Chapter 10

1.3K 28 1
                                    

"Liiiiiaaaaaaaaaa banguuuuuuunnnnnnn", Ayen meneriaki tepat di telingaku.
Aku terbangun dengan mata yang masih tertutup, aku menggaruk telingaku karena teriakan Ayen.

"Apaan sih, masih pagi juga",
"Pagi pagi apaan, udah jam 8 ogeb lu nanti telat lagi".
Mataku membelalak, dan bergegas ke kamar mandi.

Aku memakai simple aja, kaos dengan celana blue jeans. Aku menarik tangan Ayen dan berangkat ke kampus.
"Kenapa nggak bangunin dari tadi sih?" Tanyaku.

"Gw udah bangunin elu ogeb dari subuh sampai jam 8 baru bangun, gw capek neriakin lo", Ayen yang fokus kepada jalanan terus saja mengomeliku.
Aku hanya cemberut saja dan teringat sesuatu.

"Yen, soal kemarin lu ingat nggak? Tentang gw pingin tau rasanya ciuman",
Ayen hanya terdiam tanpa ada jawaban, aku pun menggoyangkan pundaknya,
"Ayen, jangan diem aja kali. Bantu gw napa, gw pingin banget ciuman gitu apalagi kalau punya pacar".

"Diem ogeb, lu nggak usah ciuman deh kalau hanya buat percobaan dan lu jangan punya pacar dulu karena gw belum punya",
"Apaan sih Yen, kalau pacar mah lu pasti punya banyak cewek tinggal milih doang. Lah gw, cowok sih banyak di kelas gw cuma nggak cocok", jawabku.

"Serah lu dah".
Sesampai di kampus, aku melambaikan tangan ke Ayen dan menuju kelas. Sudah ada Yeji disana dan aku duduk di sebelahnya.

"Hi gimana? Ada perform lagi nggak?"
"Ada Li, nanti kumpul di lapangan dulu sama yang lain setelah selesai kelas", jawab Yeji sambil menunjukkan hpnya jadwal perform.
"Ok", aku tersenyum dan menatap depan.

*******************************************
2 jam telah berlalu
Aku dan Yeji segera ke lapangan karena teman lainnya sudah disana.
"Guys maaf, dosennya lama banget. Gimana nih jadinya?" Kataku dengan nafas terengah-engah.

Ya aku sama Yeji berlari dari kelas sampai ke lapangan.
"Santai aja, oh ya nanti kita performa lagu apa aja? Lagu baru kita atau lainnya?" Jawab Yuna dengan semangatnya.

"Kalau lagu baru kita, lu hafalin gerakannya, lu masih agak kurang lancar", jawab Yeji.
"Yeeeuuuu iya iya gw lancarin", kata Yuna dengan wajahnya yang ditekuk.
Aku hanya menggeleng dan mendapat ide.

"Ah, gimana kalau 'dalla dalla', 'want it', sama 'love yourself milik JB'?"
Semuanya mengangguk setuju
"Oke good, jadi nanti kita ke cafe pukul 5 ya, jangan lupa. Dan Lia nanti gw jemput sama chaeryeong"
Aku mengangguk dan pulang duluan.

Ya aku hanya ada 2 matkul doang, dosen selanjutnya tidak hadir dan hanya diberi tugas diselesaikan hari ini.
Aku tidak menunggu Ayen, jadi aku ke supermarket beli bahan makanan dan masak.

Seseorang membunyikan bel mobil, aku kaget dan melihat siapa yang membunyikan itu.
"Bareng nggak? Gw antar balik sekalian gw juga mau balik",
Ya itu Jeno, cowok nyebelin yang aku temui.
"Dah jangan cemberut gitu ah, cepet masuk gw kepanasan nih"

"O to the gah, ogah. Gw nggak sudi bareng lu, sana duluan. Enak jalan", aku berjalan kaki dan menuju supermarket.
Tak lama mobilnya melaju kencang,
"Kecelakaan tau rasa lu".

Selesai berbelanja aku membeli ice cream karena lagi pingin sih, sambil berjalan dan tidak sengaja menabrak seseorang.
"Sorry sorry nggak sengaja, sini aku bersihin".
Aku membersihkan bajunya yang terkena ice cream.

"It's okay, hanya sedikit. Maaf ya nggak liat jalan aku", seorang pria tanpa ku melihat wajahnya berlalu meninggalkanku yang masih terpaku sedari tadi.
"Aneh, biasanya kan langsung pada marah-marah dan gw juga nggak liat wajahnya".
Aku yang masih penasaran segera melupakan kejadian tadi.

Sampai di rumah aku segera menyiapkan makanan dan mengerjakan tugas.
Jeno turun ke bawah untuk mengambil minum dan kembali balik ke kamarnya.
"Hmmm kayaknya enak nih, mau dong gw", tangannya yang hampir mengambil ayamku langsung aku tepuk saja.

Ipar || Lee Jeno (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang