi ke Jepang karena pekerjaan yang dia terima disana.

Yap, Lia waktu semester 5 dia diminta untuk magang di Jepang. Lia sangat menekuni magangnya dan dia direkrut oleh direktur untuk bekerja disana pada saat dia lulus kuliah.
Ayen juga saat itu magang di Jepang tetapi beda perusahaan, akhirnya Ayen juga diterima disana sebagai manager perusahaan.

"Yen, lo udah siapin barang lo?" Tanya Lia yang terburu-buru untuk turun. Dia tidak melihat hidung belang Ayen.

"Yen? Lo dimana? Jangan mumpet deh"
Lia terus mencari dan dia kecapean, tak disangka dari belakang ada yang mengageti Lia
"Huwaa"

Lia pun terkejut dan memukul tangan Ayen hingga kesakitan.
"Aish, sakit Li"
"Ya makanya jangan ngagetin ah, lo udah nyiapin barang lo belum?"
"Udah dong, di mobil udah semua"
"Ya udah tolong dong koper gw bawain dan taruh di mobil lo"

Lia pun masuk kamar lagi untuk mengambil barang yg tertinggal, dan di sana ada Jeno yang duduk di kasur Lia.
"Ngapain lo disini?"

Jeno pun langsung berdiri dan menghadap Lia,
"Gw minta maaf soal waktu dulu, gw tau gw gak sadarkan diri. Gw suka sama lo Li, gw gak mau ada orang lain yang deketin elo"

"Maaf nggak cukup buat gw Jen, dan mau lo suka sama gw mau enggak ya juga bukan hak lo buat gw gak deket sama cowok lain. LO ITU CUMA SAUDARA IPAR GW NGGAK LEBIH", Lia menekankan kata"nya agar Jeno lebih mengerti maksudnya.

"T-t-tapi Li.."
Tak sempat Jeno melanjutkan kalimatnya, Lia langsung membalas balik
"Gw nggak perlu lagi penjelasan dari lo, gw hanya ingin lo menjauh dari hidup gw dan gw mencari hidup baru lagi"

Lia mengambil koper lagi dan turun untuk masuk ke dalam mobil Ayen.

Lia mengusap air matanya dan memasukkan koper di bagasi mobil Ayen. Selama perjalanan menuju bandara, Lia hanya melihat keluar jendela tak menggubris kata" Ayen.

"Li, Li woy"
Ayen menyadarkan lamunan Lia
"Ha? Apa?"
"Lo nggak usah ngalamun gitu juga kali, lo kalau ada masalah bilang ke gw napa. Dan juga semasa di Jepang gw nggak bisa terus berada di sebelah lo karena kita beda perusahaan"

"Santai aja napa Yen, yang penting lo masih bisa jemput dan nganterin gw"
"Bener juga ya, kok gw goblok amat sih"

Lia terkekeh dengan candaan Ayen.
.............
Lia POV

Pada saat di bandara, aku melihat ortuku sudah disana dan memelukku erat. Kak Jisu pun datang bersama ponakan dan juga Taemin.
Aku tersenyum tipis dan memeluk kakak.

"Jaga baik-baik ponakanku lho ka, jangan sampai dia nangis"
"Iya dong dek, Lala kan anak kakak ya masa aku telantarin sih", jawab kak Jisu.
Aku pun tertawa, dan melihat sekilas Taemin.

"Kak aku masuk dulu ya, sudah waktunya berangkat", aku melihat jam di tangan dan sudah waktunya berangkat ke Jepang bersama Ayen.

"Ma, pa, aku pamit ya. Aku akan berusaha sekuat mungkin disana dan membanggakan kedua orang tuaku yang tersayang ini"
"Iya Li, hati-hati ya. Kalau ada apa-apa tinggal kabarin Ayen biar enak", jawab mama.

"Ma, jangan nangis dong nanti aku gak jadi pergi nih ke Jepang"
"Eh jangan dong, kan disana kamu juga harus ngurus perusahaan papamu ini", mama mengusap air matanya dan tersenyum ke arahku.

Aku pun senyum balik dan memeluk mereka.
"Aku pamit"

Aku dan Ayen sudah masuk ke dalam pesawat dan duduk di kelas bisnis. Aku hanya tidur dan mengingatkan Ayen untuk membangunkan ku saat sudah sampai di Jepang.

 Aku hanya tidur dan mengingatkan Ayen untuk membangunkan ku saat sudah sampai di Jepang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai semuanya, balik lagi nih Gimana ceritanya?Mimin akan buat semampu Mimin ya, maaf kalau ada yang jelek dan Mimin akan buat lebih baik lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai semuanya, balik lagi nih
Gimana ceritanya?
Mimin akan buat semampu Mimin ya, maaf kalau ada yang jelek dan Mimin akan buat lebih baik lagi.
Mimin sayang kalian semua
Jangan lupa untuk vote and commentnya😘😘

Ipar || Lee Jeno (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang