chapter 3

2.4K 60 2
                                    

1 tahun telah berlalu
Tidak ada kabar dari Taemin, tiba-tiba Taemin memberi pesan
"Kutunggu di taman setelah kelulusan kamu".
Ya hari ini adalah kelulusanku dan berhasil masuk ke perguruan tinggi di Inggris.

Aku senang sekali dia mengabari walau hanya beberapa kata saja, setelah ini aku menuju taman sendirian menemui sang pacar.

Setelah selesai, aku berpamitan dengan orang tua dan kakak. Tak selang lama aku sudah sampai di taman, melihat sekeliling dan menampakkan badan yang kutahu siapa dia.

"Sayang", aku berlari kepadanya dan tersenyum. Taemin membalikkan badan dengan raut wajah datar.
"Aku senang kita bertemu, aku kangen sama kamu, aku....." Aku yang ingin melanjutkan dikejutkan dengan kata-katanya.
"Aku mau kita putus"
"But why? Asalannya apa?" Tanyaku.
"Tidak ada alasannya kan kita putus", dia meninggalkanku sendirian di taman dan menuju mobil. Aku tidak bisa mengejarnya, air mata telah menetes dan mengenai pipi. Aku terduduk dan menutupi wajah.

Malam tiba, aku pulang dan masuk kamar. Kakak yang melihatku pun langsung menuju kamar dan menanyakan keadaanku.
"Dek, kamu kenapa? Coba ceritakan ke kakak"
Aku bangun dan duduk di sebelah kakakku, aku pun bercerita.
"Aku putus sama dia, tadi dia mengajakku ke taman. Aku kira dia aka ngasih hadiah ke aku, tapi nyatanya hadiahnya dia minta putus dan dia nggak beritahu putus sama aku kenapa".
"Udah nggak papa,berarti dia buka yang terbaik buat kamu dek. Kau cantik,baik,pintar, kamu pantas dapat yang lebih baik dari dia. Dia cowok brengsek yang harus kamu lupakan. Oke?".

Aku mengangguk dan tidak akan menangis lagi karena dia.
"Sudah,sekarang kamu tidur. 1 Minggu lagi kamu kan harus berangkat ke London, kamu harus bersiap-siap ya. Dan sayang sekali adek nggak bisa lihat kakak menikah", kata kakakku. Setiap aku sedih atau apapun kak Yuju selalu ada di sampingku dan setelah aku di London tidak ada yang bisa menjagaku.
"Aku harus berubah", aku memikirkan itu dan harus melakukannya.

1 Minggu telah berlalu.
Sebelum keberangkatan papa berkata kepadaku,
"Papa sudah membeli rumah di sekitar sana, kamu tinggal di sana ya. Oh ya dan ada seseorang yang menyewa rumah itu,karena kamu mungkin nggak berani untuk tinggal di sana sendirian. Kamu jaga diri baik-baik ya".
Aku mengangguk saja agar papaku nggak cerewet, yang mengantar hanya papa karena sekalian berangkat kerja. Mama sama kakak di rumah saja karena tidak kuat melihatku pergi.
Beberapa jam kemudian, aku sudah sampai di bandara dan melihat seseorang menunggu dengan namaku di kertas.

Aku tersenyum dan menghampirinya. Kami melakukan perjalanan lumayan jauh, dan kami sempat mengobrol sebentar karena kulihat dia seperti seumuran denganku.

Sesampai di rumah, aku masuk dengan memasukkan kode rumah. Kodenya ulang tahunku.
"Besar", batinku. Aku melihat sekeliling dan menaruh tas sembarangan.
"Tidak ada orang", aku pun mencari kamar dekat halaman.
Ku taruhkan di lemari dan tidur. Karena selama perjalanan sangat lelah dan butuh istirahat.

 Karena selama perjalanan sangat lelah dan butuh istirahat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, lama nunggunya ya. Maaf karena dari kemarin sibuk sama kuliah takutnya nilai ujian tidak muncul-muncul.
Ingin menunggu yang ada adegan uhum uhumnya ya, ditunggu saja pasti akan ada kok.
Jangan lupa votenya, makin sayang deh sama kalian🥰🥰🥰🥰🥰🥰

Penasaran juga nggak siapa yang menyewa rumah ini dan tinggal dengan Lia??? Pasti kalian tau kok siapa dia.

Ipar || Lee Jeno (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang