Chapter 19

887 23 3
                                    

Author POV

Selama perjalanan, mereka berdua hanya berdiam. Lia memandang jalanan yang sepi, sedangkan Jeno fokus kepada jalanan dan sesekali melirik Lia.

"Sangat sepi", kata Jeno.
"Hmm", dehem Lia.

"Lo kenapa diem aja?"
"Suka-suka gw dong, seharusnya gw sama Ayen aja daripada sama lo", jawab Lia.

Jeno memberhentikan mobilnya mendadak membuat Lia hampir tersungkur ke depan.
"Lo gila ya? Kalau gw kenapa-kenapa gimana?"
"Ya gak tau"

Jeno mulai kesal, entah kenapa dia kesal. Jeno mendekat ke hadapan Lia, membuat Lia agak memundurkan kepalanya.

"Mau apa lo?"
"Kenapa lo nggak mau bareng sama gw?"
"Ya karena sedari pagi gw sama Ayen, ya masa gw harus ninggalin dia kayak tadi. Lagian, Ayen itu sahabat gw. Jadinya gw harus bersama terus lah", jawab Lia santai.

"Gw sengaja ngikutin elo, bahkan kalian di pemakaman. Gw ikutin terus"

Lia terkejut dengan kata-kata yang diberikan Jeno barusan.
"Lo ngikutin gw ke pemakaman? Ngapain lo ngikutin gw sih? Lo kayak orang gila tau nggak"

"Iya gw gila, dan mulai sekarang lo nggak usah deket-deket lagi sama Ayen bahkan sama kakak gw!"
Jeno mengeraskan suaranya.

"Ya!!! Lo nggak ada hubungannya sama gw dan Ayen, lo bukan siapa-siapa lo. Dan gw juga nggak bakalan mau pacaran sama lo yang kayak b******n sekalipun!!"

Lia keluar dari mobil Jeno, dan berjalan.
Jeno pun ikut keluar dan mengikuti Lia. Jeno menarik tangan Lia membuat Lia kesakitan. Genggaman tangannya yang sangat kasar, Lia hampir tak bisa melepaskan tangan Jeno.

"Lepasin!! Ini sakit"
"Gw nggak akan lepasin elo jalang"

Lia kaget,
Apa yang dikatakan Jeno barusan?

Jeno menarik tangan Lia, dan memasukkan kembali ke dalam mobil. Lia hanya terdiam dan air matanya mulai bercucuran.

Jeno melajukan mobilnya sangat kencang dan tiba di sebuah rumah kecil tak berpenghuni.

Jeno menarik lengan Lia kembali dan masuk ke dalam rumah.
Lia masih terdiam dan menahan nangis.
Mereka berdua masuk ke dalam kamar yang sangat gelap tanpa ada cahaya sekalipun.

Jeno mendorong Lia dengan kasar dan menindihnya.
"Lo mau apa?"
Tatapan Lia, matanya memerah akibat tangisan yang ia keluarkan.

Jeno hanya terdiam, dia melumat bibir kasar Lia. Lia pun berusaha melepas tetapi Jeno mengambil kedua tangan Lia dan menggenggamnya dengan sangat kuat.

Jeno menghisap leher Lia, membuat Lia mendesah
"Ssshhh"

Lia pasrah, Lia hanya diam. Tetapi air matanya terus mengalir.
Jeno menatap Lia dan mencari tali.

Tangan Lia diikat dengan sangat kuat agar tidak terlepas.
"Lo mau apa? Jangan ngelakuin hal aneh lo kepada gw"

Jeno melepas bajunya dan memperlihatkan dada bidangnya, mata Lia membelalak. Lia menggeleng dengan sangat kencang.
"Please, jangan apa"in gw. Gw mohon"

Jeno menindih Lia lagi, melumat bibir Lia dengan sangat kasar. Tak diduga bibir Lia mengeluarkan darah. Hisaplah darah dari bibir Lia
"Amis tapi nikmat"

Jeno membuka mulut Lia, memasukkan lidah dan melilit lidah Lia.
Lia masih menangis dan tidak menduga bahwa ini akan terjadi.
**********
Lia POV

Jeno terus memainkan lidahku, aku kehabisan nafas. Aku hanya mengerang dan tak bisa berbuat apa-apa.

Badanku terasa geli, bagian bawahku terasa dipegang.
"Nnngghh"

Jeno melepas lumatannya dan melihatku dengan senyumnya yang licik.
Bagian bawahku terasa berdenyut. Tangan Jeno mengelus pahaku dan sampai di bagian vaginaku.

Aku hanya menggeleng dan memohon, tetapi dia tidak merespon.
Dia membuka lebar selangkanganku. Aku berusaha sekuat tenaga untuk melepas ikatan yang berada di tanganku.

"Jen, kumohon. Jangan lakukan ini, aku mohon"

'ya Tuhan, selamatkan aku', aku terus berdoa agar ada yang bisa menyelamatkanku.

Tak lama, pintu kamar terbuka dengan sangat keras. Aku melihat siapa yang datang.
"Jeno!!" Taemin menyodorkan tangannya dan memukul Jeno dengan sangat keras membuat Jeno tersungkur.

Ayen juga datang, dia membantu membuka ikatan talinya.
"Are you okay?"

Aku hanya mengangguk dan memeluk Ayen dengan sangat erat. Aku tidak berani liat pertengkaran ini.

Taemin terus memukul Jeno,
"Are you crazy? Dia saudara lo, lo harusnya jaga Lia dengan baik bukan malah melakukan kayak gini!"

"Bagaimana dengan kakak? Apa kakak dulu pernah ngelakuin itu sebelumnya?"
Taemin memukul pipinya Jeno.

Jeno hanya tertawa,
"Ternyata dulu kakak sama aja, kakak masih sayang kan sama Lia? Bahkan kakak sampai sekarang masih sangat mencintainya!"
"Diem kamu Jeno!"

Aku nggak bisa diem aja, aku harus melakukan sesuatu.
Aku bangun dari ranjang dan menampar wajah Jeno.

"Lo nggak ada hubungannya, gw sama Taemin putus dengan secara baik-baik dan Taemin nggak pernah ngelakuin seperti ini kepada gw! Dan juga gw bukan jalang seperti yang lo katakan!"

"Bukan jalang? Gw nggak percaya, lo bahkan berada di bar masuk kedalam ruang VVIP. Itu yang menurut lo, lo bukan jalang?"

Aku tersentak, aku memukul Jeno dengan sangat keras.
"Lo nggak tau di kenyataannya, jangan pernah panggil gw jalang atau ketemu gw lagi. Gw nggak sudi untuk liat lo, bahkan di kampus sekalipun!"

Aku menendang perutnya dan menarik tangan Ayen untuk keluar.
Aku masuk ke dalam mobil dan mengusap air mataku.

"Li"
"Bawa gw ke rumah lo"
"Tapi.."
"Nggak ada tapi-tapian, nanti gw suruh supir gw untuk bawa semua pakaianku ke rumah lo"

Ayen mengangguk dan melajukan mobilnya.
.................................................................
Tepat malam hari aku dan Ayen di rumah, aku merapikan pakaianku dan Ayen menyiapkan makan.

"Ah kenapa keluar terus air matanya"
Aku mengelap dan mengedipkan mata agar tidak keluar lagi.

Pintu diketok
"Li, makan yuk"
"Eung"

Aku mengangguk dan keluar
Aku melihat semua makanan di meja makan, sangat enak.
Aku duduk dan makan
"Hmmm ini sangat enak Yen"

"Syukurlah kalau lo suka, gw kira lo nggak suka"
"Lo lupa? Ini tuh makanan sederhana yang gw inginkan tau"

Aku akan melupakan kejadian hari ini dan melanjutkan hari-hariku seperti semua yang tak ada apa-apa.

"Thanks ya Yen, lo bisa nerima gw di rumah lo"
"Santai aja kali Li, kan gw sahabat lo. Dan juga gw udah anggap lo kayak keluarga sendiri"

Aku tersenyum bahagia. Aku terus melanjutkan makanku sampa benar-benar kenyang.

Hai, back lagi nih MiminGimana ceritanya? Ah mungkin yang ini agak membingungkan dan ambigu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai, back lagi nih Mimin
Gimana ceritanya? Ah mungkin yang ini agak membingungkan dan ambigu.
Maaf dari Mimin
Mungkin memang sudah saatnya Mimin harus mengeluarkan jurus 18+ kali ya atau lebih?
Don't forget to vote and comment ya
Love you guys❤️❤️❤️

Ipar || Lee Jeno (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang