Chapter 21

825 26 3
                                    

Jeno POV

Gw masuk ke dalam kelas setelah beberapa menit yang lalu,

"Eh lo liat Lia nggak?"
Gw terus bertanya hampir kepada 1 kelas gw tanya terus.

Tiba" Yeji datang ke gw,
"Lia ada di kelas, dia barusan datang. Mau apa lo nyari dia?"
"Nggak ada apa", btw thanks ya"

Gw langsung lari, dan benar ada Lia disana sedang membaca buku dan mendengarkan musik.
Gw menghampirinya, Lia melihat gw.

Gw duduk di sebelahnya, tapi Lia hendak pergi. Gw pegang lengannya, tapi dia melepasnya dan pergi.

Gw meremas rambut gw dengan kasar,
"Gw harus ikutin dia".

Gw terus berlari dan berhenti tepat menuju ke rooftop. Gw mendengar suaranya.

Gw dengar dari balik pintu, tangan gw serasa gatal.
"Jangan ganggu cewek gw!"

Gw banting keras pintunya dan menonjok senior.

"Berhenti!" Teriak Lia.
Lia mendorong gw,
"Lo apa-apaan sih Jen, lo gila? Dia senior lo bukan sepantara lo"

"Tapi dia udah ngelakuin apa" ke elo Li"
"Ayo ke bawah"
Lia menarik tangan gw dan menuju ke taman.

"Jen, lo bisa waras dikit nggak sih?"
"Gw waras Li, gw gk mau Lo kenapa-napa"
"Gw harus bilang berapa kali ke elo, jangan pernah ngikutin gw!"
"Li, gw bisa jelas..."

Perkataan gw terhenti setelah Lia mengangkat tangannya.
"Nggak perlu di jelasin lagi, gw hanya nggak mau liat lo lagi apalagi ngobrol. Jangan pernah ganggu hidup gw"

Ingin berkata lagi, tetapi Lia sudah meninggalkan gw,
"Li..."
"Aaakkhh"
Gw tendang sekaleng soda, dan terduduk.

"Woi Jen, lo ngapain disini?"
Jaemin duduk di samping gw.
"Gw gapapa"
"Liat noh siapa yang datang"

Jaemin menunjukkan matanya ke arah depan,
"Apaan sih?"
Gw pun juga liat ke arah depan.

"Som?"
Somi langsung menampar pipi gw.

"Jadi gini kelakuan lo ke gw? Lo putusin gw secara sepihak dan ternyata lo lagi deket sama cewek lain?"
"Lo udah tau ternyata? Dari siapa? Jaemin?" Kata gw.
"Gw liat pakai mata kepala gw Jen, Lo tega banget sama gw. Gw ada kurang apa sama lo?"

Gw berdecak,
"Ck, Kurang lo itu banyak, lo nggak bisa bikin nafsu gw naik"

Somi kaget apa yang gw katakan barusan
"Gw udah berusaha semampu gw buat nafsu lo naik, gw selalu melakukan yang lo inginkan. Tapi waktu gw mau minta berhubungan sama lo, kenapa lo nggak mau?"

"Ya karena dari dulu gw emang udah nggak mau sama lo jalang"
"Ah dan juga, jangan ganggu hidup gw. Karena gw tau, lo mau pacaran sama gw itu bukan karena cinta"

Gw mendekatkan kepala dan membisikkan,
"Lo mau sama gw karena lo ada maunya".
Gw langsung tersenyum miring.

Somi yang diam saja mulai mengalirkan air matanya, gw balik badan dan pergi.
"Ayo jaem"

"Lo tega banget dah sama Somi, lo nggak bisa apa bicara baik" sama dia?" Tanya Jaemin.
"Gw sih bisa bicara baik" ke dia, cuma gw emang udah males aja bicara sama Somi"
"Jen Jen"
******
Gw langsung balik ke rumah dan tak ada orang di dalam. Gw cari makanan di dapur dan tak ada juga.

Suara pintu terbuka, gw melirik dan benar Lia baru pulang.
"Mau makan nggak?"

Lia hanya berlalu dan tak merespon apa yang gw tanyakan. Dia langsung balik ke kamar dan pergi lagi.

"Lo mau kemana?"
Dia tak merespon lagi, gw kepo.
Gw ikutin sampai di depan rumah, dia masuk ke dalam mobilnya dan juga,
"Cowok? Siapa dia?"

Gw berlari, dan mengetok kaca mobilnya.
"Li dibuka dulu aja", kata cowok di sebelah Lia.
"Nggak usah, gw gak kenal siapa dia. Ayok jalan"

Gw menghalangi di depan mobilnya.
Lia langsung keluar dari mobil dan menarik gw agar menjauh.

"Siapa dia Li?"
"Lo nggak perlu tau"
"Tapi gw kan pacar lo Li"
"Sejak kapan lo jadi pacar gw? Gw gak pernah bilang setuju"

Gw menghela nafas,
"Gw tau gw salah, tapi coba bilang ke gw. Dia siapa?"
"Dia cowok gw, puas!!"

Lia menekan perkataannya.
Lia langsung masuk ke dalam mobil dan pergi.

Gw hanya melihat kepergian Lia dengan cowok lain. Gw langsung masuk rumah dan terduduk di sofa.

Pintu di ketok, gw hanya melamun dan tidak mendengar ada yang mengetuk.
"Woi Jen"

Gw kaget dan melirik
"Ngapain lo kesini? Mana nggak ngetuk lagi"
"Astaga Lee Jeno, gw udah ngetuk berkali-kali tapi lo nggak nyahut. Ya udah gw langsung masuk aja"

"Lo ada masalah apa lagi Jen?" Lanjutnya.
"Lia jalan sama cowok lain"

Jaemin menahan tawanya,
"Mpst, terus lo merenung gini?"
"Jen, baru kali ini gw liat lo kayak sakit hati gegara cewek. Eh lo kan cuma bilang ke gw kalau Lia itu target lo selanjutnya?"

"Itu dulu, tapi gak tau kenapa setiap dia deket sama cowok lain termasuk kakak gw kenapa sakit banget gitu"
"Lo udah cinta sama Lia Jen, tapi lo nggak bisa ngungkapinnya. Karena sedari dulu lo hanya bisa mempermainkan semua cewek"

Gw melihat Jaemin
"Oh ya, hampir semua cewek lho yang pernah lo ajak berhubungan juga", lanjutnya.

Saking jengkelnya, gw jitak kepala Jaemin,
"Sakitlah", rengek Jaemin.
"Iya iya, terus gimana rencana lo selanjutnya?"

"Gw bingung harus gimana lagi, segala cara agar gw bisa baikan lagi ma Lia udah nggak ada"
"Mending lo move on aja deh dari Lia, biar Lia bisa tenang dulu. Itu mungkin cara terbaik"

"Gw nggak bisa move on dari Lia Jaem, nggak segampang itu"
Gw stress, gw gak tau harus ngapain lagi agar bisa baikan lagi" kata gw sambil mengacak rambut.

"Gw balik kamar dulu aja, gw capek".
Akhirnya gw balik ke kamar dan memikirkan cara lagi", lanjut gw dan masuk ke dalam kamar.

Akhirnya gw balik ke kamar dan memikirkan cara lagi", lanjut gw dan masuk ke dalam kamar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lia cantik banget ya Bun

Apalagi dia ya Bun, cakepnya minta ampun deh😅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apalagi dia ya Bun, cakepnya minta ampun deh😅

























Hai readers, balik lagi nih Mimin. Maaf ya mungkin ceritanya agak aneh
Don't forget to vote and commentnya sayang😘😘

Ipar || Lee Jeno (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang