Lia POV
Ada yang mengetuk pintu
"Malam-malam gini siapa yang datang?" Aku segera membuka pintu"Non, mari ikut kami", body guard menggendongku tanpa seizin dariku.
"Lepasin, aku mau ganti baju dulu ya masa mau pakai piyama gini".
Body guard langsung menurunkanku dan aku mengganti pakaianku.Aku memakai dress peach, aku menuju bawah dan masuk ke dalam mobil tanpa perlu di bawa oleh body guard ku ini.
Mobil menuju arah club tempat aku dulu bekerja.
Aku keluar dan diawasi dari belakang
"Relax, aku nggak akan kabur".
"Tuan ada di ruangan"Aku menabrak seseorang, aku langsung menunduk dan berjalan melaluinya.
Aku memasuki ruangan dan tertampak
"Pa........" Aku langsung memeluk papaku.Papa memeluk balik, "my daughter, gimana keadaanmu?"
Aku melepas pelukannya, "eung, aku baik-baik saja pa. Papa gimana?"
"Kamu nggak usah khawatirin papa, papa tentu saja baik tapi terkadang enggak".Aku duduk di samping papa, "pa gimana dengan perusahaan? Masih lancar kan? Apa ada yang trouble lagi?"
Papa menggeleng, "sudah membaik dan yang melakukan trouble itu ternyata pengurus keuangan karena salah satu karyawannya sudah mengakui perbuatannya"."Syukurlah, gimana sama mama sama kakak pa?"
"Mama baik, dan kakak kamu lagi bulan madu"
Aku senang dong, bentar lagi punya ponakan.
"Oh ya pa, denger-denger mama hamil lagi ya?""Tau aja kamu, iya Lia. Udah 8 bulan dan nggak lama lagi kamu akan punya adik"
"Tapi pa, aku maunya cowok lho nggak mau cewek", bibirku mengerucut.
"Kan nggak tau kakak, yang nentuin kan tuhan kita mana tau", papa mengelus kepalaku.
Aku kangen dengan elusan papa, karena terlalu sibuk dengan pekerjaan."Oh ya Lia, papa punya permintaan buat kamu. Kamu sanggup?"
Kali ini papa terlihat serius.
"Apa itu pa? Kalau nggak berat aku usahain pa"
Papa pun membisikkan dan aku tersenyum miring..................................................................
Ayen ternyata menungguku di depan club dan dia yang mengantarku pulang.
Aku sangat lelah dan tak sanggup lagi berdiri.Sesampai di rumah, Ayen terus bersamaku.
"Ya! Udah tengah malam dan lu barusan pulang?"
Ya itu Jeno. Aku nggak bisa membalasnya karena aku benar-benar sangat lelah.Aku langsung ke kamar dan merebahkan diriku.
Ayen membawakan kompres dan menaruh handuk kecil ke dahiku.
"Habis ngapain sih di club? Lu tau nggak? Tadi ada kating yang liat lu masuk ke ruangan. Lu diapain di dalam situ?""Gw nggak ngapa-ngapain disana, dan gw masuk di ruangan itu karena papa gw datang".
"Anjir, lu nggak ngabarin gw kan gw bisa nemenin lo".
"Ya mana gw tau, tiba-tiba aja body guard gw langsung ke rumah gw tanpa bilang-bilang"."Padahal gw pingin ketemu bokap lo, udah lama nggak ketemu semenjak bokap lo ke Jepang".
"Kapan-kapan deh gw kabarin ke bokap gw kalau lo kangen"."Dah istirahat aja, gw tidur di sofa aja nggak enak kalau tidur bareng lo".
Aku hanya mengangguk dan menidurkan diriku.Jam 03.00
Aku terbangun, "nggak bisa tidur"
Akhirnya aku keluar kamar secara diam-diam dan menuju ke lantai atas mencari udara.Udaranya sangat dingin dan aku masih memakai dress.
Aku membuka hp dan banyak banget berita di kampus
'seorang mahasiswa LU pergi ke ruangan rahasia' dan itu menunjukkan fotoku dan body guard ku dari belakang."Bangsat", aku mengumpat dan menghiraukan berita ini. Aku tidak peduli apa yang terjadi nanti saat di kampus.
Akhirnya aku kembali ke kamar dan rebahan aja.
.................................................................
Jam 6 aku terbangun
Dan terlihat Jeno suah berada di depan pintu.
![](https://img.wattpad.com/cover/234079883-288-k965264.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ipar || Lee Jeno (END)
Fiksi RemajaBagaimana rasanya ketika seorang musuh merupakan saudara ipar sendiri dan menjadi seorang kekasih pada waktunya?